6 Alasan Tetap Jaga Nama Baik Mantan di Depan Orangtua, Demi Anak?

#IDNTimesLife Terpenting sudah pisah, jangan nambah masalah

Sebagai orang yang membesarkanmu sejak kecil, kedua orangtua berhak tahu apa yang terjadi dalam hubunganmu dengan pacar atau suami/istri sampai kalian memutuskan berpisah. Namun, kamu sebagai orang yang menjalani hubungan tersebut secara langsung juga boleh jika hendak lebih menjaga prahara dalam kisah asmara kalian. Termasuk dengan tidak mengatakan keburukan-keburukan mantan.

Meski perpisahan kalian disebabkan oleh masalah yang serius bahkan mungkin berulang, dirimu merasa perlu menjaga nama baik mantan di depan orangtua. Kalau memuji-mujinya sulit untukmu, setidaknya kamu menutup mulut tentang detail perbuatannya padamu. Dirimu cuma hendak menggarisbawahi bahwa hubungan kalian telah berakhir.

Walau orangtua menjadi tak habis pikir dengan perpisahan kalian apabila sikapmu masih seperti melindungi mantan, kamu tentu punya pertimbangan sendiri. Dirimu melihat cara ini lebih banyak kebaikannya daripada terus menguliti aib mantan serta aibmu sendiri. Enam alasan berikut cukup buat menahanmu dari memburuk-burukkan mantan di depan orangtua.

1. Sudah sepakat berpisah baik-baik dan tak saling mengumbar aib

6 Alasan Tetap Jaga Nama Baik Mantan di Depan Orangtua, Demi Anak?ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ini adalah keputusan yang kalian ambil secara sadar dan ikhlas setelah masa-masa yang buruk dan dipenuhi dengan pertengkaran. Kalian telah tiba di ujung jalan dan sepakat buat sesegera mungkin mengurus perpisahan kalau kalian sudah menikah. Atau, langsung jalan sendiri-sendiri ke arah yang berbeda guna melanjutkan hidup bila kalian berpacaran.

Kalian paham sepenuhnya bahwa tidak mungkin lagi kamu dan dia bertahan sebagai pasangan. Rasa cinta tak lagi tersisa. Terlalu banyak perbedaan tajam di antara kalian. Kedekatan yang dipaksakan cuma bikin kalian makin saling membenci. Sedang perpisahan diyakini dapat memulihkan hubungan kalian.

Memang hubungan kalian bukan lagi sebagai pasangan, tetapi seperti teman biasa. Dengan catatan, sehabis itu gak ada aksi saling mengumbar aib. Biarlah semua itu hanya kalian yang tahu dan dianggap sebagai masa lalu. Apabila kamu ingkar dan mengumbar keburukan-keburukannya, dirimu tak hanya mengkhianatinya. Tapi boleh jadi akan timbul masalah baru di antara kamu dengan mantan setelah fase tenang.

2. Mencegah orangtua kepikiran dan emosi

6 Alasan Tetap Jaga Nama Baik Mantan di Depan Orangtua, Demi Anak?ilustrasi berbicara dengan ayah (pexels.com/SHVETS production)

Kamu sangat sayang pada kedua orangtua. Ketika dirimu mengabarkan perpisahan kalian saja, rasanya gak sampai hati. Kamu tahu bukan hanya dirimu yang bersedih, melainkan juga kedua orangtua. Bahkan mungkin kesedihan mereka jauh lebih besar karena yakin kamu telah diperlakukan dengan buruk oleh mantan.

Mereka menyesal tidak dapat mengetahui potensi bahaya tersebut lebih awal sehingga bisa melarang hubungan kalian. Orangtua juga bisa tak terima apabila tahu semua hal buruk yang sudah kamu alami. Khawatir kesehatan mereka terganggu, dirimu menyederhanakan alasan perpisahan.

Seperti sesungguhnya mantanmu berselingkuh dan main tangan, tetapi dirimu cuma bilang bahwa kalian gak cocok lagi. Kamu tidak mau di usia senja orangtua malah stres mendengar cerita lengkapnya. Dirimu juga mencegah mereka menghubungi atau mendatangi mantanmu dan marah-marah.

3. Menghindari cerita keburukan mantan sampai di telinga anak

6 Alasan Tetap Jaga Nama Baik Mantan di Depan Orangtua, Demi Anak?ilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Alena Darmel)

Jika kamu dan mantan belum mempunyai anak, dirimu barangkali juga gak mau repot-repot menjaga nama baiknya selepas berpisah. Dirimu justru ingin menyebarkan seluruh keburukannya atau bahkan menambahinya dengan bumbu-bumbu supaya hatimu puas. Akan tetapi, adanya anak membuatmu berpikir seribu kali.

Apa pun persoalan di antara dirimu dengan mantan, anak tidak akan nyaman mendengar cerita lengkapnya. Meski ia cuma terlihat diam pasti sebenarnya menjadi sering memikirkannya dan mengambil berbagai kesimpulan sendiri yang tak diketahui olehmu. Kamu gak ingin pandangan anak terhadap ayah atau ibunya menjadi terlalu negatif.

Bagaimanapun juga, mereka perlu saling menjaga hubungan sampai kapan pun. Biarlah yang menjadi mantan hanya kamu dengan ayah atau ibunya. Tapi cegah anak menjadi membenci salah satu orangtuanya selepas mendengar perkataanmu tentangnya.

Baca Juga: 5 Alasan Zodiak Cancer Masih Suka Kepoin Mantan, Susah Move on Yah?

4. Sadar kesalahan gak datang dari satu pihak saja

6 Alasan Tetap Jaga Nama Baik Mantan di Depan Orangtua, Demi Anak?ilustrasi perempuan di jendela (pexels.com/Brett Sayles)

Ketika emosimu masih di puncak, tentu kamu merasa paling benar dan pasanganmu yang salah. Akan tetapi setelah emosimu makin menurun dan kalian sepakat berpisah, dirimu mulai berintrospeksi. Walaupun kamu tak menyesali perpisahan itu, setidaknya dirimu menemukan andil kesalahanmu dalam persoalan kalian.

Jika sekarang kamu membuka keburukan pasangan di depan orangtua, hatimu malah terbebani. Apakah dirimu berani mengungkapkan kesalahanmu? Padahal jika ceritamu tidak berimbang, pandangan orangtua terhadap mantanmu menjadi begitu negatif.

Kelihatannya itu menguntungkanmu karena mereka bulat dalam membelamu. Namun, nyatanya justru perasaanmu menjadi tak nyaman. Bila kamu tidak siap memberitahukan bagian kesalahanmu, dirimu juga gak hendak menjatuhkan nama baik mantan. Sama-sama bersalah, lebih baik kalian juga sama-sama tutup mulut.

5. Tak mau munafik dulu sangat mencintainya

6 Alasan Tetap Jaga Nama Baik Mantan di Depan Orangtua, Demi Anak?ilustrasi berdansa (pexels.com/Oană Andrei)

Menghadapi perpisahan yang jauh dari bayangan bukan hal mudah. Sampai sekarang pun kamu barangkali masih sulit memercayainya. Dahulu hubungan kalian amat bahagia. Dirimu juga tidak menyangkal pesonanya bahkan mungkin kamu yang jatuh cinta dan menembaknya duluan.

Ia terlihat sempurna di matamu dan gak sekali atau dua kali kamu memujinya di depan orangtua. Sampai mereka memercayai perkataanmu serta merestui hubungan kalian. Bila sekarang kamu hanya fokus pada keburukan-keburukan mantan, rasanya dirimu menjadi pribadi yang munafik. 

Kamu berubah dari memuji dan mengaguminya menjadi menjelek-jelekkan serta membencinya. Hidup telah mengajarkanmu untuk tidak berada di titik yang ekstrem dalam menyukai atau membenci seseorang. Oleh sebab itu, dirimu memilih menjaga hati dan sikap di pertengahan terkait mantan dengan menjaga nama baiknya sejauh mampu.

6. Untuk menurunkan tingkat stres pasca perpisahan

6 Alasan Tetap Jaga Nama Baik Mantan di Depan Orangtua, Demi Anak?ilustrasi perempuan di kamar (pexels.com/Rachel Claire)

Sekalipun berpisah sudah menjadi keputusan bersama, tentu tetap membuatmu merasa stres. Kamu sudah mengalami banyak masalah sampai keputusan perpisahan itu diambil. Sekarang pilihan ada di tanganmu. Apakah dirimu hendak memperpanjang atau menyudahi masa penuh tekanan tersebut?

Kalau kamu membicarakan keburukan mantan pada siapa pun termasuk orangtua, pikiranmu selalu terpusat ke masa lalu. Dirimu ingat lagi setiap hal yang mewarnai pertengkaran kalian bahkan ada kecenderungan kamu melebih-lebihkan penderitaan yang membuatmu makin stres. Belum lagi menjawab berbagai pertanyaan lawan bicara yang seperti mengorek luka lama.

Bila kamu ingin menenangkan diri dan segera pulih setelah hubungan berakhir, lebih cepat menyudahi pembicaraan tentang mantan akan lebih baik. Ini dapat dicapai dengan menjaga nama baiknya, bukan sibuk membahas kesalahannya. Kamu hanya akan mengatakan bahwa dia punya banyak sisi baik sampai membuatmu jatuh cinta. Namun, ternyata itu tak cukup buat merawat hubungan kalian dalam jangka panjang.

Ada banyak kebaikan jika dirimu mampu menjaga nama baik mantan di depan orangtua. Kamu terhindar dari melebih-lebihkan cerita buruk tentangnya yang akan menjadi fitnah. Toh, kalian sudah berpisah dan mempunyai kehidupan masing-masing. Tak perlu lagi fokus pada masa lalu yang melukai.

Baca Juga: 5 Tips Move On Tanpa Perlu Memblokir Mantan, Gak Sulit! 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya