8 Sebab Pengantin Menangis di Hari Pernikahan, Tanda Baik atau Buruk?

Rasanya campur aduk antara senang dan sedih

Pernikahan seharusnya menjadi momen yang paling membahagiakan bagi dua orang yang saling mencintai. Akan tetapi, hampir semua pengantin justru menangis di hari bahagianya. Kalau tidak saat ijab kabul, biasanya ketika meminta restu pada kedua orangtua.

Kamu mungkin jadi bertanya-tanya, sebenarnya mereka yang menangis di hari pernikahannya merasa bahagia atau sedih, sih? Rasanya memang campur aduk. Penyebab di balik berlinangnya air mata pengantin pun bermacam-macam, seperti:

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Pengantin Laki-laki Menangis di Hari Pernikahan

1. Orangtua tidak bisa menyaksikan penikahannya

8 Sebab Pengantin Menangis di Hari Pernikahan, Tanda Baik atau Buruk?ilustrasi pernikahan (pexels.com/Jonas Wilson)

Pengantin yang telah ditinggal pergi oleh salah satu atau kedua orangtua untuk selama-lamanya diliputi perasaan sedih yang luar biasa di hari pernikahannya. Walaupun ada keluarga yang menggantikan peran orangtua, ingatannya pasti kembali pada masa-masa ketika keduanya masih ada. Ia pun tak bisa berhenti berandai-andai orangtua menyaksikan hari paling bahagia dalam hidupnya ini.

Dia ingin tahu pendapat orangtua yang sudah meninggal dunia tentang pasangannya. Apakah mereka merestuinya? Sekuat apa pun batin seseorang, air matanya pasti berlinang juga ketika mengingat orangtua yang telah berpulang dan seharusnya mendampinginya di sepanjang acara.

2. Sadar bahwa setelah ini ia akan agak jauh dari keluarga

8 Sebab Pengantin Menangis di Hari Pernikahan, Tanda Baik atau Buruk?ilustrasi pernikahan (pexels.com/Batuhan Kocabaş)

Ada konsekuensi yang tak terelakkan dari pernikahan baik di pihak pengantin pria maupun perempuan. Selain tentang harus mandiri dan paham akan kewajibannya sebagai suami atau istri, mereka juga akan agak jauh dari keluarga. Mereka telah membangun keluarga sendiri yang kerap kali diikuti dengan pisah rumah dari orangtua.

Sejumlah hal dalam rumah tangga juga tidak bisa diceritakan begitu saja pada keluarga besar. Perbedaan kedekatan sebelum dan setelah menikah nanti tentu terasa seperti perpisahan dengan mereka. Ada rasa berat 'meninggalkan' orang-orang yang dikasihi dan selama ini selalu bersamanya.

3. Teringat perjuangan orangtua dalam membesarkannya

8 Sebab Pengantin Menangis di Hari Pernikahan, Tanda Baik atau Buruk?ilustrasi pengantin menangis (pexels.com/Sangeet Rao)

Susah payah orangtua membesarkannya, akhirnya ia dinikahi juga oleh seseorang. Di titik inilah sebagian orang baru bisa merasakan betapa tulus kasih sayang dan perjuangan orangtua untuknya. Keduanya seperti merawat tanaman sejak berupa tunas sampai menjadi pohon yang besar.

Namun setelah pohon itu besar dan berbuah, buahnya justru dipetik oleh orang lain. Walaupun kedua orangtua mendukung pernikahannya, anak tetap merasa ini terasa kurang adil untuk mereka. Banyak sekali pengorbanan orangtua buat dirinya hingga hari ini dia berdiri dalam balutan busana pengantin.

Baca Juga: 11 Ide Seserahan Pernikahan Sederhana, Calon Pengantin Wajib Cek!

4. Merasa belum bisa membalas jasa-jasa orangtua

8 Sebab Pengantin Menangis di Hari Pernikahan, Tanda Baik atau Buruk?ilustrasi pernikahan (pexels.com/David Guerrero)

Masih dalam kaitannya dengan perjuangan orangtua ketika membesarkan anaknya, anak tersebut kini sadar belum memberikan balasan yang layak buat keduanya. Bahkan mungkin itu tak pernah dapat dilakukannya. Apalagi sekarang dengan statusnya yang telah menjadi suami atau istri seseorang.

Mungkin sebentar lagi ia akan menjadi ayah atau ibu. Waktu, perhatian, dan energinya bakal tambah tersita buat keluarga kecilnya. Janji dalam hati untuk membalas jasa-jasa orangtua menjadi kian sulit dipenuhi bahkan mungkin ia bakal masih merepotkan mereka dalam berbagai keperluan.

dm-player

5. Mencemaskan babak baru dalam kehidupannya

8 Sebab Pengantin Menangis di Hari Pernikahan, Tanda Baik atau Buruk?ilustrasi pengantin menangis (pexels.com/Trung Nguyen)

Orang yang bukan baru pertama kali ini menikah saja tidak tahu masa depannya bersama pasangan akan seperti apa. Hubungan yang diawali dengan cinta sebesar dunia pun tak menjamin pasangan suami istri bakal langgeng serta selalu bahagia. Kecemasan ini makin besar jika seseorang baru pertama menikah atau pernikahannya dahulu berujung perceraian.

Ada ketakutan jangan-jangan rumah tangga tak berjalan dengan baik. Kehidupan setelah perkawinan justru lebih menyusahkan daripada ketika ia masih sendiri. Untuk sesaat, pengantin yang tengah diliputi kecemasan dapat sampai ingin membatalkan pernikahan tersebut.

6. Sangat mencintai pasangannya

8 Sebab Pengantin Menangis di Hari Pernikahan, Tanda Baik atau Buruk?ilustrasi pengantin menangis (pexels.com/Jonathan Nenemann)

Rasa cinta yang begitu besar juga bisa membuat pengantin menangis di hari ia berhasil menikahi kekasihnya. Saking besarnya rasa cintanya, selama ini dia memendam perasaan waswas kalau-kalau mereka gagal bersatu dalam pernikahan. Dengan pernikahan ini, ia merasa begitu lega dan bersyukur.

Apalagi jika selama ini perjuangannya dalam merebut hati pasangan dan keluarganya juga tak mudah. Atau, mereka berkali-kali dihadapkan pada ujian berat dalam hubungan yang sempat membuat keduanya ragu tentang masa depan bersama. Namun, ternyata kini kekuatan cinta mereka terbukti sehingga sah menjadi suami istri.

7. Bukan sedih, tetapi terharu

8 Sebab Pengantin Menangis di Hari Pernikahan, Tanda Baik atau Buruk?ilustrasi pengantin menangis (pexels.com/Luana Freitas)

Ada perbedaan antara rasa sedih dengan haru. Orang yang sedih menanggung beban duka. Perasaannya sepenuhnya negatif, seperti ketika ia terluka oleh sesuatu.

Sementara itu, perasaan haru adalah hati yang dalam keadaan amat tersentuh oleh suatu peristiwa. Ada perpaduan antara rasa iba, bahagia, dan syukur. Tangis pengantin di hari bahagianya biasanya karena rasa haru. 

Ia dikelilingi begitu banyak orang yang menyayangi dan mendoakannya. Dia menatap masa depan bersama seseorang yang paling dicintainya. Pernikahan juga tanda ia memasuki kedewasaan yang lebih tinggi daripada sebelumnya.

8. Menikah karena terpaksa

8 Sebab Pengantin Menangis di Hari Pernikahan, Tanda Baik atau Buruk?ilustrasi pengantin menangis (pexels.com/Oliver Li)

Di antara semua penyebab pengantin menangis, yang satu ini tentu paling tidak diharapkan. Pernikahan seharusnya tak terjadi karena keterpaksaan. Perjalanan panjang yang dimulai dengan perasaan gak bahagia yang kuat dikhawatirkan tidak akan bertahan lama.

Perkawinan bukannya bikin kehidupannya tambah bahagia, malah menderita. Oleh sebab itu, perjodohan tak boleh sembarangan dilakukan. Jangan ada pemaksaan apalagi demi kepentingan pihak yang menjodohkan, seperti orangtua.

Bagaimanapun hebatnya sosok yang dijodohkan dengan anak di mata orangtua, ia yang akan menjalani kehidupan berumah tangga. Di hari pernikahannya saja dia telah begitu tertekan. Apalagi setelah ia harus hidup serumah bahkan tidur sekamar dengan orang yang tidak dicintainya.

Kebanyakan air mata pengantin bukan pertanda buruk atas hubungan mereka ke depannya. Namun, ini juga gak harus terjadi, kok. Pengantin yang tampil riang sepanjang acara pun bukan hal yang aneh karena perasaan yang mendominasi orang dalam situasi yang sama bisa berbeda-beda.

Baca Juga: Baru Menikah 10 Hari, Pengantin Wanita di Banyuasin Menghilang 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya