Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pantangan Khusus bagi Pasangan yang Beda Usianya Jauh, Sabar!

ilustrasi hubungan asmara (pixabay.com/StockSnap)

Memiliki pasangan masih menjadi pilihan hidup sebagian besar orang. Kadang kala, kita mendapatkan pasangan yang perbedaannya sangat jauh, termasuk dalam perbedaan usia. Namun, karena sudah telanjur cinta, maka kita memilih tetap bersama. 

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti pantangan bagi pasangan yang beda usianya cukup jauh. Apa saja ya kira-kira?

1. Yang lebih muda tak boleh terus memaksa yang lebih tua harus mengerti

Ilustrasi wanita marah (pixabay.com/RobinHiggins)

Memang rata-rata orang yang lebih dewasa akan memilih mengalah. Namun, jangan biarkan ini berlangsung setiap saat. Setiap manusia pastinya tidak ingin selalu mengerti namun juga ingin dimengerti. Apalagi sama pasangan sendiri. 

Sehingga jangan selalu menuntut yang lebih dewasa untuk mengalah. Karena hubungan asmara sifatnya itu akan lama, apalagi jika memutuskan untuk menikah. Belajar juga pola pikir yang dewasa supaya lebih seimbang. 

2. Jarang melakukan komunikasi dari hati ke hati

ilustrasi sakit hati (pixabay.com/JerzyGorecki)

Mungkin karena yang lebih dewasa sudah lebih mapan, sehingga waktu buat komunikasi juga berkurang. Namun, sebaiknya ini perlu diperhatikan. Komunikasi harus tetap berjalan, walau hanya satu atau dua jam setiap harinya. Tak melulu harus selalu bertemu secara langsung. 

Karena lewat komunikasi inilah, kita bisa mempelajari pola pikir satu sama lain. Bagaimana yang dewasa berpikir dan yang muda berpikir. Kalau sampai komunikasi saja kurang, bagaimana proses pembelajarannya akan terjadi?

3. Yang dewasa menganggap yang lebih muda tak memiliki andil dalam mengambil keputusan

Ilustrasi kencan romantis (pixabay.com/1475341)

Dalam pengambilan keputusan, apalagi di sini kita adalah pasangan, maka tak lagi melihat siapa yang lebih dewasa. Keduanya harus terlibat dalam persoalan yang ke depannya untuk kepentingan bersama.

Yang lebih dewasa jangan arogan dan memperlakukan yang lebih muda sebagai orang yang tak memiliki kapasitas dalam mengambil keputusan. Kuncinya adalah saling kerjasama dan ketahui porsinya masing-masing.

4. Yang lebih dewasa terlalu dominan

ilustrasi membentak (pixabay.com/Ashish_Choundary)

Memang yang lebih dewasa pasti diharapkan lebih bisa melindungi dan juga menjadi figur yang baik. Namun, jangan sampai jatuhnya malah dominan. Karena pastinya tak ada satu orang pun yang bahagia ketika hidupnya seolah dikontrol oleh salah satu pihak. 

Jangan jadi pasangan yang otoriter, namun jadilah pasangan yang memberikan contoh sekaligus perlindungan sewajarnya. Kamu dan pasangan harus membina hubungan yang setara.

5. Tidak membawa pasangan ke pergaulan masing-masing

ilustrasi pertemanan (pixabay.com/LeoderLiebe)

Jika demikian, kenapa dari awal mau jadi pasangan? Bukankah kalau pasangan itu harusnya bangga membawa pasangannya ke lingkungan sekitarnya? Hal Ini bertujuan untuk mengenalkan pasangan ke lingkungan di mana kita sering menghabiskan waktu.

Mungkin teman kerja atau teman nongkrong. Selain itu bergaul dengan lingkungan pasangan masing-masing, akan lebih membuat kita tahu bagaimana pola pikir orang di fase tersebut. 

Jadi, bukan tidak mungkin pasangan yang perbedaan usianya jauh bisa bersatu dalam mahligai pernikahan. Asalkan kelima pantangan di atas tidak dilakukan, dan ego masing-masing bisa ditekan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Robertus Ari
EditorRobertus Ari
Follow Us