3 Tips Biar Gak Dilabeli Tukang Ghosting, Biasakan Berani Jujur

Jangan jadi pecundang yang seenaknya sendiri

Pada saat tahap PDKT atau pendekatan dengan orang yang di sukai, merupakan proses pengenalan yang masih tahap awal. Seseorang bisa saja berkenalan tentang apa pun yang penting tahu batas. Namun, ketika sudah tidak menemukan kecocokan lagi banyak orang yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Orang-orang sekarang menyebutnya dengan istilah ghosting.

Sikap ini sangat tidak menunjukkan tanggung jawab dan sopan santun. Makanya gak heran orang yang melakukan seperti ini dilabeli dengan tukang ghosting. Kurang bernilai sekali bukan sebutan ini? Sesuai dengan sikap yang dilakukannya. Untuk menghindari lebel tidak baik ini, lebih baik kamu ikuti beberapa tips di bawah ini.

1. Hindari bermain-main dengan perasaan orang

3 Tips Biar Gak Dilabeli Tukang Ghosting, Biasakan Berani Jujurilustrasi PDKT (pexels.com/Gary Barnes)

Ketika sudah berani mengajak lawan jenis pengenalan lebih jauh dalam hubungan asmara, maka seriuslah. Jangan seperti anak kecil yang hanya main-main saja.

Hindari bermain perasaan sebab ini sangat membahayakan, takutnya jika orang yang dipermainkan tidak rela dan melakukan hal-hal buruk terhadapmu. Jika sudah mantap berkenalan, lakukan proses pendekatan itu dengan baik dan dewasa. 

Jangan tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Orang yang dewasa tidak akan melakukannya karena tahu ini akan menyakiti orang lain. Dengan menanamkan pemikiran ini dapat mendorongmu untuk tidak melakukan ghosting tiba-tiba. Kamu jadi lebih dewasa dalam menyikapi hubungan yang belum sesuai harapan.

2. Beri tahu tujuanmu secara jelas dari awal

3 Tips Biar Gak Dilabeli Tukang Ghosting, Biasakan Berani Jujurilustrasi PDKT (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Supaya tidak terjadi salah paham ketika proses pendekatan lebih baik dari awal tunjukkan tujuanmu secara jelas. Kamu bisa mengatakan bahwa pendekatan ini ialah caramu untuk mengenali lawan jenisnya.

Katakan juga kepadanya jika tidak ada kecocokan antara dirimu dan dengan boleh untuk memberhentikan proses pendekatan ini. Supaya tidak ada yang tersakiti jika nanti proses ini harus terpaksa tidak berlanjut.

Selain itu kamu juga harus tahu batasan diri, antara pendekatan untuk mengenali lebih dalam atau memberikan harapan-harapan palsu. Jangan sampai waktu kamu PDKT kamu memberikan love bombing kepadanya tapi kenyataannya kamu tidak serius untuk memiliki hubungan dengannya. Hal ini sama saja kamu melanggar aturan, hindari perilaku ini supaya kamu tidak dilabeli tukang ghosting.

Baca Juga: Bukan Ghosting, Ini 5 Cara Berhenti PDKT yang Baik

3. Biasakan berani bilang jujur

3 Tips Biar Gak Dilabeli Tukang Ghosting, Biasakan Berani Jujurilustrasi PDKT (pexels.com/Burst)

Tips terakhir yang harus kamu lakukan ialah jangan takut untuk mengutarakan sesuatu yang tidak berkenan di hati. Misalkan saja ternyata di tengah pendekatan tersebut kamu menemukan ketidakcocokan yang tidak bisa ditoleransi sama sekali, kamu boleh saja tidak meneruskan PDKT ini. Akan tetapi yang perlu ditegaskan adalah kamu tidak boleh menghilang begitu saja. Biasakan berani bilang jujur pada perasaan yang muncul.

Katakan dengan berani dan penuh tanggung jawab jika dirimu sudah tidak lagi ada kecocokan. Sampaikan juga bahwa dirinya tidak ada yang salah atau kurang. Daripada membuang-buang waktu dipaksakan untuk terus berjalan, namun akhirnya tidak ada kenyamanan sama sekali malah itu membahayakan hubungan. Sebab, nanti pasti ada yang dikorbankan. 

Hindari kebiasaan menghilang di saat proses pendekatan dengan lawan jenis sedang berjalan. Jangan dari pengecut supaya tidak dilabeli buruk tukang ghosting. Sebab, dampaknya ada pada penilaian orang lain terhadapmu. 

Baca Juga: 3 Cara Sikapi Gebetan Ghosting, Daripada Galau Mending Cari Baru

Maftukhatul Azizah Photo Verified Writer Maftukhatul Azizah

I write to inspire and connect with you. Follow me on my Instagram journey @maftukhazizah.🌹

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya