6 Sebab Kehidupan Rumah Tangga Tak Seindah ketika Pacaran

Bisa normal, bisa juga salah pilih pasangan

Sungguh suatu anugerah jika kebahagiaanmu kian sempurna selepas memutuskan mengakhiri masa lajang. Tentu keputusan ini baru boleh ditarik setelah beberapa tahun kalian menjalani kehidupan rumah tangga.

Namun bagaimana bila kehidupan rumah tangga kamu dirasa gak memuaskan dibandingkan saat masa pacaran dulu? Kamu dan dia bukan satu-satunya yang merasakan hal tersebut, kok. Pasangan lain pun kerap dibuat kaget dengan kehidupan perkawinan yang berbeda sekali dengan ketika berpacaran.

Kamu tak perlu terlalu cepat menilai kehidupan rumah tangga kalian gagal atau jauh dari ideal. Sisi duka dari pernikahan terasa lebih jelas disebabkan enam hal berikut ini. Pahami dan pelajari supaya kalian mampu mengatasi berbagai rintangan yang ada.

1. Ada lebih banyak tanggung jawab

6 Sebab Kehidupan Rumah Tangga Tak Seindah ketika Pacaranilustrasi keluarga (pexels.com/RODNAE Productions)

Ketika masih berpacaran, kamu dan dia gak punya tanggung jawab apa-apa selain diri sendiri. Maka yang terasa dalam setiap kebersamaan kalian hanyalah rasa ringan dan bahagia. Lain sekali dengan setelah membina rumah tangga.

Banyaknya tanggung jawab yang harus dipikul tak ubahnya beban besar di pundak. Terutama terkait anak dan orangtua atau mertua. Setiap pertemuan dengan pasangan pun menjadi waktu untuk membahas tanggung jawab itu satu per satu. Bahkan kalian tidak cukup cuma membahasnya melainkan kudu menunaikan setiapnya dengan sebaik mungkin.

2. Proses perkenalan yang kurang mendalam

6 Sebab Kehidupan Rumah Tangga Tak Seindah ketika Pacaranilustrasi pasangan (pexels.com/Nati Carvalho)

Kurangnya proses perkenalan di masa pacaran memang gak melulu berakibat buruk. Ada pula yang setelah menikah sangat bersyukur karena kebaikan pasangannya melebihi yang dahulu dibayangkannya. Namun yang sering terjadi malah kebalikannya.

Misalnya, setelah menikah baru tahu kalau pasangannya temperamental dan egois. Ketika masih berpacaran, sifat ini belum tentu terlihat karena kalian sedang kasmaran. Tak lama kemudian kalian menikah. Seandainya masa perkenalannya lebih lama, tanda-tanda dari sifat aslinya pasti muncul.

3. Pacaran dipenuhi angan-angan, kehidupan pernikahan soal kenyataan dan perjuangan

6 Sebab Kehidupan Rumah Tangga Tak Seindah ketika Pacaranilustrasi keluarga (pexels.com/Helena Lopes)

Semua orang yang berpacaran bakal sering membayangkan kebersamaan mereka di masa depan. Tentunya hanya terkait hal-hal yang indah. Seperti punya anak yang lucu-lucu dan hidup bahagia sampai tua.

Padahal, di balik anak yang lucu-lucu juga ada kenyataan mudahnya anak-anak rewel dan selalu memerlukan perhatian lebih. Perjalanan dari kalian menikah sampai kelak menua bersama pun menuntut perjuangan yang keras lagi panjang.

Banyak yang harus sama-sama kalian korbankan demi anak dan masa depan yang baik buat semua. Kesenangan pribadi wajib dikesampingkan agar kebutuhan anak terpenuhi. Begitu pula permasalahan dan rasa kesal pada pasangan jangan sampai memengaruhi kondisi psikis anak.

dm-player

4. Intervensi dan konflik dengan keluarga besar

6 Sebab Kehidupan Rumah Tangga Tak Seindah ketika Pacaranilustrasi intervensi (pexels.com/Kindel Media)

Sedikit banyak kalian pasti mendapat intervensi dari keluarga besar maupun berkonflik dengan mereka. Sekalipun kalian telah menegaskan batasan-batasan untuk keterlibatan keluarga besar masing-masing, belum tentu mereka bisa mengerti serta menghargainya.

Ibaratnya, kalian bertahan di balik pagar keliling rumah sendiri. Akan tetapi ada saja tetangga di sekitar yang berulah dan mencoba menerobosnya. Akhirnya, konflik tak selalu dapat dihindari. Walau bukan konflik besar, gesekan-gesekan akan tetap ada dan menyita pikiran.

Baca Juga: Gak Melulu Senang, 5 Realita yang akan Dihadapi saat Merasakan Cinta

5. Manisnya sudah habis di awal

6 Sebab Kehidupan Rumah Tangga Tak Seindah ketika Pacaranilustrasi keluarga (pexels.com/Anastasiya Gepp)

Ini sebabnya ada baiknya apabila kamu agak membatasi diri dalam menikmati masa pacaran. Meski rasanya menyenangkan dapat bermesraan dengan orang yang dicintai, takutnya rasa manis dari kebersamaan kalian justru habis lebih cepat dari yang seharusnya.

Seumpama setiap pasangan mendapat jatah sebongkah gula guna dicecap sedikit demi sedikit selama mengarungi kehidupan rumah tangga, gula kalian habis duluan karena keserakahan. Sisa kebersamaan kalian yang masih panjang menjadi hambar. Nanti ada seseorang yang muncul menawarkan manisnya gula pada salah satu dari kalian, bisa-bisa terjadi perbuatan serong.

6. Tugas besar untuk memperbaiki diri sebagai pasangan, orangtua, dan bagian dari keluarga besar

6 Sebab Kehidupan Rumah Tangga Tak Seindah ketika Pacaranilustrasi pernikahan (pexels.com/Melike Benli)

Pernikahan tak ubahnya kontrak seumur hidup bagi kalian yang bertekad menikah sekali untuk selamanya. Maka setiap ada rasa ketidakpuasan pasangan atas dirimu maupun sebaliknya, kalian sama-sama harus mampu berintrospeksi lalu memperbaiki diri.

Begitu pula saat ada benturan antara harapan anak dengan harapan kalian sebagai orangtua. Juga ekspektasi kalian versus keluarga besar. Kalau kalian ingin pernikahan yang langgeng; belajar menjadi pasangan, orangtua, serta bagian dari keluarga besar wajib terus dilakukan.

Membandingkan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga dengan semasa pacaran dapat menimbulkan rasa tidak puas bahkan penyesalan. Selama perbedaannya tak terlalu jauh dan gak ada yang menjadi pelaku KDRT atau terbukti berselingkuh; sikapi dengan sabar, dewasa, serta toleran.

Baca Juga: 10 Ekspektasi Vs Realita Pengin Gaya tapi Low Budget, Ngikik Guys!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya