Ketahui Batasmu, Ini 5 Hal yang Gak Berhak Kamu Lakukan pada Pacar

Hubungan pacaran memang seharusnya menyenangkan. Tapi bukan berarti kamu berhak menuntut pacarmu untuk selalu membuatmu senang. Ingat, pacaran adalah sebuah hubungan timbal balik. Kamu ingin disenangkan, tapi pacarmu pun punya keinginan yang sama. Seimbangkan keinginan kalian dan jangan bersikap egois.

Tentu, tidak salah untuk meminta pacarmu melakukan sesuatu untukmu. Misalnya minta dijemput, minta dibelikan hadiah, minta ditraktir, dan sebagainya. Tapi mintalah dengan sopan dan tunjukkan penghargaanmu atas perbuatannya.

Dan ingat, pacarmu berhak menolak jika ia memang tidak mampu melakukannya. Jadi jangan memaksa.

Banyak orang yang mengungkapkan rasa sayang kepada pacar dengan cara memegang tangan, memeluk, atau bahkan mencium pipi atau kening. Bisa dibilang, itu adalah hal yang biasa di kalangan orang yang berpacaran. Tapi, itu bukan kewajiban. Jadi kamu tidak boleh merasa berhak memaksa pacarmu melakukan itu.

Jika pacarmu menolak bersentuhan fisik denganmu, ia pasti punya alasan yang kuat. Bisa jadi ia merasa bahwa hal itu bertentangan dengan ajaran agama. Atau mungkin dia hanya risih karena belum terbiasa bersentuhan dengan lawan jenis. Apapun alasannya, kamu tidak berhak marah.

Jika kamu benar-benar sayang padanya, kamu akan menghargai pendiriannya itu.

Sebagai pasangan, pacarmu memang berkewajiban memprioritaskan dirimu di atas hal-hal tertentu. Misalnya jika kamu butuh curhat saat pacarmu kebetulan sedang main game, sudah semestinya pacarmu lebih mendahulukan dirimu daripada game. Tapi bukan berarti pacarmu harus menjadikan hubungan kalian sebagai hal utama dalam hidupnya.

Hubungan kalian memang penting, tapi tidak boleh menjadi yang terpenting. Ada hal-hal lain yang seharusnya menjadi lebih penting bagi pacarmu, misalnya keluarganya. Jangan minta dia untuk mendahulukan dirimu dibanding keluarganya, karena kamu tidak berhak melakukan itu. Justru kamu seharusnya mendorong dia untuk menomorsatukan keluarganya.

Pacarmu juga harus memperhatikan kesehatan, karier, teman-teman, dan hal-hal lain dalam hidupnya. Berikan dia keleluasaan untuk mengurus semua itu. Tapi tentu kamu harus mengingatkan dia jika dia mulai terlalu asik dengan dunianya dan mengabaikanmu. Intinya, bantu dia untuk menaruh hubungan kalian di tempat yang tepat.

Hal-hal seperti pilihan karier, hobi, teman-teman, cara berpakaian, dan sebagainya adalah hal-hal yang berhak diputuskan sendiri oleh pacarmu. Tugasmu sebagai pacar adalah memberinya dukungan. Membiarkan dia mengatur hidupnya sendiri adalah salah satu cara membuktikan bahwa kamu menghargai dan mempercayainya.

Tentu, jika ada hal-hal yang tidak kamu setujui dari pilihan yang dibuat pacarmu, kamu tidak harus diam saja. Kamu boleh kok memberinya saran untuk mengubah keputusannya, bahkan menegurnya dengan tegas jika perlu. Tapi kamu perlu tetap ingat bahwa itu adalah hidupnya, jadi biarkan dia yang mengambil keputusan akhirnya.

Menjaga privasi adalah hak setiap orang, termasuk pacarmu. Bahkan meskipun kalian sudah lama pacaran, bukan berarti kamu jadi berhak mencampuri semua hal pribadinya. Contohnya, pacarmu tidak berkewajiban menunjukkan isi HP nya padamu, karena itu adalah barang pribadinya. Jadi jangan merasa bahwa kamu berhak "merazia" HP nya tanpa izin ya.

Pacarmu juga berhak untuk menikmati me time sendirian tanpa interupsi darimu. Ia juga berhak untuk tidak menceritakan isi hatinya padamu, menyembunyikan kisah masa lalunya, bahkan menyimpan rahasia tertentu.

"Loh, tapi yang namanya pacaran itu kan harus saling terbuka!" pikirmu. Ya, benar. Tapi kalau pacarmu belum mau terbuka soal beberapa hal, pasti dia punya alasan tertentu. Mungkin ia hanya belum siap untuk itu. Tunggu saja. Jika nanti ia merasa waktunya sudah tepat, pasti ia sendiri yang akan cerita tanpa disuruh.

Hubungan pacaran memberimu berbagai hak dan kewajiban. Ketahui baik-baik apa yang menjadi kewajibanmu, serta apa yang berhak dan tidak berhak kamu lakukan dalam hubungan. Dengan demikian, hubungan kalian akan terus terjaga tetap harmonis.