5 Alasan Orangtua Terkadang Mendesak Anaknya untuk Segera Menikah

Persoalan umur menjadi alasan utama

Memasuki umur yang semakin dewasa, beragam pilihan hidup mulai dihadapkan kepada tiap anak. Salah satunya mengenai pernikahan, yang akan menjadi tahap baru dalam kehidupan.

Mungkin kita sudah cukup familiar dengan menemukan orangtua yang terkadang mendesak anaknya untuk segera menikah. Mereka pun memiliki alasan tertentu mengapa desakan tersebut mereka lontarkan, apalagi bagi anak-anaknya yang sudah mapan baik dari segi finansial, mental, dan umur.

"Semakin lama anak-anak mereka pergi tanpa memiliki pasangan, semakin banyak orang tua yang gelisah," ungkap Ma Chunhua, seorang sosiologis sekaligus profesor di Chinese Academy of Social Sciences dikutip dari laman Sixth Tone.

Beberapa alasan di antaranya, orangtua ingin menyaksikan secara langsung anaknya hidup bahagia bersama pasangan yang dicintainya dan membentuk keluarga tersendiri, apalagi persoalan umur tak ada yang tahu. Tapi, penasaran gak sih sama alasan-alasan lainnya?

Berikut ini lima alasan kenapa orangtua selalu mendesak anaknya untuk segera menikah. Check this out!

1. Persoalan umur dan kesehatan orangtua

5 Alasan Orangtua Terkadang Mendesak Anaknya untuk Segera Menikahilustrasi orangtua yang sudah berumur (pexels.com/SHVETS)

Umur akan setiap bertambah, orangtua pun ikut menua. Di tengah usianya yang telah renta, tak dapat dimungkiri beragam gangguan kesehatan juga turut dirasakan orangtua.

Berbicara tentang hidup memang takkan ada yang bisa meramalkannya. Menyadari usia yang tak lagi muda, orangtua pun senantiasa menuntut anaknya untuk segera menikah. Mereka menginginkan untuk dapat melihat secara langsung anaknya berbahagia dengan pasangan hingga membentuk keluarga sendiri.

Sebagai anak, kita pun juga perlu menyadari hal tersebut. Apabila orangtua masih mendesak untuk segera menikah, berikanlah jawaban yang dapat menenangkannya.

2. Keinginan untuk segera menggendong cucu

5 Alasan Orangtua Terkadang Mendesak Anaknya untuk Segera Menikahilustrasi keluarga bahagia (unsplash.com/Jessica Rockowitz)

Di umur yang telah renta, orangtua pasti akan merasakan nostalgia saat memiliki anak yang masih kecil. Keinginan untuk menggendong anak bayi pun terus meningkat, apalagi saat anaknya telah berumur mapan dan siap untuk menikah.

Selain itu, tekanan dari lingkungan sekitar juga menjadikan orangtua ikut mendesak anaknya. Tak dapat terhindarkan lagi saat mereka menyaksikan teman seusianya yang telah menggendong cucu, ia pun memiliki keinginan yang sama.

3. Tekanan dari lingkungan sekitar yang anak-anaknya juga sudah menikah

5 Alasan Orangtua Terkadang Mendesak Anaknya untuk Segera Menikahilustrasi pasangan (unsplash.com/Scott Broome)
dm-player

Bukan hanya anak yang merasa tertekan ketika mendapatkan pertanyaan perihal pernikahan. Orangtua juga kemungkinan besar dapat ikut merasakan tekanan tersebut.

Tekanan orangtua didapatkan dari lingkungan sekitar seperti tetangga, anggota keluarga maupun teman yang anaknya sudah menikah. Satu persatu anak-anak mereka telah menikah dan berbahagia bersama pasangannya, sedangkan orangtua kamu masih memiliki anak yang masih lajang atau bahkan belum ada yang menikah sama sekali. Hal ini pun mampu menjadi tekanan yang nyata bagi kedua orangtua.

Baca Juga: 10 Potret Transformasi Chelsea Islan dari Kecil hingga Menikah

4. Menyukai kekasih sang anak

5 Alasan Orangtua Terkadang Mendesak Anaknya untuk Segera Menikahilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat anak menjalin hubungan romansa dengan orang lain, orangtua selalu penasaran dan ingin berkenalan dengan kekasih anaknya lebih jauh. Beragam upaya pun akan dilakukan orangtua agar dapat berinteraksi bersama kekasih anaknya.

Saat ia telah merasa nyaman dan bahagia bersama kekasih sang anak, maka hal biasa jika orangtua pun menginginkan anaknya untuk menikahi orang tersebut. Itu tandanya, orangtua telah memiliki kepercayaan kepada kekasih sang anak. 

5. Khawatir anaknya gak kunjung menikah

5 Alasan Orangtua Terkadang Mendesak Anaknya untuk Segera Menikahilustrasi seorang perempuan (unsplash.com/Edward Cisneros)

Menikah merupakan tahapan baru dalam sebuah kehidupan yang selalu diidam-idamkan oleh sebagian orang. Dengan menikah, seseorang akan membentuk keluarga kecil bersama pasangannya.

Namun, di masa modern ini, kita sudah cukup familiar dengan orang-orang yang masih betah menyendiri. Alasannya tentu saja berbeda-beda, ada yang masih fokus dalam mengejar karier, pendidikan, hingga memang memutuskan untuk tidak menikah.

Tapi, pikiran berbeda justru datang dari pihak orangtua. Semakin lama menunda pernikahan, orangtua pun khawatir anaknya yang usianya semakin bertambah juga gak kunjung menikah hingga tua nanti.

Belum lagi, pernikahan berhubungan erat dengan masa reproduksi seseorang. Utamanya bagi pihak perempuan yang semakin bertambah usianya, maka masa reproduksi akan mengalami penurunan. 

"Tidak ada cara untuk mencegah menopause. Saat Anda memasuki fase kehidupan ini, hormon dan metabolisme bergeser," ucap Carrie Bell M.D, seorang obgyn di Rumah Sakit Universitas Michigan Von Voigtlander Women’s Hospital, dikutip dari Health Blog.

Orangtua selalu memiliki alasan tersendiri untuk mendesak anaknya segera menikah. Kita pun harus memahami ternyata di balik desakan tersebut, terdapat alasan yang baik.

Baca Juga: 11 Artis yang Menikah di Tahun 2022, Terbaru Chelsea Islan dan Erina

Nurul Huda Rahmadani Photo Verified Writer Nurul Huda Rahmadani

cats

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya