6 Sebab Jangan Suka Memerintah Pasangan, Malah Dia Malas Bantu

#IDNTimesLife Lakukan pembagian tugas biar ia tidak kesal

Seberapa sering kamu memerintah pasangan dalam sehari? Apakah hampir setiap pasangan mau duduk, dirimu sudah kembali memberinya perintah untuk melakukan ini dan itu? Dia sampai membuang napas keras-keras sebagai upaya menyabarkan diri sekaligus berharap kamu mengerti bahwa dirinya sudah gak mau lagi diperintah. 

Dirimu perlu lebih peka dengan perasaan pasangan sebelum kesabarannya habis. Tentu saja kamu boleh meminta tolong padanya bahkan membagi berbagai tugas rumah tangga secara jelas. Itu pasti lebih disukainya ketimbang kamu main perintah saja, seperti bos besar. Ingat bahwa ia adalah partner hidupmu yang juga perlu diperlakukan dengan rasa hormat. Kurangi kesukaanmu dalam memerintahnya karena enam alasan berikut.

Baca Juga: 5 Persepsi Orang Jika Kamu Suka Memerintah, Citramu Jadi Buruk! 

1. Untuk hal-hal yang sederhana, kamu tentu bisa melakukannya sendiri

6 Sebab Jangan Suka Memerintah Pasangan, Malah Dia Malas Bantuilustrasi memegang pakaian (pexels.com/RDNE Stock project)

Bila kamu berhadapan dengan pekerjaan rumah tangga yang cukup berat seperti perlu memindahkan perabot besar saat bersih-bersih, minta tolonglah secara baik-baik pada pasangan. Beda lho, antara meminta tolong dengan sekadar menyuruh. Saat kamu minta tolong, dirimu mengakui bahwa kemampuanmu terbatas sehingga mengalami kesulitan.

Lalu kalian bersama-sama melakukannya atau dia yang sepenuhnya mengerjakannya untukmu tanpa ada rasa terpaksa. Sedang jika kamu cuma suka memerintah, gak ada sikap rendah hati untuk mengakui ketidakmampuanmu. Kamu sekadar ingin ia melaksanakan perintahmu.

Dari caramu bicara saja pasti telah berbeda. Apabila dirimu meminta tolong, bicaramu halus dan dengan nada rendah. Akan tetapi, perintah disampaikan dengan suara lebih keras dan sering kali raut wajah juga sama sekali tak bersahabat. Belum apa-apa saja kamu sudah tampak siap marah seandainya ia gak menurutimu.

2. Pasangan juga punya kesibukan dan rasa capek

6 Sebab Jangan Suka Memerintah Pasangan, Malah Dia Malas Bantuilustrasi pasangan (pexels.com/Amina Filkins)

Hindari senang menyuruh pasangan karena selalu menganggap kamu lebih sibuk daripada dia. Terlepas dari siapa yang bekerja untuk mencari nafkah, tentu pekerjaan di rumah juga tak ada habisnya. Kamu belum tentu mau bertukar peran sehari saja dengannya.

Tugas domestik yang sekadar memasak serta beres-beres rumah mungkin tampak mudah. Namun, bakal jauh lebih sulit bila telah disambi mengasuh anak yang masih butuh pengawasan penuh. Kalau kamu menambahinya dengan berbagai perintah, kapan dia bisa beristirahat barang sejenak?

Saat dirimu hanya mengurus pekerjaan, pasanganmu mengurus begitu banyak orang plus bersih-bersih sampai ke sudut-sudut rumah. Kalau kalian sama-sama mencari nafkah, kalian juga sama capeknya selepas bekerja. Daripada kamu menyuruh-nyuruhnya saja lebih baik saling membantu.

3. Terkesan merendahkan pasangan

6 Sebab Jangan Suka Memerintah Pasangan, Malah Dia Malas Bantuilustrasi pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)

Di mana-mana perintah diberikan dari orang dengan kedudukan lebih tinggi pada orang lain di bawahnya. Dalam organisasi, struktur seperti ini wajar dan justru sangat penting guna menciptakan keteraturan. Juga memastikan ada orang yang tepat buat setiap posisi dan tanggung jawab.

Tapi jangan bawa cara kerja dalam organisasi ke rumah tanggamu. Perkawinan kalian memerlukan kesetaraan agar pasangan juga merasa nyaman. Jangan menempatkan dirimu seperti atasannya yang gemar memerintah. 

