Bulan Juli musim kemarau jadi saksi pertemuan itu. Kamu yang begitu ramah menyambut dan aku yang masih malu-malu. Kamu yang begitu tegas menjelaskan dihari pertama kukerja. Kamu bahkan jadi orang pertama yang begitu sabar memandu. Itu awalnya. Awal hati ini mulai bergetar tiap berjumpa denganmu.
Tak hanya sikap ramah yang kamu tunjukkan padaku. Senyum dan tawamu selalu hadir. Aku pun seolah tersihir. Kamu yang selalu menegur lebih dulu, kamu yang selalu tahu caranya buatku tertawa. Di mana kamu berada, seolah aku juga ingin di sampingmu. Menghabiskan 9 jam bersamamu seolah belum cukup. Aku ingin jadi orang yang selalu kamu butuhkan.