6 Alasan Kamu Boleh Menceritakan Masalah Rumah Tangga pada Orangtua

Jangan terlalu tertutup kalau butuh bantuan

Setelah menikah, kamu dan pasangan memang dituntut untuk makin mandiri. Masa pacaran bisa dibilang gak ada apa-apanya dari kehidupan pernikahan dengan berbagai masalahnya. Lantaran gak mau terkesan kolokan apalagi membongkar aib rumah tangga sendiri, sebagian pasangan anti menceritakan persoalannya pada orangtua.

Ada kekhawatiran kalau kehidupan perkawinan mereka bakal seketika diintervensi oleh orangtua. Bahkan, mereka yang dahulu kerap curhat pada orangtua pun dapat berubah menjadi amat menjaga jarak. Mereka berusaha keras hanya menampilkan keharmonisan keluarga di depan orangtua masing-masing.

Namun, menceritakan problem rumah tanggamu pada orangtua sebenarnya gak seburuk itu. Terkadang bercerita pada mereka justru langkah yang paling tepat, daripada memendamnya di antara kalian berdua saja. Buat kamu yang lagi bimbang sekaligus lelah oleh berbagai persoalan dalam rumah tangga, coba pertimbangkan keenam hal berikut untuk menceritakannya pada orangtua.

1. Orangtuamu gak akan tahu-tahu ikut campur

6 Alasan Kamu Boleh Menceritakan Masalah Rumah Tangga pada Orangtuailustrasi pertengkaran (pexels.com/Keira Burton)

Kamu sangat mengenal karakter orangtuamu. Kalau mereka amat protektif padamu, mungkin saja mereka segera mengambil tindakan untuk memecahkan masalahmu. Bahkan apa pun persoalannya, pasanganmu bisa kena marah.

Menceritakan masalah rumah tangga pada mereka menjadi perlu lebih banyak pertimbangan. Namun, apabila kamu tahu bahwa orangtuamu memberikan kepercayaan yang cukup besar padamu sejak kamu dewasa, kemungkinan mereka tak bakal seketika mencampuri. Mereka tahu batasan apalagi dengan statusmu yang kini telah memiliki keluarga sendiri.

Biasanya orangtua hanya akan mendengarkan ceritamu, menenangkan, dan memberi beberapa masukan. Campur tangan baru akan terjadi jika kondisi rumah tanggamu telah begitu kacau dan dirimu serta pasangan selalu gagal menyelesaikan masalah. Tak seperti bayanganmu, orangtua malah bisa lebih menahan diri dari sikap ikut campur dibandingkan kawan sebaya.

2. Pengalaman dan nasihatnya penting untuk atasi masalahmu

6 Alasan Kamu Boleh Menceritakan Masalah Rumah Tangga pada Orangtuailustrasi berbicara pada ibu (pexels.com/cottonbro studio)

Sebanyak apa pun tulisan yang sudah kamu baca mengenai perkawinan, dirimu serta pasangan belum punya pengalaman panjang sebagai suami istri sekaligus orangtua. Wajar apabila di tahun-tahun pertama berumah tangga kalian begitu sering dihadapkan pada berbagai permasalahan. Kamu bisa saja menemui konsultan pernikahan yang profesional.

Namun, orangtua pun sebetulnya cukup mampu memberimu bimbingan berdasarkan pengalaman mereka menjalani kehidupan berumah tangga. Bahkan, bila orangtuamu bercerai, bukan berarti nasihat-nasihatnya seputar pernikahan menjadi tak berguna. Dirimu bisa belajar banyak dari pahit manis pengalaman orangtua dalam membangun keluarga.

Seperti yang kamu tahu bahwa menjadi dewasa tidak berarti selalu mampu mengandalkan diri sendiri. Sesekali kamu akan bertemu jalan buntu dan mungkin orangtua dapat membimbingmu. Orangtua tentu gak sembarangan dalam menasihatimu dan ingin kebaikan untuk perkawinan kalian.

3. Kamu butuh tempat curhat yang tepercaya

6 Alasan Kamu Boleh Menceritakan Masalah Rumah Tangga pada Orangtuailustrasi curhat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menceritakan problem rumah tangga memang berisiko kalau-kalau keterbukaanmu malah membuatnya tersebar ke mana-mana. Kamu ingin melegakan hati dengan berbagi cerita, tetapi berujung malu dan digunjing banyak orang. Risiko salah memilih tempat curhat begini dapat diminimalkan bila kamu bercerita pada orangtua.

Mereka tentu menjaga aib dalam keluargamu sebaik mungkin. Orangtua sangat mempertimbangkan perasaanmu sekaligus menjaga nama baik keluarga, sehingga ceritamu berhenti pada mereka saja.

Kamu tak meminta orangtua buat merahasiakannya pun, mereka sudah melakukannya. Apalagi jika dirimu memberi pesan khusus, seperti pasangan pun gak usah tahu tentang sesi curhat ini. Kedua orangtuamu dapat diandalkan.

Berbeda dengan orang lain yang kadang sudah diminta berkali-kali untuk merahasiakan, justru menyebarkan setiap hal yang kamu katakan. Belum lagi dibumbui macam-macam sampai menjadi fitnah.

Baca Juga: 6 Hal Penting agar Masalah Rumah Tangga Tak Jadi Konsumsi Publik

4. Jika dirimu dalam bahaya, orangtua dapat segera menolong

6 Alasan Kamu Boleh Menceritakan Masalah Rumah Tangga pada Orangtuailustrasi KDRT (pexels.com/MART PRODUCTION)

Selama rumah tanggamu dalam keadaan baik-baik saja, tentu kamu bisa mengandalkan diri sendiri serta pasangan. Namun dengan situasi di rumah yang sudah begitu menekan mental, bahkan mungkin mengancam keselamatan nyawa, jangan memendamnya saja.

Kamu harus segera mencari pertolongan. Minimal kamu mengirimkan isyarat pada orang-orang terdekatmu, bahwa dirimu dapat sewaktu-waktu sangat membutuhkan bantuan mereka. Isyarat itu sulit ditangkap oleh orang lain kalau dirimu tidak pernah bercerita.

Apabila menceritakan masalah rumah tangga pada kawan membuatmu malu atau takut merepotkan, karena mereka juga pasti memiliki persoalan masing-masing, pergilah pada orangtua. Katakan seperti apa kondisi rumah tanggamu dan watak asli pasangan.

Sampaikan pula ketakutan-ketakutanmu karena ada tanda bahaya yang makin kentara. Misalnya, sikap pasangan padamu makin hari makin kasar. Kalau dulu ia hanya membentak saat marah, sekarang mulai menyakitimu secara fisik meski tidak terluka parah.

Dengan orangtua tahu apa yang terjadi di dalam rumah kalian, mereka bisa dengan cepat menyelamatkanmu saat mencium ketidakberesan. Seperti kamu mendadak sulit dihubungi, anak kalian menelepon sambil menangis atau dirimu tidak pergi bekerja, tanpa pemberitahuan ke kantor. Kewaspadaan orangtua atas nasibmu menjadi jauh lebih tinggi.

5. Kamu bisa mengemas cerita menjadi lebih ringan

6 Alasan Kamu Boleh Menceritakan Masalah Rumah Tangga pada Orangtuailustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Kekhawatiran lain ketika kamu hendak menceritakan masalah rumah tangga pada orangtua biasanya gak mau mereka menjadi kepikiran. Apalagi kondisi kesehatan keduanya sudah menurun. Pun lansia biasanya lebih mudah cemas.

Salah-salah curhatmu justru bikin mereka jatuh sakit. Kamu memang perlu melihat kondisi orangtua, kira-kira memungkinkan atau tidak buat mereka mendengarkan ceritamu yang kurang menyenangkan. Namun, jangan buru-buru mengurungkan niat bercerita sebab dirimu juga bisa mengemas masalah itu biar terdengar gak terlalu buruk.

Bukan berarti kamu menyampaikan kebohongan atau menyepelekan problem yang dihadapi. Namun, dari sedikit cerita saja biasanya orangtua sudah bisa meraba arah peristiwa yang sesungguhnya, karena banyaknya pengalaman mereka. Jika mereka bertanya lebih lanjut, jelaskan sedikit demi sedikit sambil menenangkannya, agar mereka punya gambaran yang lebih jelas tentang masalahmu, tanpa menjadi panik.

6. Hanya pada situasi-situasi tertentu

6 Alasan Kamu Boleh Menceritakan Masalah Rumah Tangga pada Orangtuailustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)

Memang gak setiap masalah dalam keluarga kecilmu perlu sampai ke telinga orangtua. Sama seperti kamu tidak perlu curhat tentang segala hal pada sahabat sekalipun. Sejauh persoalannya tidak berat dan pasangan sangat bisa diajak bicara baik-baik, kamu tak usah menghubungi orangtua buat menceritakannya.

Bagaimanapun juga, dirimu serta pasangan memerlukan privasi sekaligus meningkatkan kemampuan diri dalam menghadapi berbagai problem pernikahan. Membahasnya berdua saja sampai menemukan solusi akan lebih baik. Namun, kalau persoalannya cukup pelik dan kamu butuh teman bicara baik, sekadar biar lega atau sekaligus meminta saran, segera hubungi orangtua.

Sedikit-sedikit mengadukan masalah perkawinanmu pada orangtua bisa bikin kedewasaanmu dipertanyakan. Bila pasangan mengetahuinya, dia juga dapat marah karena rumah tangga kalian jadi seperti kaca tembus pandang. Semua masalah terlihat oleh mertuanya. Namun, selama kamu selektif tentang persoalan yang diceritakan, pasangan malah cukup lega, karena curhatmu gak ke sembarang orang yang bisa bikin situasi tambah runyam.

Hubungan anak dengan orangtua pada dasarnya tak pernah terputus. Kamu telah memiliki pasangan tidak bermakna perlu menutupi segala masalah kalian dari orangtua. Berceritalah pada mereka daripada psikismu tertekan, merasa buntu dalam menghadapi persoalan, bahkan nyawamu terancam oleh pasangan yang temperamental.

Baca Juga: 5 Alasan untuk Gak Ikut Campur Masalah Rumah Tangga Orang Lain

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya