Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan yang Bikin Hubungan Pernikahan Membosankan, Waspada!

ilustrasi pasangan (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi pasangan (freepik.com/tirachardz)

Pernikahan sering dianggap sebagai akhir dari pencarian cinta, padahal justru di sinilah perjalanan sesungguhnya dimulai. Sayangnya, banyak pasangan terjebak dalam rutinitas yang monoton, membuat hubungan terasa hambar dan kehilangan spark. Padahal, kebosanan dalam pernikahan gak terjadi begitu saja, melainkan akibat kebiasaan dan pola komunikasi yang kurang disadari.

Jika rasa jenuh mulai menggerogoti hubungan, bisa jadi ada kesalahan-kesalahan kecil yang terus diulang tanpa disadari. Mulai dari kurangnya inisiatif hingga hilangnya keintiman emosional, beberapa hal sepele ternyata punya dampak besar. Nah, berikut lima kesalahan yang sering bikin pernikahan membosankan dan cara mengatasinya.

1. Terjebak dalam rutinitas tanpa variasi

ilustrasi pasangan (freepik.com/jcomp)
ilustrasi pasangan (freepik.com/jcomp)

Hidup memang butuh ritme, tapi jika setiap hari diisi dengan aktivitas yang sama persis, hubungan bisa terasa seperti autopilot. Bangun pagi, kerja, pulang, makan malam, tidur, tanpa ada momen spesial yang dinanti, pasangan bisa kehilangan gairah. Padahal, otak manusia butuh stimulasi baru untuk tetap merasa tertantang dan bahagia.

Coba evaluasi lagi, kapan terakhir kali mencoba hal baru bersama pasangan? Gak harus liburan mewah, bahkan sekadar mencoba menu makanan berbeda atau jalan-jalan ke tempat baru bisa jadi penyegar hubungan. Variasi kecil seperti ini membantu memecah kebosanan dan menciptakan kenangan segar yang bikin pernikahan tetap hidup.

2. Berhenti berusaha menyenangkan pasangan

ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Di awal pernikahan, banyak orang berusaha keras untuk membuat pasangannya bahagia, mulai dari memberi kejutan, memuji, atau sekadar mendengarkan ceritanya. Namun, seiring waktu, usaha ini sering berkurang karena merasa sudah nyaman. Padahal, pernikahan yang sehat butuh usaha aktif dari kedua belah pihak.

Ketika salah satu atau keduanya berhenti berusaha, hubungan bisa terasa datar dan tidak berarti. Coba ingat lagi, kapan terakhir kali memberikan pujian tulus atau melakukan hal kecil yang bikin pasangan tersenyum? Kebahagiaan dalam pernikahan gak datang sendiri, tapi dibangun dari tindakan-tindakan kecil yang konsisten.

3. Kurangnya komunikasi yang mendalam

ilustrasi pasangan (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi pasangan (freepik.com/tirachardz)

Banyak pasangan terjebak dalam percakapan permukaan, tentang tagihan, jadwal harian, atau kebutuhan praktis, tanpa pernah benar-benar terhubung secara emosional. Padahal, komunikasi yang dalam adalah salah satu kunci hubungan yang tetap hangat. Jika obrolan hanya seputar "makan apa hari ini?", lama-lama hubungan terasa kering.

Coba luangkan waktu untuk deep talk, misalnya dengan menanyakan perasaan, mimpi, atau ketakutan pasangan. Gak perlu menunggu momen spesial, obrolan sederhana sebelum tidur pun bisa jadi cara untuk menjaga keintiman. Pernikahan yang bermakna dibangun dari percakapan yang lebih dari sekadar rutinitas.

4. Mengabaikan waktu berdua tanpa gangguan

ilustrasi pasangan (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi pasangan (freepik.com/pressfoto)

Di tengah kesibukan kerja dan urusan rumah tangga, banyak pasangan lupa menyisihkan waktu quality time yang benar-benar fokus pada satu sama lain. Seringkali, waktu bersama justru diisi dengan scrolling HP atau sibuk dengan urusan masing-masing. Akibatnya, kedekatan emosional perlahan memudar.

Coba buat aturan sederhana, seperti "no gadget" saat makan malam atau date night mingguan tanpa gangguan. Waktu berdua yang berkualitas gak harus lama, tapi harus benar-benar hadir secara fisik dan emosional. Jika terus diabaikan, hubungan bisa berubah jadi sekadar roommate yang berbagi tagihan.

5. Tidak lagi merawat diri dan penampilan

ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Saat sudah menikah, banyak orang merasa gak perlu lagi berusaha menarik perhatian pasangan. Padahal, merawat diri dan penampilan adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri dan pasangan. Ketika salah satu pihak merasa diabaikan secara fisik, rasa percaya diri dan gairah bisa menurun.

Ini bukan berarti harus selalu tampil sempurna, tapi setidaknya berusaha untuk tetap presentable dan sehat. Olahraga bersama, mencoba gaya baru, atau sekadar merawat kebersihan diri bisa bikin pasangan tetap tertarik. Pernikahan yang bahagia butuh usaha untuk tetap saling memikat, bukan sekadar menerima apa adanya tanpa perkembangan.

Kebosanan dalam pernikahan gak terjadi dalam semalam, melainkan karena akumulasi kebiasaan yang dianggap sepele. Mulai dari rutinitas yang monoton hingga kurangnya usaha untuk tetap terhubung. Semua bisa perlahan mengikis keharmonisan.

Namun, kabar baiknya, semua ini bisa diperbaiki dengan kesadaran dan komitmen bersama. Coba evaluasi lagi, mana dari lima kesalahan di atas yang tanpa disadari sudah masuk ke dalam hubungan? Dengan sedikit perubahan, pernikahan bisa kembali berwarna dan penuh makna. Yang terpenting, jangan menunggu sampai hubungan benar-benar kehilangan spark untuk mulai berbenah. Cinta butuh dirawat, bukan sekadar diingat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us