6 Tips Hangatkan Hubungan Pasangan yang Jatuh Cinta Secara Intelektual

2. Berhenti dari diskusi melulu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Eugenia Remark)

Salah satu hal yang paling menyenangkan dari berpasangan dengan orang yang cerdas adalah punya teman diskusi yang seru. Ia memahami banyak hal dengan baik. Mengobrol dengannya tentang berbagai topik memberimu pengetahuan baru. 

Akan tetapi, kapan kalian akan bermesraan kalau berdiskusi sepanjang waktu? Ada kalanya kalian perlu menghentikan kata-kata dan memikirkan topik hari ini. Kamu dan pasangan hanya perlu duduk bersisian atau berhadapan. Saling menatap, tersenyum, sedikit menggoda, dan memberikan sentuhan ringan. 

Tidak setiap hal yang ada di benak kalian perlu dikeluarkan dalam bentuk kalimat. Berbicara memaksa pikiran terus bekerja. Sementara itu, diam serta bahasa nonverbal mendorong kalian melakukan hal-hal secara naluriah. Kalian perlu melewatkan beberapa menit hanya dengan duduk saling bersandar, merasakan keintiman, dan biarkan kelanjutannya terjadi secara alamiah.

3. Jangan terlalu memuji kecerdasannya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Meski bagian yang paling menarik darinya hingga membuatmu jatuh cinta setengah mati adalah kecerdasannya, jangan terus memujinya. Pujian secukupnya memberikan rasa senang dan perasaan dikagumi. Namun, bila kamu berlebihan dalam memberikannya justru bikin pasangan merasa terbebani.

Ia tentu menginginkan penerimaan yang lebih utuh atas dirinya. Dipuji terus-menerus membuatnya khawatir suatu saat tampak begitu bodoh di matamu. Dorongan buat bikin kamu selalu terkesan membuatnya seperti sedang menjadi narasumber seminar setiap hari.

Alihkan sebagian dari pujianmu untuknya dalam bentuk dukungan terhadap pekerjaannya. Bukannya selalu menyoroti kepandaiannya, kamu bisa lebih sering berterima kasih atas kebaikan hatinya, memuji masakannya, atau sisi lucunya. Itu menjadi caramu untuk memberitahunya bahwa andai pun ia gak selalu tahu tentang berbagai hal, masih banyak hal positif yang kamu suka darinya.

Baca Juga: 10 Tips Terapkan Kelembutan dalam Hubungan, Pasangan Jadi Betah!

4. Menyadari kebutuhan seksual masing-masing

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketertarikanmu secara intelektual pada seseorang dapat menurunkan hasrat seksualmu. Seperti hasrat seksualmu padanya hanya 50 persen dan bukan berarti kamu gak mencintainya. Meski demikian, kebutuhan seksual tentu ada dalam diri setiap orang. 

Sebagai pasangan, kalian mesti saling dapat memenuhinya. Terpenuhinya kebutuhan tersebut akan memberikan kebahagiaan yang lebih penuh dalam rumah tangga. Bahkan bila pasanganmu punya banyak kesibukan dan tipe pemikir berat, dia juga memiliki kebutuhan seksual yang sama sepertimu. 

Walaupun penyatuan jasmani bukan segala-galanya dalam hubungan kalian, tetaplah melakukannya. Tidak harus dengan cara yang umum seperti penetrasi, terpenting kalian bersenang-senang dan sama-sama memperoleh kepuasan secara seksual. Kalau kebutuhan seksual terus diabaikan dan kalian terlalu mendewakan cinta yang didasari oleh daya tarik intelektual, lama-lama bakal bosan juga. 

5. Merelakskan diri

ilustrasi pasangan (pexels.com/Jenny Uhling)

Hubungan yang dibangun dengan ketertarikan kuat pada aspek kecerdasan kadang menimbulkan kesan kaku. Kalian perlu lebih sering merelakskan diri ketika bersama. Kamu dan pasangan dapat melakukan hal-hal yang tidak selalu dikaitkan dengan kebiasaan orang pandai.

Gak usah terus-menerus berkencan di perpustakaan atau mengobrolkan buku melulu. Kalian dapat pergi menikmati wisata alam, berlatih dansa di rumah seperti dalam film-film, saling memijat di rumah, atau seru-seruan di wahana permainan indoor. Kalian perlu terbebas dari nuansa belajar melulu atau membahas topik yang berat.

Sama-sama relaks penting, agar hubungan kalian tak hanya berisi kekaguman dari sisi kecerdasan. Hubungan tersebut mesti secair air dan sehangat sinar matahari. Bila kalian dapat melepaskan diri sejenak dari segala kegiatan yang identik dengan orang cerdas, kalian lebih mampu saling menerima secara utuh dan merasa nyaman.

6. Membangun fantasi

ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Fantasi yang dimaksud bukan kalian sibuk membayangkan melakukan hubungan seks dengan orang lain, ya. Sosok yang diimajinasikan tetap pasangan sendiri. Dengan kekuatan fantasi, kalian juga dapat bermesraan dan melakukan hubungan suami istri di ruangan-ruangan selain kamar tidur.

Seperti dalam ilustrasi, kalian bisa mulai bermesraan justru ketika berada di perpustakaan rumah di sela-sela kegiatan membaca. Bangun fantasi bahwa di samping kecerdasannya, pasangan juga dapat melakukan hal-hal di luar dugaan terkait permainan seks dan menyenangkanmu. Begitu juga kamu mampu memberikan respons yang tak kalah hot atas usahanya. Ini akan membuatmu lebih bergairah dengannya.

Meski kalian punya kesukaan buku tertentu, setelah menikah perlu juga membaca buku-buku tentang seksualitas. Ini membantu kalian dalam berfantasi dan mencoba berbagai gaya bercinta. Jangan menganggap membayangkan berbagai adegan seks dengan pasangan sebagai hal yang buruk.

Seakan-akan kekagumanmu pada kecerdasannya berubah menjadi nafsu belaka sehingga lebih rendah. Mencintai seseorang karena sisi intelektualitasnya tidak perlu dibenturkan dengan dorongan seksual yang wajar antara suami istri. Tidak ada yang salah dari berfantasi tentang pasangan. 

Gak usah takut jatuh cinta pada seseorang karena kecerdasannya. Selagi sikapnya juga baik dan tak suka meremehkanmu, siapa tahu kalian memang berjodoh. Akan tetapi, antisipasi kurangnya ketertarikanmu padanya secara seksual yang bisa membuat rumah tangga menjadi hambar.

Baca Juga: 5 Sebab Pasangan Jarang Memujimu, Jangan Emosi Dulu