Menjalani sebuah hubungan dengan seseorang nyatanya tidak semudah seperti bayangannya. Banyak perbedaan dan juga masalah yang datang dalam hubungan. Sering kamu akhirnya bertengkar dengan pasangan karena perbedaan cara menyikapi sesuatu hal. Namun hal ini masih di batas wajar.
Yang tidak wajar adalah kamu selalu memaafkan kesalahan-kesalahan pasangan yang seperti ini. Berikut adalah lima kesalahan pasangan yang tidak boleh sering kamu maklumi. Sebab kamu sendiri yang akan merasa sakit.
Selingkuh satu kali, masih bisa dikatakan khilaf. Kesempatan untuk memaafkan pun bisa diberikan asalkan dia mau mengakui dan mau berubah. Namun, selingkuh kedua kali, ketiga kali, dan seterusnya, tentu tidak bisa ditoleransi lagi. Hal ini menunjukkan dirinya tidak ada penyesalan sama sekali saat berselingkuh.
Selingkuh berulang kali merupakan sebuah penyakit dan tanda bahwa dia memang sulit menjalani hubungan monogami. Jangan sampai membawa hubungan ke pernikahan, kalau tidak mau sakit hati di kemudian hari. Kalau memang mau pasangan setia, jangan takut untuk meninggalkan dan mencari lagi.
Selanjutnya adalah pasangan yang suka melakukan kekerasan, baik fisik atau verbal kepada dirimu. Biasanya orang yang suka melakukan ini adalah mereka yang punya masalah sama kejiwaannya. Setelah melakukan kekerasan, mereka pasti menangis meminta permintaan maaf darimu.
Akan tetapi, jika sudah dimaafkan, mereka pasti melakukan lagi di kemudian hari. Sebelum memutuskan untuk menikah, lebih baik dipikirkan kembali. Kekerasan itu bisa sangat mengganggu mental mau pun fisik. Akan lebih parah urusannya kalau sudah terlanjur menikah. Lebih baik segera sudahi sebelum menderita lebih jauh.
Padahal dia sendiri yang membuat janji itu. Namun, dia pula yang melanggarnya. Hal ini tentu saja tidak bisa sering kamu maklumi. Manusia itu bisa dipercaya dari omongannya. Ketika dia sering melanggar apa yang dia janjikan, bagaimana dia akan mengikat janji denganmu di altar pernikahan?
Melihat pasangan yang punya masa depan atau tidak bisa dilihat dari perkataannya. Kalau lebih banyak yang tidak terbukti, lebih baik dipikirkan kembali sebelum menikah. Jangan karena fisik atau materi, kamu rela menelan janji palsu.
Memiliki hobi atau kesukaan tentu merupakan hal yang wajar. Namun, kalau jatuhnya sudah kecanduan, hal ini akan mengganggu hidupnya dan lingkungan sosialnya juga. Termasuk dirimu yang notabenenya adalah pasangan dia. Yang namanya sudah kecanduan, pasti jadi lupa akan segalanya.
Bagaimana hubungan akan berjalan dengan baik kalau dia saja tidak bisa meluangkan waktu untukmu karena kecanduannya terhadap sesuatu? Maka dari itu, jika mau hubungan terus berjalan, sebaiknya disembuhkan dulu kecanduannya itu.
Kamu harus melihat dulu untuk apa dia berutang. Kalau tujuannya adalah konsumtif, seperti liburan, membeli barang branded, atau bergaul dengan sosialita, tentunya dia merupakan sosok yang sulit buat diajak membangun hidup dari nol. Parahnya, dia meminta kamu untuk membantu melunasi utangnya.
Tentunya hubungan seperti ini tidaklah baik. Jangan dibawa ke pernikahan, sebab hidup rumah tangga itu membutuhkan kebijakan tentang mengelola keuangan. Kaya miskin dirimu kelak saat sudah menikah, ditentukan oleh kebijakan pasangan mengatur keuangan.
Kamu memang harus mampu memaafkan kesalahan pasangan, jika memang mau melanjutkan hubungan. Namun, jangan sering memaklumi lima kesalahan di atas, ya. Karena ini berhubungan dengan masa depan. Untuk apa mempunyai pasangan yang hanya membawa kesedihan untukmu?