Pernikahan adalah sebuah momen paling sakral dalam perjalanan hidup seorang manusia. Momen yang menyatukan dua orang manusia. Pernikahan berbicara tentang banyak hal. Tentang penyatuan karakter manusia yang berbeda, penyelarasan prinsip hidup, tentang kompromi atas seluruh perbedaan.
Jika kamu benar-benar menyatakan kesiapan untuk menikah, pastikan bisa menjawab lima hal berikut ini.
Pernikahan berbicara tentang hubungan dua orang manusia. Hubungan dua keluarga besar. Saat menjadi dirimu sendiri, kamu bisa bertahan dengan ego dan kemauanmu sendiri, sesuai dengan yang kamu inginkan.
Namun, dalam sebuah pernikahan, egomu tidak bisa lagi mengambil peran seutuhnya. Kamu diwajibkan mengesampingkan keinginan hatimu dalam banyak hal. Kamu dituntut banyak mendengarkan banyak hati. Kamu dituntut siap untuk kompromi untuk banyak mendengarkan dan mengalah. Karena pernikahan bukan lagi tentang kamu seorang, tapi tentang kalian berdua, tentang dua keluarga besar. Apakah kamu benar-benar siap?
Beberapa tahun sejak mendewasa, kamu terbiasa menghabiskan waktumu sendiri. Kamu menemukan banyak kenyamanan dalam ruang pribadimu tanpa satu pun orang yang menganggu. Kamu bisa istirahat sesuka hati, melakukan hobby dengan bebas, menikmati kerja kerasmu semaunya.
Namun, pernikahan lagi-lagi menuntutmu harus bisa mengabaikan semua itu. Kamu harus berbagi segalanya bersama pasanganmu. Berbagi ruang pribadi, harus ada komunikasi saat kamu ingin menikmati waktumu sendiri. Segalanya tidak lagi sama. Kamu tidak lagi menemukan kebebasan seutuhnya. Yakin kamu siap untuk itu?
Orangtuamu membesarkanmu dengan penuh kebijaksanaan. Tidak banyak mengatur dan memberikan kebebasan sepenuhnya padamu untuk memilih jalan hidupmu sendiri. Orangtuamu tidak pernah menentangmu, akhirnya kamu bahagia menjadi diri sendiri.
Namun, segalanya bisa sangat berubah setelah kamu memutuskan sebuah pernikahan. Kamu akan menemui sebuah keluarga baru. Kamu akan memiliki orangtua baru. Orangtua yang bisa jadi sangat berbeda dari orangtuamu. Jika kamu ternyata menemukan mertua yang kontra dari sikap orangtuamu memperlakukanmu, siapkah kamu?
Menyatakan kesiapan untuk masuk ke dalam gerbang pernikahan, pasti selalu dimulai oleh keyakinanmu pada dia yang kamu pilih. Dia yang memberikan kenyamanan bagimu dengan semua sikap positifnya. Dia yang selalu hadir, memberikan perhatian. Kedewasaannya dalam menyelesaikan segala konflik antara kalian berdua. Yang pasti adalah semua manusia akan menampakkan sisi terbaiknya di awal.
Kamu kembali harus ingat bahwa dalam sisi baik dan terbaik seorang manusia, selalu ada sisi buruk dan sisi gelapnya. Entah apakah itu telah kamu deteksi sedari awal, ataukah kamu belum menemukannya. Jika kamu nantinya baru menemui setelah pernikahan, siapkah kamu?
Kesiapan menikah merupakan bukti bahwa kamu telah mempersiapkan banyak hal. Kamu tentunya sudah belajar banyak hal. Kamu sudah memiliki bekal yang cukup untuk memulai perjalanan baru dengan seseorang yang kamu yakini.
Kedekatan antara dua orang manusia tidak lantas menghilangkan seluruh perbedaan yang melekat di antara keduanya. Akan selalu hadir berbagai perbedaan antara kamu dan dia, dalam banyak hal. Pernikahan bukan sebuah perjalanan dan hubungan singkat. Pernikahan adalah sebuah perjalanan yang tentunya kamu inginkan untuk selamanya.
Apakah kamu bear-benar siap menghadapi seluruh perbedaan yang ada di antara kamu dan dia sepanjang perjalanan nanti, ataukah kamu masih butuh waktu untuk kembali belajar? Pernikahan selalu menjadi momen paling membahagiakan. Sebuah perayaan bagi kasih sayang, cinta sejati antara dua orang manusia. Pernikahan jelas membutuhkan kesiapanmu yang sempurna. Tidak hanya untuk melepas status dan menghalalkan yang diharamkan.
Pertimbangkan dengan baik, dan putuskan yang terbaik. Dan akhirnya, apabila kamu telah menyakini bahwa dia adalah yang terbaik, semua pertanyaan ini seharusnya bukan lagi masalah untuk kamu, kan?