4 Pelajaran Hidup tentang Persahabatan dari Only Friends

Pada episode pertama Only Friends, digambarkan bahwa Ray (Khaotung Thanawat), Mew (Book Kasidet), Cheum (Lookjun Bhasidi), dan Boston (Neo Trai Nimtawat) adalah sahabat kental. Mereka kerap menghabiskan waktu berempat, baik di kampus maupun di luar kampus. Bahkan, mereka saling menjaga satu sama lain saat salah satu dari mereka sedang terpuruk.

Namun, saat Ray mabuk sendirian, bahkan mengalami kecelakaan, para sahabatnya sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Bahkan, mereka gak mengetahui kondisi dari Ray. Padahal, mereka hampir selalu bersama setiap harinya.

Saat terlahir di dunia, manusia ditakdirkan untuk menjalani hidupnya masing-masing. Bahkan, dalam satu keluarga, kita akan memiliki jalan yang berbeda dengan kedua orangtua atau kakak dan adik kita. Hal tersebut juga berlaku untuk sahabat. Baik kita maupun mereka, semua memiliki jalan hidup berbeda dan kepentingan diri sendiri. 

Meski sangat wajar untuk selalu mengandalkan sahabat, kita harus sadar bahwa kita gak bisa selamanya bersama. Karena itu, kita harus belajar untuk mandiri dan bergantung pada diri sendiri. Selalu ingat, sedekat apa pun hubungan kita, sahabat bisa datang dan pergi. 

Dalam drama ini, Ray digambarkan sebagai seorang cowok problematik yang masih belum selesai dengan masa lalunya. Ia memiliki trauma karena kematian sang ibu. Sayangnya, ia memilih jalan yang sama dengan sang ibu. Namun, beruntung ia memiliki sahabat-sahabatnya yang hadir saat ia sedang down.

Miris, ayah Ray justru terus memarahi Ray tanpa mau memahami apa yang sedang dihadapi oleh anaknya. Untungnya, ada Mew dan Sand (First Kanaphan) di sisi Ray saat Ray membutuhkan bantuan. Baik Mew maupun Sand, mereka lebih memahami kondisi Ray dibandingkan ayah kandungnya sendiri.

Hal ini pasti relate dengan banyak orang. Pada kenyataannya, kita memang lebih dekat dan percaya kepada sahabat dibanding keluarga. Sahabat bisa tahu apa yang kita alami dan memahami diri kita, sedangkan keluarga kerap menuntut kita untuk jadi seperti yang mereka mau. Kalau kamu punya sahabat seperti ini, jangan biarkan dia pergi, ya!

Boston iseng membantu Mew untuk dekat dengan Top (Force Jiratchapong) karena menganggap sahabatnya terlalu polos dan butuh sentuhan cinta. Namun, di luar dugaan, Mew dan Top justru jadi saling cinta yang membuat Boston cemburu karena sebenarnya ia memiliki perasaan untuk Top. Boston mulai panik dan melakukan banyak cara kotor untuk memisahkan Mew dan Top.

Sayangnya, Mew baru mengetahui kalau Top dan Boston pernah menjalin hubungan kala ia sudah jatuh cinta kepada Top. Yang lebih mengejutkan lagi, rupanya Boston menjadi dalang di balik kekacauan yang terjadi dalam kelompok mereka. Mew merasa sangat kecewa karena ia sangat dekat dengan Boston dan sering curhat kepadanya.

Di sini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa sebaik dan sepercaya apa pun kita kepada sahabat, bisa jadi suatu saat nanti dia akan menusuk kita dari belakang. Memang gak semua sahabat adalah pengkhianat, tetapi gak sedikit yang justru ditusuk dari belakang oleh sahabat terdekatnya. Semoga kita semua memiliki sahabat yang tulus dan kita juga melakukan hal yang sama untuk mereka.

Dalam episode terbaru, Ray mengenalkan Mew kepada dunia malam, alkohol, narkoba, dan lainnya. Padahal, Mew sendiri adalah seorang anak rumahan yang gak suka minum alkohol. Namun, ia terjerumus karena ingin mengobati patah hatinya kepada Top. Sayangnya, ia malah dijerumuskan oleh Ray ke dalam masalah baru yang merusak dirinya.

Ada yang bilang kalau pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan baik. Hal ini sangat benar. Perkembangan diri kita akan bergantung pada lingkungan tempat kita tinggal dan berada. Begitu pula saat memiliki sahabat yang buruk, lambat laun kita akan mulai terjerumus ke dalam dunianya. Sahabat yang baik tak akan pernah menjerumuskan kita ke dalam masalah.

Dari empat hal di atas, kita jadi belajar kalau sahabat datang dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Karena di dunia ini gak ada yang sempurna, kita perlu belajar untuk menerima bahwa gak semuanya bisa kita kendalikan, termasuk tentang sahabat kita. Namun, kita juga perlu belajar dan berusaha untuk menjadi sosok sahabat yang baik bagi mereka. Karena kebaikan selalu dimulai dari diri sendiri, jadilah sahabat yang baik, ya!