Meskipun Mencintai itu Sederhana, Mengapa Ia Terkadang Terasa Sakit Juga?

Artikel ini merupakan hasil karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
Mencintai dan dicintai adalah dua kata yang bermula dari kata dasar yang sama, yaitu “Cinta”. Siapa yang tidak akan memperhatikan bila sudah bercerita tentang cinta? Semua pasti akan memiliki kisahnya sendiri terhadap cinta, baik ketika mencintai maupun ketika dicintai.
Meskipun didasari oleh kata yang sama, namun kenyataannya, mencintai dan dicintai adalah dua hal yang berbeda. Dua hal yang menciptakan rasa yang tak sama, dua hal yang harusnya dilakukan secara berkesinambungan, tetapi tak sedikit yang hanya merasakan satu sisi, sisi mencintai ataupun sisi dicintai.
Dicintai memang menyenangkan. Dicintai membuat kita terkadang bisa berbuat semaunya. Dicintai membuat kita seolah mendapatkan apapun yang kita inginkan, bahkan kesalahan pun takkan berdampak apapun karena seringkali, orang yang mencintai kita takkan pernah memandang itu sebagai kesalahan. Orang yang mencintai akan selalu memaklumi hal itu.
Mencintai, mengapa terkadang terasa sakit? Karena terkadang mencintai itu hanya ada di sebelah tangan saja.

Padahal, mencintai itu sederhana. Sesederhana aku rindu padamu meskipun kau tak rindu padaku. Sesederhana aku selalu memikirkanmu meskipun kau tidak selalu memikirkanku. Sesederhana aku cinta kamu meskipun kamu tak cinta aku. Tak mengapa. Begitukan? Ataupun, sesederhana aku yang selalu ada untukmu meskipun kamu tak selalu ada untukku.
Sesederhana aku yang senang mengirimimu pesan singkat hanya untuk mengucapkan selamat pagi atau selamat malam meskipun kau tak membalasnya, bahkan tak membaca pesannya. Sesederhana aku yang selalu mengintip akun sosial mediamu demi hanya untuk melihat foto profilmu. Tak mengapa, yang penting aku bahagia.
Atau lebih sederhana lagi, aku yang akan selalu mengucap namamu dalam doa-doa di setiap sujudku, berharap Tuhan berikan jalanku untuk menuju hatimu. Tak mengapa, karena kutahu rencana Tuhan itu indah. Iya ‘kan?
Namun begitulah, sesederhana apapun kata, tak akan pernah semudah apa yang telah ditulis.

Tapi tetap saja sebagai manusia biasa, rasa sakit itu tetap ada bila ketika mencintai seseorang itu mencintai sendirian, tak dicintai balik karena orang tersebut tak memiliki rasa yang sama ataupun orang tersebut tidak tahu bahwa ada seseorang tulus yang sedang mencintainya berdiri disini.
Tetapi optimis dan berusaha adalah kata yang juga tak boleh ditinggalkan begitu saja, karena untuk para pejuang yang berada diposisi mencintai, ingatlah bahwa cinta datang tak dengan begitu saja. Cinta itu berproses. Jadi optimis serta terus berusahalah agar orang yang kita cintai itu suatu hari nanti juga dapat mencintai kita, sehingga sempurnalah cinta yang akan terjalin itu nantinya.
#CintaDalamKata