Meski dia suka mengalah, sikapmu tetap gak bisa dibenarkan sebab tanpa sadar sudah merendahkannya. Jangan injak harga diri orang yang konon kamu sayangi. Berdirilah sejajar sehingga yang terbentuk di antara kalian adalah kerja sama, bukan salah satu bersikap sok berkuasa.

4. Kamu menjadi malas

6 Sebab Jangan Suka Memerintah Pasangan, Malah Dia Malas Bantuilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Awalnya kamu mungkin memerintah pasangan lantaran merasa dia gak punya inisiatif buat mengerjakan tugas rumah tangga. Bahkan kecenderungannya mager sehingga dirimu perlu berkali-kali memerintahnya baru ia mau bangkit. Bagus sekali kalau kamu mampu mengubahnya menjadi lebih rajin dan sigap.

Namun, hati-hati setelah pasangan berubah sesuai harapanmu justru dirimu yang mengalami kemunduran. Kamu merasa enak tinggal menyuruhnya melakukan ini dan itu. Sekarang, dirimu menjadi ingin terus dilayani sampai ke hal-hal terkecil.

Selain pasangan bisa sebal, sifatmu juga menjadi negatif. Apalagi kalau sejak awal kamu memerintahnya karena sifatmu yang manja dan ogah melakukan apa pun. Seiring berjalannya waktu, kamu makin malas serta mengandalkan pasangan. Padahal, belum tentu dia selalu ada untukmu. Jangan sampai kamu bingung sendiri ketika ia gak ada di rumah.

Baca Juga: 9 Ide Menghabiskan Malam Tahun Baru Bersama Pasangan, Romantis!

5. Gampang mengkritiknya

6 Sebab Jangan Suka Memerintah Pasangan, Malah Dia Malas Bantuilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Orang yang suka memerintah biasanya menetapkan standar tinggi pada hasil kerja orang lain. Walaupun kamu belum tentu mampu melakukannya, dirimu sulit menghargai apa yang dikerjakan pasangan. Pasti ada saja yang kamu kritik sejak pasangan masih dalam proses mengerjakan perintahmu hingga selesai nanti.

Dirimu menjadi berisik sekali dan bikin pasangan kesal. Bukannya berterima kasih atas setiap hal yang dia lakukan untukmu, kamu malah seperti gak bisa dipuaskan. Awas, nanti pasanganmu tak mau lagi melanjutkan sesuatu yang tengah dikerjakannya dan memintamu melakukannya sendiri.

Bila kamu punya cara yang lebih tepat untuk mengerjakan sesuatu, kenapa mesti menyuruh orang lain? Kalau dirimu telah memerintah pasangan atau siapa pun, pastikan kamu siap menerima apa saja hasilnya nanti. Alih-alih terus mengkritik, dirimu kudu belajar mengapresiasi setiap hal yang dilakukan pasangan.

6. Ditiru oleh anak

6 Sebab Jangan Suka Memerintah Pasangan, Malah Dia Malas Bantuilustrasi keluarga (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kesenanganmu memerintah pasangan ternyata juga gak lepas dari perhatian anak. Selama beberapa bulan barangkali belum tampak terjadi sesuatu. Hingga suatu hari anak mulai ikut menyuruh orangtua dan semua orang di sekitarnya.

Mulanya kamu cuma berpikir anak masih kesulitan melakukannya sendiri sehingga menyuruh orang lain. Akan tetapi, lama-lama terlihat jelas betapa anak gak mau ngapa-ngapain bahkan marah apabila perintahnya tidak dituruti. Anak tak hanya menjadi pemalas, melainkan mulai memiliki sikap gak sopan pada orang yang jauh lebih dewasa.

Akan sulit untuk mengubah perilaku anak saat kamu sendiri belum mampu memperbaiki diri. Anak cuma meniru apa yang kamu lakukan pada pasangan. Buruknya, usianya yang masih jauh lebih kecil ketimbang kamu bikin dia lebih mudah kehilangan kesabaran sehingga semua perintahnya mesti segera dilaksanakan.

Gak apa-apa kamu tidak bisa melakukan sendiri segala hal. Pasangan juga pasti merasa senang kalau dapat membantu. Akan tetapi, jangan kebanyakan memerintah dan bikin pasangan punya atasan baik di kantor maupun di rumah.

Baca Juga: 5 Alasan Perselingkuhan yang Biasanya Didasari karena Alasan Seks

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya