Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
http://image1.malesbanget.com/mbdcposts/2015/05/X-Film-Tentang-Perjuangan-Cinta-upload.wikimedia.org_.jpg

Banyak pria yang hadir di hidupku, namun yang membuat hati ini bergetar untuk tertarik lebih adalah ketika mengenalmu. Sosok sederhana yang entah bagaimana, ketika bersamamu selalu nyaman. Dengan usia yang tak lagi muda, mungkin mengenalmu adalah tujuan yang baik untuk melangkahkan hubungan yang lebih serius, itulah harapan terbesarku. 

Hanya saja harapan manusia terkadang tak selalu berjalan beriringan dengan keinginan Tuhan.  Namun, karena kerasnya otak ini, sering membutakan hati yang sebenarnya Tuhan sudah arahkan. 

    Banyak hal yang pernah kita lalui bersama, meski kau anggap biasa saja.

    logancoleblog.com

    Ratusan hari bersama, membentuk kenyamanan tersendiri di dalam hati. Entah di hatimu, apakah juga terbersit rasa nyaman ketika bersamaku? Yang sering terpikirkan olehku hanyalah, kenapa jika tak nyaman kau masih berada disampingku sampai hari ini? Apa ini hanya perasaan berlebihan yang aku timbulkan sendiri untuk menutupi kemungkinan terburuk, yang bahwasanya kau hanya menganggap aku teman biasa?

    Dari kau yang tak suka makanan bersantan sampai kegilaanmu yang suka mengigau saat tidur, aku tahu. Dan, kebiasaan saat aku kentut dihadapanmu, yang sudah tak aku tutupi lagi. Kebiasaan baik maupun buruk telah kita ungkapkan bersama, dan semuanya bisa saling menerima. Tapi, sampai hari ini juga kau tak kunjung memintaku menjadi wanitamu, itu saja yang aku harapkan selama ini. 

      Entah apa yang aku rasa, aku tetap bertahan disisimu. Walau apa yang kuperjuangkan, selalu saja kau abaikan

      sheknows.com

      Namanya juga cinta, apapun selalu diperjuangkan untuk orang yang di cintainya pula. Tak peduli apakah akan diberi imbalan sebaliknya atau tidak, rasa cinta tak akan memikirkan itu. Namun aku ini tetap saja wanita, ketika perjuangan ini hanya diabaikan, rasa sakit ini hanya bisa kupendam di hati saja. 

      Sempat terpikirkan, bukankah hubungan yang baik itu adalah saling memperjuangakan, bukan hanya berjuang sendirian?. 

      Berulang kali pertanyaan ini muncul dihati, apakah wanita ini hadir di sisimu hanya untuk disakiti?, atau hanya waktu saja yang belum mengisi pertanyaan ini.

      theodysseyonline.com

      Tidak ingin apapun dari seorang sepertimu, hanya sebuah cinta yang tulus saja. Toh, selama ini aku tak pernah merepotkanmu?. Ketika kau sakit, siapa yang merawatmu, mengantarmu ke rumah sakit, memasakan makanan untukmu. Saat, harimu buruk dan kau butuh sandaran, siapa yang dengan setianya mau tetap setia berada pada masa-masa burukmu itu? Jawabannya hanya satu kata, aku. 

      Terbersitkah sedikit saja rasa sayang untuk wanita ini?, atau selama ini hanya rasa iba atau balas budi semata?. Apakah aku salah, telah memperjuangkanmu sampai sejauh ini. Mungkinkah, lelaki yang ku inginkan itu bukan kamu. Terus tenggelam dalam doa, itu saja yang bisa aku perjuangkan sekarang.

        Sekarang, wanita ini hanya bermodal harapan. Semoga kelak lelaki itu berbalik memperjuangkannya pula.

        boston.com

        Meski sudah ratusan hari, tak ada kata menyerah untuk membuatmu nyaman berada disisi. Hal-hal yang sepela dan berat telah kita lalui bersama. Aku tak pernah pergi sedikitpun dari sisimu, dari hal buruk sampai hal baik aku selalu ada di setiap momen hidupmu. 

        Doa adalah langkah terakhir dalam sebuah perjuangan. Berharap, untuk perjuangan ini mendapatkan hasil yang lebih dari sekedar indah. 

        Pada akhirnya, usaha memang tak pernah mengkhianati hasil. Tuhan maha baik.

        pinterest.com

        Tuhan kali ini berbaik hati, tanda cahaya terang mulai tampak. Doa dan usaha memang tak pernah mengkhianati hasil. Dengan doa dan perjuangan bukan dengan harta berlimpah hanya itu usaha yang selalu aku lakukan untuk meluluhkan hatimu. Usaha memang tak pernah mengkhianati hasil, rasanya bahagia ketika pada akhirnya kau memberiku kesempatan dengan mengatakan " Terimakasih telah selalu berada di sisi, mau kah terus menemaniku sampai raga ini mati?". 

        Editorial Team