Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Bijak Menyikapi Pasangan yang Sulit Terbuka, Tunjukkan Empati

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Komunikasi terbuka dan jujur adalah pondasi hubungan yang sehat dan langgeng
  • Bangun lingkungan aman untuk pasangan berbagi, hindari nada menghakimi, mulailah dengan percakapan ringan
  • Tunjukkan ketertarikan tulus saat pasangan berbicara, hindari asumsi negatif, bersikap terbuka dan penuh pengertian

Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah pondasi dari hubungan yang sehat dan langgeng. Namun, tidak semua orang merasa nyaman atau mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara gamblang, sekalipun kepada pasangannya sendiri. Menghadapi pasangan yang sulit berbicara terbuka bisa menjadi tantangan tersendiri yang gak jarang bikin frustrasi dan menimbulkan jarak dalam hubungan tersebut.

Alih-alih merasa putus asa dengan pasangan seperti ini, ada langkah bijak yang bisa kamu ambil. Bukan dengan langsung memaksa pasangan untuk mengutarakan semuanya, namun lebih pada pendekatan yang penuh empati. Untuk lebih jelasnya, simak artikel ini sampai habis, ya!

1. Ciptakan ruang yang nyaman untuk pasangan

ilustrasi sepasang kekasih menghadapi konflik (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi sepasang kekasih menghadapi konflik (pexels.com/SHVETS production)

Langkah pertama yang paling krusial adalah dengan membangun lingkungan di mana pasangan merasa aman dan nyaman untuk berbagi. Saat berbicara, hindari nada menghakimi, menyalahkan, atau meremehkan ketika pasangan akhirnya mencoba untuk terbuka. Tunjukkan bahwa kamu hadir untuk mendengarkan tanpa prasangka.

Gunakan bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa kamu memperhatikannya dengan tulus. Misalnya dengan melakukan kontak mata, mengangguk, atau memegang tangannya. Yakinkan dia bahwa apa pun yang ia katakan akan kamu terima dengan empati dan pengertian.

2. Mulailah dengan topik yang ringan dan netral

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pasangan yang sulit untuk berbicara secara terbuka, biasanya tidak bisa langsung membahas sesuatu hal secara to the point dan mendalam. Jadi, jangan langsung menuntutnya untuk berbicara mendalam tentang suatu hal yang sekiranya sensitif. Mulailah dengan percakapan sehari-hari yang ringan dan netral. Misalnya menanyakan tentang bagaimana pekerjaan hari ini, atau hal-hal sederhana lainnya.

Tujuannya adalah untuk membangun kebiasaan berbicara dan menunjukkan bahwa komunikasi bisa menjadi pengalaman yang positif dan tidak mengancam. Ketika pasanganmu merasa lebih nyaman berbagi hal-hal kecil, akan lebih mudah baginya untuk membuka diri tentang hal-hal yang lebih penting.

3. Tunjukkan ketertarikan yang tulus dan aktif mendengarkan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/William Fortunato)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/William Fortunato)

Ketika pasangan mulai berbicara, tunjukkan ketertarikan yang tulus pada apa yang ia katakan. Dengarkan secara aktif, bukan hanya menunggu giliran untuk berbicara. Jangan lupa ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menunjukkan bahwa kamu benar-benar memahami perspektif darinya.

Bisa juga kamu coba mengulangi apa yang pasanganmu sudah katakan untuk memastikan kamu menangkap maksudnya dengan benar. Tindakan-tindakan kecil ini akan membuatnya merasa didengar dan dihargai. Nantinya, cara ini dapat mendorong pasangan untuk lebih terbuka.

4. Bersabarlah dan berikan waktu pada pasangan

ilustrasi sepasang kekasih (unsplash.com/Laurent Gence)
ilustrasi sepasang kekasih (unsplash.com/Laurent Gence)

Membangun kepercayaan dan mengubah pola komunikasi yang sudah mengakar membutuhkan waktu yang gak sebentar. Jangan memaksa pasanganmu untuk terbuka sebelum ia siap. Bersabarlah dan hargai cara pasanganmu dalam membangun komunikasi. Teruslah menunjukkan dukungan dan pengertian, bahkan jika kemajuannya terasa lambat.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki alasan dan pengalaman masa lalu yang mungkin membuat mereka sulit untuk berbagi. Kesabaranmu akan menjadi kunci untuk membantu pasangan merasa lebih aman dan percaya padamu. Jadi, jangan lelah untuk tetap bersabar, ya!

5. Mulailah dengan keterbukaan dari diri sendiri

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Terkadang, membuka percakapan tentang diri sendiri bisa membantu pasangan merasa lebih nyaman. Ceritakan lebih dulu perasaanmu, pikiranmu, atau pengalaman pribadi dengan cara yang jujur dan natural. Ini dapat memberi contoh bahwa berbagi itu aman dan bisa memperkuat hubungan.

Kamu juga bisa coba menggiring pasangan untuk bersedia lebih terbuka dengan mengucapkan kata-kata yang bermakna tapi terkesan santai. Misalnya kamu bisa coba katakan, "aku merasa sedikit jauh darimu karena kita jarang berbagi pikiran dan perasaan." Pendekatan ini mungkin bisa lebih diterima oleh pasangan.

6. Jangan mengambil kesimpulan sendiri

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Timur Weber)

Saat pasangan tampak diam atau tertutup, hindari membuat asumsi negatif, seperti berpikir ia tidak peduli atau menyembunyikan sesuatu. Sikap penuh prasangka hanya akan memperkeruh hubungan. Lebih baik bersikap terbuka dan tanyakan dengan penuh pengertian jika kamu merasa ada hal yang perlu diklarifikasi.

Menyikapi pasangan yang sulit berbicara terbuka memang membutuhkan kesabaran, pengertian, dan upaya yang konsisten. Meski terkadang sulit, namun dengan pendekatan yang tepat, pasanganmu mungkin bisa lebih terbuka padamu. Ingatlah bahwa perubahan membutuhkan waktu, dan yang terpenting adalah terus menunjukkan cinta dan dukunganmu kepada pasangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us