5 Dampak Buruk Memanjakan Diri dengan Shopping, Jangan Dibiasakan!

Bikin finansial jadi terganggu

Shopping menjadi tren yang digemari generasi muda. Apalagi di tengah perkembangan berbagai platform belanja seperti sekarang, aktivitas shopping pasti lebih mudah. Tanpa sadar, kita sudah membelanjakan diri dalam belanja tak terukur. Tidak hanya membeli kebutuhan, tapi belanja untuk memenuhi kepuasan sesaat.

Terkadang, shopping dijadikan sebagai hobi, atau hiburan. Saat ini kamu masih bisa tertawa tanpa beban saat shopping berbagai barang tidak penting. Namun, dampak buruk selalu mengintai. Kebiasaan shopping turut mempengaruhi banyak hal. Jika tidak ingin merasakan dampak kurang baik tersebut, segera berhenti memanjakan diri dengan kebiasaan shopping.

1. Memiliki keterampilan finansial yang rendah

5 Dampak Buruk Memanjakan Diri dengan Shopping, Jangan Dibiasakan!ilustrasi dompet kosong (pexels.com/Robert Bogdan)

Kita sering menganggap shopping sebagai kebiasaan yang wajar. Saat suasana hati memburuk, langsung membeli banyak barang dengan alasan memperbaiki mood. Hal yang sama terjadi saat kamu lelah dengan padatnya kesibukan. Shopping dijadikan alasan untuk memulihkan energi.

Kebiasaan shopping juga memiliki dampak buruk jika dibiarkan. Belanja tak terukur membuat kamu memiliki keterampilan finansial yang rendah. Pendapatan selalu habis untuk barang-barang konsumsi. Tidak pernah ada yang disisihkan untuk investasi ataupun dana darurat.

2. Kecanduan self reward

5 Dampak Buruk Memanjakan Diri dengan Shopping, Jangan Dibiasakan!ilustrasi shopping (pexels.com/Max Fischer)

Pada kenyataannya, banyak orang membenarkan kebiasaan shopping. Setelah lelah bekerja, langsung belanja banyak barang dengan alasan sebagai hiburan. Tidak jarang, menganggap belanja sebagai salah satu cara untuk menghargai kerja keras. Kebiasaan ini sebenarnya memiliki dampak kurang baik.

Memanjakan diri dalam kebiasaan shopping, kamu akan kecanduan self reward. Upaya mengapresiasi kerja keras dan prestasi hanya diukur dari segi materi. Jika tidak terpenuhi, cenderung kurang bersemangat. Padahal, inti kerja keras bukan untuk apresiasi sesaat. Namun, demi tujuan yang lebih bermakna.

3. Akumulasi barang yang tidak terpakai

5 Dampak Buruk Memanjakan Diri dengan Shopping, Jangan Dibiasakan!ilustrasi ruangan penuh barang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Apakah kamu tipe orang yang gemar belanja? jika itu mengenai barang penting tidak masalah. Namun sayangnya, kamu memanjakan diri dalam kebiasaan shopping tanpa tahu kebutuhan yang pasti. Barang-barang yang dibeli juga hanya berakhir sebagai pajangan, tanpa fungsi yang jelas.

Dalam waktu berkelanjutan, akan terakumulasi barang-barang tidak terpakai. Penumpukan barang turut mempengaruhi kebebasan beraktivitas dalam ruangan. Ruang gerakmu jadi terbatas. Ruangan pribadi yang harusnya memberikan kenyamanan justru menimbulkan kejenuhan.

dm-player

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Kurangi Belanja Fast Fashion, Gak Ramah Lingkungan

4. Kekeliruan mengenali prioritas

5 Dampak Buruk Memanjakan Diri dengan Shopping, Jangan Dibiasakan!ilustrasi belanja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Mungkin kamu tipe orang yang gemar berbelanja. Apalagi makin banyaknya platform belanja online bertebaran. Dengan alasan mumpung ada promo, pada akhirnya belanja banyak barang meski sebenarnya tidak dibutuhkan. Memanjakan diri dengan shopping sebenarnya juga bukan hal yang baik.

Dalam jangka waktu tertentu, kamu tidak lagi mengenali prioritas. Barang tidak penting didahulukan, dan yang kebutuhan justru diakhirkan. Memanjakan diri dengan shopping menyebabkan tidak bisa berpikir logis. Kekacauan mengenali prioritas turut mempengaruhi kualitas hidup.

5. Stres emosional

5 Dampak Buruk Memanjakan Diri dengan Shopping, Jangan Dibiasakan!ilustrasi stres emosional (pexels.com/Karolina Grabowska)

Memanjakan diri sebenarnya bukan tindakan yang salah. Sesekali, dirimu perlu diberi perhatian lebih. Tapi alangkah baiknya memanjakan diri dengan cara bijaksana. Bukan malah memanjakan diri dalam kebiasaan shopping. Bukan tanpa sebab, kebiasaan shopping bisa mempengaruhi kondisi emosional.

Setelah membeli banyak barang, tidak jarang timbul penyesalan. Kamu merasa bersalah dan kecewa karena tidak mengelola keuangan secara bijaksana. Apalagi saat kondisi keuangan mengalami gangguan. Kamu merasa kecewa karena tidak bisa memanjakan diri seperti yang diharapkan.

6. Terjebak prinsip materialistis

5 Dampak Buruk Memanjakan Diri dengan Shopping, Jangan Dibiasakan!ilustrasi belanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Mungkin kamu pernah melihat seseorang yang memiliki prinsip hidup materialistis. Uang dan kekayaan dijadikan sebagai tolok ukur utama. Dalam berusaha, sudut pandang utama bukan memperoleh pengalaman. Sedangkan skill dan keterampilan yang terdapat dalam dirinya kurang mumpuni.

Terjebak prinsip hidup materialistis menjadi akibat bagi kamu yang memanjakan diri dengan cara shopping. Belanja berlebihan bikin dirimu menempatkan uang di atas segalanya, sehingga mengesampingkan potensi diri. Kamu kehilangan esensi hidup yang sesungguhnya.

Kemudahan berbelanja tidak bisa dijadikan alasan memanjakan diri dalam kegiatan shopping. Hal sepele ini membuat kamu kehilangan esensi hidup yang sesungguhnya. Bukan hanya keterampilan finansial yang terganggu, kamu juga memiliki sudut pandang kurang sesuai. Sebagai manusia bijaksana, kita harus bisa meredam dampak buruk dari kegiatan belanja yang berlebihan.

Baca Juga: 5 Tips Ngerem Boros dalam Belanja Online, Bisa kok!

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya