Bisa Cek Sendiri, Ini 6 Ciri Hubungan Asmara yang Sehat!

2. Menjaga nilai penghargaan 

ilustrasi pertemanan (pixabay.com/5688709)

Nilai yang rawan hilang ketika seseorang sudah merasa dekat adalah nilai penghargaan. Maka tak heran, ketika sudah sangat kenal baik sama seseorang, mereka cenderung sudah tak ada sungkan lagi sama kamu. Begitu pula dengan pasangan. Di awal ketemu pasti sopan. Ketika sudah dalam hubungan, malunya sudah berkurang. 

Namun, kamu harus tetap menjaga nilai penghargaan ini bersama pasangan. Karena kalau tidak, maka hubungan yang akan jadi taruhannya.

Tetaplah menghargai pasangan. Apa pun salahnya, jangan suka marah-marah. Sopan juga dalam bertindak. Bukan berarti dia sudah jadi pacar, kemudian dirimu bebas melakukan hal yang tak senonoh. 

3. Selalu punya waktu untuk quality time bersama

ilustrasi pasangan (pixabay.com/brenkee)

Seberapa sibuk kalian, tapi pasti ada waktu khusus untuk bertemu dan quality time bareng. Apa enaknya punya pacar namun hanya chatting atau telponan terus? Tentunya hubungan asmara yang baik itu harus sering ngobrol dan bertemu. Chatting dan video call bukan sarana yang pas untuk menilai karakter seseorang. 

Kamu harus punya waktu untuk quality time sesekali bersamanya. Kebiasaan ini pun harus dilanjutkan sampai kapan pun. Karena hal ini merupakan salah satu rahasia mendapatkan hubungan yang langgeng. 

4. Tidak ada yang menjadi beban satu sama lain

ilustrasi pasangan (pixabay.com/AdinaVoicu)

Artinya kamu dan pasangan itu mandiri. Walau statusnya pasangan, namun kalian sama-sama bisa menghidupi diri sendiri. Sehingga tidak menambah beban satu pihak. Coba bayangkan ketika dirimu harus menanggung hidup pasangan, sedangkan untuk hidup sendiri saja pas-pasan?

Membantu boleh, namun bukan lantas untuk selamanya. Karena sikap mandiri ini mutlak diperlukan supaya pasangan bisa tetap melanjutkan hidup walau tidak ada sosok dirimu nantinya. 

Baca Juga: Jangan Abaikan 9 Kunci Rahasia Ini bila Ingin Hubungan Asmaramu Sehat

5. Bisa menekan rasa emosi dengan baik 

ilustrasi pasangan bertengkar (pixabay.com/Javaistan)

Tak dapat dimungkiri, emosi itu selalu ada. Yang membedakan adalah bagaimana cara dalam menanganinya. Jika kamu dan pasangan bisa menangani emosi dengan baik, tidak main pukul saat kesal, maka hubungan masih dikatakan sehat. 

Yang tidak baik adalah ketika dirimu atau pasangan sangat buruk dalam menangani emosi. Hal ini bisa memengaruhi hubungan. Apalagi jika sudah main fisik. Lebih baik, hubungannya dipikirkan kembali. 

6. Mendapat restu dari orangtua dan sekitar

ilustrasi orangtua (pixabay.com/sabinevanerp)

Yang terakhir adalah mendapatkan restu dari lingkungan sekitar, terutama orangtua. Karena restu orangtua itu merupakan cermin dari restu Tuhan. Ketika hubunganmu itu direstui, maka pastinya orangtua yakin bahwa kamu dan dia adalah orang yang baik dan mampu mengarungi hidup berpasangan. 

Jadi, jangan pernah melawan orangtua kalau memang restu belum turun. Jika kamu yakin satu sama lain, maka kalian harus membuktikan. Jangan sampai terpikir untuk kawin lari. 

Sekarang kamu bisa menilai sehat atau tidaknya hubungan kamu dan dirinya. Jadi, jika ada yang sekiranya belum pada jalur, perbaiki segera. Jika memang tidak bisa, lebih baik hubungan diakhiri saja. 

Baca Juga: 5 Ciri Kamu Terlalu Bergantung ke Pasangan, Tanda Hubungan Gak Sehat!