Apakah kamu pernah ketemu seseorang baru beberapa bulan, tapi kalian jadi sahabatan? Mungkin pernah dan setelah beberapa bulan kamu bertanya dalam hati "kok bisa, ya?". Padahal, seseorang yang sudah lama kamu kenal belum tentu jadi sahabatmu.
Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, berikut lima alasan kenapa kamu dan dia bisa menjadi sahabat. Yuk, disimak!
Faktanya, gak semua orang punya hobi yang sama denganmu. Jadi, sekali kamu ketemu orangnya, pasti langsung nyaman. Setidaknya, kamu gak perlu melakukan hobi sendirian lagi karena sekarang sudah ada temannya. Karena sering bersama, kalian pun memutuskan untuk menjadi sahabat.
Banyak orang yang bisa diajak berbicara, tapi hanya sedikit yang bisa nyambung. Akibatnya, feel dari pembicaraan itu pun gak dapat dan kamu menjadi malas bicara dengan mereka, begitu pun sebaliknya.
Namun, entah kenapa, orang yang baru kamu temui ini bisa nyambung. Bahkan, obrolan yang gak bisa dimengerti orang lain bisa dimengerti olehnya. Bagaimana gak jadi sahabatan?
Menyatukan sudut pandang dari dua orang yang berbeda sangatlah sulit. Namun, kalian justru punya sudut pandang yang hampir sama tentang sesuatu. Jadi, ketika ada permasalahan, kalian bisa menyelesaikannya dengan cepat tanpa harus terlalu banyak berdebat. Inilah yang kamu gak dapatkan dari orang-orang yang sudah lama kamu kenal.
Meski sudah berteman lama, gak semua orang mau menunjukkan sikap aslinya. Beberapa orang justru berbuat baik di depan, namun berusaha menusukmu dari belakang. Namun, orang yang kamu anggap sahabat ini berbeda karena dia berani menunjukkan jati diri yang sebenarnya sejak pertama kali bertemu.
Dia pun gak segan untuk mengungkapkan pendapatnya tentangmu. Kamu pun merasa baik-baik saja untuk ngomong jujur kepadanya. Inilah yang membuat kalian cocok menjadi sahabat.
Banyak orang yang hanya bisa diajak bersenang-senang, tapi kalau diajak mengerti satu sama lain sulitnya minta ampun. Namun, sosok yang baru kamu temui beberapa bulan lalu justru bisa memahamimu, bahkan bisa menerima segala kelebihan dan kekuranganmu. Gak heran kalau kamu menganggapnya sebagai sahabat, begitu pula dengan dia.
Semoga lima alasan di atas bisa menjawab pertanyaanmu, ya! Apakah kamu pernah merasakan pengalaman ini?