5 Alasan Harus Membangun Kestabilan Finansial sebelum Menikah

2. Memastikan kemandirian dan kebebasan

ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/vjpratama)

Pernikahan memang komitmen untuk menjalani hidup bersama. Tetapi tetap ada kemandirian dan kebebasan di dalamnya. Ternyata ini erat kaitannya dengan kondisi perekonomian. Saat kondisi ekonomi berada dalam posisi stabil, lebih mudah untuk merasakan kebebasan dan kemandirian.

Rupanya ini jadi alasan untuk membangun kestabilan finansial sebelum menikah. Dengan finansial yang stabil, tidak ada sikap saling mengekang satu sama lain karena alasan keuangan. Yang semakin kuat justru sikap saling menghargai dan menjaga kepercayaan.

3. Memudahkan tercapainya visi-misi bersama

ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/Gustavo Fring)

Menjalani kehidupan setelah menikah bukan hanya tentang bersenang-senang. Tapi di dalamnya juga ada visi-misi bersama yang menunggu diwujudkan. Saat salah satu visi misi tidak tercapai, pasti menimbulkan perselisihan. Bahkan sampai menghilangkan kepercayaan.

Tapi yang harus kamu ketahui, tercapainya visi-misi juga bisa dipengaruhi oleh kondisi finansial. Ketika pengelolaan keuangan dilakukan secara baik dan terbuka, tujuan hidup bersama lebih mudah diraih. Lain halnya saat kondisi keuangan serba terbatas, dalam mewujudkan visi misi pasti menghadapi banyak hambatan.

4. Karena menikah bukan sekadar komitmen hidup bersama

ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/Rushay Booysen)

Mengambil keputusan menikah memang tidak mudah. Karena kehidupan pasca pernikahan tidak sesimpel saat masih sendiri. Banyak tujuan yang harus disesuaikan. Juga kebutuhan dasar hidup yang wajib dipenuhi. Seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

Fakta tersebut menjadi alasan supaya membangun kestabilan finansial sebelum menikah. Bukan hanya pendapatan yang mencukupi kebutuhan. Tapi harus diiringi dengan pengelolaan yang tepat. Termasuk menyisihkan pendapatan untuk investasi dan dana darurat. Saat keuangan terjaga, seluruh kebutuhan bisa terpenuhi.

5. Untuk mendapatkan kehidupan yang seimbang

ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/RDNE Stock Project)

Banyak orang sudah terbuai kehidupan manis setelah pernikahan. Termasuk tidak mempertimbangkan kondisi finansial sama sekali. Padahal keseimbangan hidup setelah menikah wajib diperhatikan. Karena bukan menyangkut keseimbangan hidup diri sendiri, tapi juga pasangan.

Tentu ini menjadi bahan pertimbangan agar menata kondisi finansial terlebih dahulu sebelum menikah. Saat keseimbangan hidup tidak tercapai, banyak permasalahan muncul. Bahkan hal kecil dan sepele saja sudah memicu permasalahan besar. Kehidupan bersama didominasi konflik dan pertentangan.

Menikah adalah keputusan besar yang harus dipertimbangkan dengan matang. Karena bukan hanya menyangkut hidup bersama. Tapi juga kemandirian, keseimbangan, dan visi misi-hidup yang harus direalisasikan. Ketika kondisi finansial tidak stabil, banyak aspek penting dalam hidup terganggu.