7 Hal Wajib Disyukuri Seiring Bertambahnya Usia Pernikahan

2. Sifat baik pasangan tak berubah

ilustrasi pasangan (pexels.com/Spora Weddings)

Artinya, kalian gak salah dalam saling mengenal sebelum menikah. Tahun demi tahun berlalu dan dia masih sebaik yang dulu. Begitu juga dirimu di mata pasanganmu. Sifat baik yang dikagumi tak berubah menjadi kebalikannya setelah fase bulan madu habis.

Bahkan bersama bertambahnya usia perkawinan kalian, kamu makin tahu sifat baiknya yang lain. Hal serupa pun dirasakannya. Daftar sifat baik pasangan yang kian panjang wajib disyukuri sebab tak sedikit orang yang kecewa terhadap watak asli suami atau istrinya.

3. Penerimaan satu sama lain makin penuh

ilustrasi pasangan (pexels.com/RODNAE Productions)

Sebaik apa pun usaha kalian buat saling mengenal sebelum memutuskan untuk menikah, pastinya tidak sama dengan hidup bersama dalam satu rumah. Dengan setiap hari bertemu, kekurangan masing-masih menjadi lebih jelas.

Beruntunglah kalian apabila tidak kaget dengan hal-hal dari pasangan yang tak dijumpai selama berpacaran. Ini bermakna kalian punya komitmen kuat buat menerima pasangan dengan apa adanya.

Jika penerimaan atas diri pasangan masih setengah-setengah, melihatnya tak serapi atau sewangi ketika dahulu berkencan pun bisa menjadi masalah besar. Namun saat kalian sadar bahwa pasangan tidak perlu berdandan berlebihan di rumah, penampilannya yang lebih natural tak mengurangi rasa suka di antara kalian.

Baca Juga: 6 Hal Universal yang Diinginkan Pasangan Seiring Usia Pernikahan

4. Bisa membesarkan anak bersama-sama

ilustrasi keluarga (pexels.com/Yana Prokopenok)

Bagaimanapun, anak merupakan tanggung jawab kedua orangtuanya. Anak membutuhkan figur ayah maupun ibunya. Patut disyukuri apabila kalian selalu dapat bahu-membahu dalam membesarkan anak.

Meski kalian menjalani hubungan jarak jauh, setidaknya pihak yang tinggal jauh dari anak tak lantas bersikap cuek dan gak mau tahu soal tumbuh kembangnya. Kebersamaan dalam merawat dan mendidik anak bakal membuat anak merasa dilimpahi kasih sayang yang tak ternilai.

5. Hubungan seks masih terasa menyenangkan

ilustrasi pasangan (pexels.com/KoolShooters)

Rumah tangga memang bukan cuma persoalan hubungan seks. Akan tetapi sebagai dua orang dewasa yang pasti punya kebutuhan seksual, hal ini menjadi bagian yang tak kalah penting dalam perkawinan. Begitu urusan seks tidak lagi menyenangkan, kalian kudu waspada.

Di usia yang masih muda, hasrat seksual tetap membutuhkan penyaluran. Jangan sampai muncul orang ketiga atau salah satu dari kalian jadi suka 'jajan' yang berisiko terjangkit penyakit seks menular serta meretakkan rumah tangga.

6. Tidak ada yang berkorban terlalu banyak untuk rumah tangga

ilustrasi pasangan (pexels.com/Boris Pavlikovsky)

Mau tidak mau, kehidupan pernikahan tetap menuntut pengorbanan baik dari kamu maupun dia. Namun jika salah satu berkorban terlalu besar untuk keberlangsungan rumah tangga; ia pasti akan lelah secara psikis, tidak bahagia, serta bisa berujung keinginan bercerai.

Salah satu bentuk pengorbanan yang terlampau besar buat kehidupan rumah tangga misalnya, istri yang terpasung di rumah saja. Ia tidak punya kesempatan mengembangkan diri melalui pekerjaan atau pelatihan, juga tak leluasa bersosialiasi dengan orang lain. Sedang suami sangat bebas menikmati keduanya.

7. Kesejahteraan meningkat

ilustrasi keluarga (pexels.com/Kevin Malik)

Peningkatan kesejahteraan seiring usia perkawinan juga penting. Dengan kondisi finansial yang lebih kuat, mengukir masa depan anak menjadi lebih mudah. Sebaliknya kalau kesejahteraan kalian terus menurun dari waktu ke waktu, segera lakukan evaluasi dan atasi.

Cari tahu apa yang salah dalam rumah tangga kalian. Apakah kalian perlu membatasi jumlah anak? Apakah satu pencari nafkah saja tak lagi memadai untuk banyaknya tanggungan dalam keluarga? Bila masalah ini tak cepat diatasi, masa depan anak menjadi taruhannya.

Ujian hidup memang dapat menyapa kapan saja. Namun kondisi keluarga kalian seharusnya kian stabil dan kuat seiring bertambahnya usia pernikahan. Bila masih saja terombang-ambing, ini menjadi tanda ada yang kurang tepat dalam kalian menjalankan rumah tangga tersebut.

Baca Juga: 5 Kecemasan yang Tetap Muncul Berapa Lama pun Usia Pernikahan Berjalan