6 Sikap yang Dipersepsikan Orang Sebagai Aksi Pamer Terselubung

Soal niat tetap hanya kamu yang tahu

Orang yang paling tahu apakah kamu sedang pamer atau tidak, tentu hanya dirimu. Namun, apa pun niatmu yang sesungguhnya, orang lain dapat menilainya begitu kamu tidak menjaga sikap. Utamanya, ketika kamu berada di depan orang banyak.

Pikirkan dulu apa-apa yang hendak dikatakan. Ada baiknya kamu juga tak terlalu banyak bicara. Dirimu pun perlu menyesuaikan dengan lawan bicara agar tidak tak muncul persepsi negatif. Hindari enam sikap di bawah ini yang kerap dipersepsikan orang sebagai aksi pamer terselubung.

1. Menilai murah barang yang menurut mayoritas orang mahal

6 Sikap yang Dipersepsikan Orang Sebagai Aksi Pamer Terselubungilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Justin Luck)

Walaupun kemampuan kocekmu membuat barang itu terbilang murah, gak usah terlalu jujur mengutarakan pendapat. Demi menjaga perasaan orang-orang di dekatmu, setuju saja dengan penilaian mereka bahwa barang tersebut mahal. 

Kebijaksanaan adalah tentang tahu tempat dan suasana ketika kamu mengemukakan apa pun. Jika hanya kamu orang yang menyebut barang itu murah dan teman-temanmu auto geleng-geleng, maka kamu terkesan menegaskan kemampuan finansialmu yang berada di atas mereka.

2. Meletakkan benda yang menggambarkan kekayaan di depan orang lain

6 Sikap yang Dipersepsikan Orang Sebagai Aksi Pamer Terselubungilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Misalnya, tas bermerek terkenal yang sebenarnya dapat diletakkan di kursi atau cukup dipangku. Akan tetapi, kamu menaruhnya di atas meja dengan posisi yang menarik perhatian semua orang. Kemudian dompet tebal yang menampakkan banyak lembaran uang bernominal besar.

Juga kunci mobil yang ditaruh dengan suara berisik di meja. Padahal, kamu bisa dengan mudah mengantonginya sehingga tidak akan ketinggalan. Belum lagi lebih dari satu smartphone mahal yang dijajarkan di meja. Kamu mungkin hanya tidak membawa tas, tapi orang lain bisa menyimpulkan dirimu yang sedang pamer.

3. Memerinci barang-barang mahal yang baru atau akan dibeli

6 Sikap yang Dipersepsikan Orang Sebagai Aksi Pamer Terselubungilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Boleh kok, kamu menceritakan rencanamu membeli sesuatu pada orang lain. Atau, barangnya malah sudah tiba di rumahmu. Hanya saja, gak usah memerinci apa yang dibeli dan harganya.

Contohnya, kamu mau membeli mobil. Cukup katakan pada teman bahwa dirimu ingin membeli kendaraan pribadi buat memudahkan mobilitasmu bersama keluarga. Tidak perlu kamu menjelaskan merek, tahun, dan harganya tanpa ada yang bertanya. 

Apalagi jika barang yang ingin atau sudah dibeli lebih dari satu. Berlebihan sekali kalau kamu memerinci setiapnya. Orang lain jelas gak cukup peduli dengan informasi ini. Kecuali, kamu memang lagi ingin menyombongkan diri.

dm-player

Baca Juga: 5 Sikap yang Bikin Kamu Gagal Jadi Sosok Low Profile, Suka Pamer!

4. Terlalu semangat menceritakan liburanmu atau perjuangan untuk sukses

6 Sikap yang Dipersepsikan Orang Sebagai Aksi Pamer Terselubungilustrasi percakapan (pexels.com/Jopwell)

Liburan yang seru pastinya begitu berkesan untukmu. Misalnya, liburan ke luar negeri yang sudah lama kamu inginkan. Namun sekembalinya dirimu ke tanah air, jangan terus menceritakannya kecuali pada teman yang menagih cerita.

Tak setiap orang mampu berlibur ke luar negeri. Jangankan berlibur sejauh itu, liburan ke kota sebelah saja belum tentu semua orang pernah melakukannya. Apalagi bila kamu sampai menceritakan detail penginapan dan biaya. Sikap begini terbilang norak, lho.

Gak cuma tentang liburan. Cerita tentang perjuanganmu sampai bisa sesukses sekarang juga gak perlu terus diulang. Kecuali, kamu diundang untuk berbagi pengalaman. Terlalu banyak menceritakannya pada semua orang membuatmu terkesan sedang menonjolkan kehebatan diri dalam meraih keinginan.

5. Panjang lebar membahas pilihan investasi

6 Sikap yang Dipersepsikan Orang Sebagai Aksi Pamer Terselubungilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Ron Lach)

Teman-temanmu mungkin masih dalam tahap menabung sedikit demi sedikit. Mereka belum punya dana darurat yang cukup, apalagi uang dingin buat diinvestasikan. Akan tetapi setiap ada kamu, obrolan selalu tentang pilihan investasi.

Kamu yang menyetir topik percakapan. Padahal, pekerjaanmu bukanlah menawarkan produk investasi. Jangan bersembunyi di balik alasan sedang mengedukasi teman tentang pentingnya investasi. Mereka akan meminta saranmu tentang investasi saat mereka sudah siap dan tertarik.

6. Menyatakan ketidakcocokanmu dengan produk-produk berharga miring

6 Sikap yang Dipersepsikan Orang Sebagai Aksi Pamer Terselubungilustrasi tiga teman (pexels.com/Cojanu Alexandru)

Jika bukan sedang pamer, masa gak ada satu pun produk berharga miring yang cocok untukmu? Dari kosmetik, pakaian, sampai makanan seperti berbahaya buatmu karena harganya yang terjangkau. Padahal, jenis produknya sama persis dengan yang harganya mahal.

Bila hanya beberapa produk berharga miring yang gak cocok untukmu, ini wajar. Mungkin cuma kebetulan yang disebabkan oleh komposisinya. Jika kamu selalu memandang rendah produk yang terjangkau dan mengagungkan barang mahal, orang yakin dirimu cuma mau pamer karena bisa membelinya.

Memang tidak ada yang tahu pasti niatmu pamer atau gak selain dirimu. Akan tetapi, alangkah baiknya kamu lebih menjaga sikap ketika bersama orang lain. Pilihan-pilihan pribadimu tentang sesuatu tidak berubah, tetapi caramu membawa diri yang perlu dijaga agar tidak dipersepsikan orang sebagai aksi pamer terselubung.

Baca Juga: 10 Potret Orang Pamer Kekayaan Ini Ketahuan Bohongnya, Gagal Flexing

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya