5 Sebab Dia Merasa Hanya Pelarianmu Pascaputus, Ragu akan Cinta

Kalau gak benar segera yakinkan dirinya

Pacar pasti ingin kamu serius dalam mencintai dan membina hubungan dengannya. Ketika kalian baru berpacaran, ia memang merasa optimis dengan kebersamaan ini. Tapi makin ke sini keraguannya kian kuat lantaran merasa dirimu tidak lebih dari menjadikannya sebagai pelarian setelah putus dengan mantanmu.

Benar, kalian sudah jadian dan berstatus sebagai sepasang kekasih. Namun, ada jarak yang gak bisa ditepis antara kamu dan pacar. Ia menyimpulkan begini tentu juga tak mudah. Hatinya sakit dan dia takut membayangkan dugaannya memang tepat.

Akan tetapi kalau lima tanda di bawah ini begitu nyata dalam hubungan kalian, munculnya pemikiran seperti itu juga tidak mengherankan. Coba pahami sudut pandang pacarmu dan evaluasi sikapmu padanya selama ini. Bila dugaannya keliru dan dirimu ingin menyelamatkan hubungan kalian, yakinkan dia tentang kesungguhanmu dalam mencintainya.

1. Kamu masih sering membicarakan mantan

5 Sebab Dia Merasa Hanya Pelarianmu Pascaputus, Ragu akan Cintailustrasi pasangan (pexels.com/BSM Rental)

Kalaupun ada pembicaraan tentang mantan seharusnya hanya dilakukan ketika kalian masih dalam masa pendekatan. Paling jauh di bulan pertama kamu jadian dengannya. Bukan mantanmu justru seperti menjadi topik wajib dalam pertemuan kalian. 

Hati siapa yang gak perih jika setiap saat harus mendengarkan cerita seperti itu? Alasan bahwa dirimu belum terlalu lama putus dari mantan tidak dapat diterima olehmu pacarmu yang sekarang. Sebab mestinya kehadirannya otomatis menghapus bayang-bayang mantanmu.

Kalaupun tak bisa sepenuhnya, paling gak sebagian besarnya. Tapi kamu sering sekali membahas mantan seolah-olah duniamu memang masih tentangnya. Pacarmu justru gak memperoleh tempat yang layak dalam pikiranmu. Dirimu lebih memerlukan teman bercerita seputar mantan daripada serius menjalani hubungan baru dengannya.

2. Cuma ingat dia saat susah

5 Sebab Dia Merasa Hanya Pelarianmu Pascaputus, Ragu akan Cintailustrasi seorang perempuan (pexels.com/Tan Danh)

Kamu seperti timbul tenggelam dalam kehidupannya. Kalau dirimu lagi mengalami kesulitan tentang apa pun, pacar selalu didatangi dan dihubungi. Dia bertindak sebagai pelindungmu dan memberikan berbagai solusi untuk masalahmu. Namun, setelah itu kamu seakan-akan melupakannya.

Dirimu kembali membentangkan jarak dengannya. Apalagi saat kamu merasa senang, bukan pacar yang diingat pertama kali justru teman-teman. Janggalnya lagi, kamu gak peduli apabila pacarmu lagi sedih atau pusing karena sesuatu. Dirimu mendadak sukar dihubungi atau menekankan supaya ia mengatasi persoalannya sendiri.

Bila pun pacar sedang bahagia, kamu pun tak ikut senang karenanya. Sikapmu yang cuma mengingatnya kala kamu susah memperjelas bahwa dia cuma sebatas pelarianmu. Kalau dirimu mencintainya, di segala momen pasti ingin bersamanya. Terutama ketika ia membutuhkan dukunganmu atau kalian merayakan sesuatu bareng-bareng.

Baca Juga: 3 Kelegaan Saat Sudah Move On dari Mantan, Hidup Bahagia Tanpa Dendam

3. Sikapmu padanya tak sehangat saat kamu pacaran dulu

5 Sebab Dia Merasa Hanya Pelarianmu Pascaputus, Ragu akan Cintailustrasi pasangan (pexels.com/Rodrigo Morelos Oseguera)

Dia menjadi bagian dari saksi atas hubunganmu dulu dengan mantan. Ia tahu bahwa ketika kamu berpacaran bisa lengket sekali. Wajahmu berseri-seri setiap bertemu pacar bahkan dunia seperti menjadi milik berdua. Akan tetapi, gaya berpacaranmu sekarang amat berbeda.

Benar bahwa pertambahan usia bisa membuatmu lebih berhati-hati dalam bersikap termasuk pada pacar sendiri. Terlebih kamu pernah gagal dalam hubungan sekalipun sudah lengket bak amplop dengan prangko saat bersama pacar lama. Namun, seharusnya sikapmu tak sedingin sekarang pada pacar sendiri.

Adanya rasa cinta mestinya membuat tatapanmu padanya saja sudah berbeda. Begitu pula cara bicaramu, perlakuanmu padanya, dan sebagainya. Kepribadianmu tidak mungkin berubah total hanya karena pengalaman putus cinta. Malah seharusnya hadirnya cinta yang baru mencairkan kebekuan di hatimu setelah putus.

4. Kamu berusaha menutupi hubungan kalian

5 Sebab Dia Merasa Hanya Pelarianmu Pascaputus, Ragu akan Cintailustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Kadang keinginan untuk tidak memublikasikan hubungan dulu hanya karena masih malu-malu atau takut baru sebentar berjalan nanti putus. Akan tetapi, jika hubungan sudah berjalan beberapa lama gak ada alasan lagi buat terus menyembunyikannya. Kecuali, kamu memang tak serius dalam mencintainya dan menganggap hubungan ini tidak termasuk pacaran buatmu.

Kelak dirimu barangkali lebih suka menyebut kebersamaan kalian sebagai teman dekat. Sekalipun tentu saja kedekatan ini diawali dengan dia menembakmu, kamu menerima cintanya, lantas kalian berkomitmen sebagai sepasang kekasih. Untuk sekarang, dirimu tak punya sedikit pun rasa bangga atau senang seandainya hubungan kalian diketahui orang.

Makanya, semua ceritamu dengannya disimpan rapat-rapat. Bahkan bila ada teman yang bertanya apakah kalian berpacaran, kamu cepat-cepat menepis dugaan itu. Asal kamu tahu saja, sikapmu ini bikin pacarmu merasa sakit. Bagaimanapun juga, dia butuh pengakuanmu atas status kalian. Tapi, jika ia ingin terlebih dahulu memublikasikannya, dirimu marah.

5. Tidak berani memberi kepastian tentang masa depan

5 Sebab Dia Merasa Hanya Pelarianmu Pascaputus, Ragu akan Cintailustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Masa depan kalian memang tidak berada di tanganmu. Kamu juga tak tahu apakah hubungan kalian bakal berhasil dibawa ke jenjang pernikahan atau gak. Namun, sekadar memberikan kepastian sesuai dengan harapanmu tentu seharusnya mampu. Soal apa yang akan benar-benar terjadi ke depan biarkan takdir yang berbicara.

Akan tetapi, hingga hubungan kalian lebih dari setahun pun kamu seperti gak antusias. Kamu bingung pada diri sendiri yang akhirnya juga berdampak terhadap cara pandangmu terkait hubungan itu. Setiap pacar bertanya apa harapanmu untuk hubungan kalian, jawabanmu tidak tahu.

Ketika pertanyaan pacar kian mengerucut, apakah kamu ingin kalian akhirnya menikah? Jawabanmu gak sesimpel ya atau tidak, melainkan lihat saja nanti. Begitu terus apa pun pertanyaannya. Apabila rasa cintamu padanya kuat seharusnya ada orientasi ke masa depan yang jelas. Dengan kamu berani memberikan kepastian tentang harapanmu, kalian bakal lebih kompak dalam memperjuangkan hubungan agar sampai ke pelaminan.

Hanya dijadikan pelarian setelah kamu putus adalah kesadaran yang amat menyakitkan buat pacarmu saat ini. Bahkan rasa sakitnya jauh lebih besar daripada seandainya dulu dirimu menolak cintanya. Ia mencintaimu dengan sungguh-sungguh.

Tetapi kamu menjadikannya korban dari keegoisanmu yang cuma butuh status dan teman bicara tentang lukamu sendiri yang belum sembuh. Balas kasih sayangnya secara sepadan atau nyatakan saja perasaanmu apa adanya. Berikan dia hak penuh untuk memutuskan masih layak atau tidak buat kalian terus bersama.

Baca Juga: 5 Alasan untuk Membuka Hati Setelah Putus Cinta

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya