Merasa Sangat Lelah dalam Hubungan? 10 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Orang melakukan kesalahan itu biasa. Yang tidak biasa dan jadi menjengkelkan terutama bagi orang terdekatnya seperti kamu dengan pasanganmu adalah ketika dia terus mengulangi kesalahan yang sama.

Dia mungkin selalu meminta maaf untuk kesalahan yang dilakukannya. Namun apalah artinya meminta maaf jika seperti tak pernah jera. Kamu bahkan sudah lelah mendengar permintaan maafnya untuk kesalahan yang sama. Kamu lebih suka dia tidak perlu meminta maaf asal benar-benar tidak mengulanginya lagi.

Dia tidak bisa memberikan kepercayaannya padamu. Semua yang kamu lakukan selalu dimata-matainya. Bahkan jika kamu tidak melakukan apa-apa, dia bisa tiba-tiba menuduhmu yang bukan-bukan. Tanpa bukti, tanpa saksi, pokoknya hanya memperturutkan rasa curiganya yang berlebihan.

Kamu mungkin sampai kehilangan privasi. Ponsel bahkan alamat surelmu seperti bukan milikmu lagi karena dia selalu berkeras untuk memeriksanya.

Mungkin dia selingkuh. Mungkin juga dia menyalahgunakan anggaran keuangan kalian berdua untuk hal-hal lain tanpa terlebih dahulu meminta pendapatmu apalagi izinmu. Bahkan jika dia berdalih di dalam anggaran itu juga ada uangnya, kamu tetap merasa dicurangi.

Bagaimanapun, seluruh uang itu sudah dianggarkan untuk membiayai sejumlah kebutuhan dan awalnya dia juga menyepakatinya. Makin terasa menjengkelkan bagimu bila dia menggunakan uang itu bukan untuk hal-hal yang mendesak dan tidak ada gunanya untukmu bahkan untuk kalian berdua.

Aturan umum bahwa yang bersalah harus meminta maaf tidak pernah bisa berjalan dalam hubunganmu dengan dia. Kamu selalu harus menjadi yang pertama mengibarkan bendera perdamaian demi hubungan kalian bisa pulih.

Dia bertingkah seperti anak kecil yang sedikit-sedikit mengambek dan kamu jadi merasa seperti sedang berurusan dengan jiwa anak-anak yang terjebak dalam tubuh orang dewasa.

Hubunganmu dengan dia bukannya meluaskan cakrawalamu justru menjelma pasungan tak kasatmata. Duniamu berubah dari begitu lapang saat masih lajang menjadi amat terbatas serta hanya berisi kamu dan dirinya. Kamu kehilangan ruang aktualisasi diri. Kamu tidak bisa cukup leluasa untuk bertemu dengan teman-temanmu bahkan saudara-saudaramu.

Tentu saja bukan hanya dia yang butuh dukungan. Kamu pun membutuhkan dukungan balik darinya. Namun dia seperti tidak pernah peduli tentang itu dan selalu merasa apa yang dia hadapi lebih berat daripada yang kamu hadapi.

Kadang kamu sampai sulit untuk mengerti, sebenarnya kamu di matanya itu pasangan atau pelayannya. Menurutmu, itu dua hal yang sangat berbeda. Namun dia selalu mencampuradukkan keduanya bahkan mengartikan pasangan adalah pelayan. Sayangnya, definisi itu hanya diberlakukan untuk dirimu tetapi tidak untuk dirinya sendiri.

Tiada hari tanpa keributan. Pertengkaran yang lumrah terjadi sesekali malah terjadi nyaris setiap hari. Bahkan saat kamu sudah memilih diam, berharap dengan begitu ia berhenti meributkan sesuatu sehingga tidak pecah pertengkaran, ia malah seperti tak akan puas jika belum membuatmu meledak. Ia terus memancingmu untuk meladeninya yang mempermasalahkan semua hal.

Penyebab rasa lelahmu dalam membina hubungan bisa jadi tak hanya berasal dari dia melainkan juga dari dirimu sendiri. Mungkin kamu menaruh harapan yang terlalu tinggi pada pasanganmu. Padahal sehebat apa pun pasanganmu, dia tetap manusia biasa yang tak sempurna sehingga tidak bisa memenuhi semua harapanmu.

Makin banyak harapanmu padanya yang tidak bisa dia penuhi, kamu akan makin merasa lelah dan putus asa.

Awetnya hubungan kalian tentu sesuatu yang harus disyukuri. Namun kerap kali seiring bertambahnya usia suatu hubungan, hubungan itu menjadi terasa kian membosankan. Yang terjadi di antara kalian hanyalah hal-hal yang sudah rutin, tidak ada lagi hal-hal baru yang menimbulkan letupan semangat.

Piknik bersama bisa menjadi pilihan untuk menyegarkan hubungan. Jauh atau dekatnya bukan masalah. Atau bila piknik pun masih terasa berat, mungkin membuat usaha bersama meski kecil-kecilan juga bisa dicoba. Tantangan baru yang melibatkan kalian berdua bisa membuat hubungan menjadi lebih berwarna.

Menjalin hubungan istimewa dengan seseorang memang tidak mudah. Butuh kedewasaan dan kesediaan untuk saling mengalah. Namun ingat poin pentingnya, harus selalu ada kata ‘saling’. Kalau hanya kamu terus yang selalu mengalah, sudah pasti kamu akan merasa sangat capek dan itu bisa merusakmu.

Mungkin sudah saatnya kamu memikirkan kembali hubungan itu dan membicarakannya dengan dia, akan dibawa ke mana hubungan kalian. Dipertahankan dengan catatan dia harus mau memperbaiki diri atau lebih baik cukup sampai di sini. Pada akhirnya, hidup memang harus memilih kan? Supaya baik kamu maupun dia bisa melanjutkan hidup dengan lebih jelas tujuannya dan tentunya juga lebih bahagia.

Namun sebaliknya, kamu juga tidak boleh egois dan harus mau introspeksi. Kalau penyebabnya datang dari dirimu sendiri seperti dalam poin 9, kamu harus mau mengoreksi harapan-harapanmu yang kamu pikulkan padanya. Itu penting agar dia tak merasa terbebani dan kamu juga tidak dikecewakan oleh harapan-harapanmu sendiri yang kurang masuk akal.