Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash/OliverCole

Pernahkah kamu merasa sendiri saat berjuang? Pada beberapa kasus, mungkin awalnya kalian bersama dan larut dalam keramaian. Berjanji sampai akhir namun tanpa ucapan. Sekadar memercayai senyuman dan anggukan di hari ini. Tanpa mengecek komitmen di keesokan harinya. Nyatanya, problem yang hadir tiba-tiba tak bisa dihadapi semudah itu. Perasaan tak mampu membuat yang lainnya mundur secara teratur. Perlahan, menyisakanmu sendiri.

Pada kasus lainnya, saat kamu dilanda masalah, orang-orang yang biasanya ada di dekatmu menjauh. Menggelontorkan cibiran, hinaan dan kemarahan tanpa solusi. Mentalmu jatuh dan rasanya menjadi orang yang paling bersalah dan tak layak mendongakkan wajah.

Mungkin saja begitu gambaran di saat kamu merasakan kesendirian menghadapi masalah sekaligus kesendirian. Meski demikian, ingatlah beberapa hal ketika kamu merasakan perjuangan tanpa partner. Mari menyimak!

1. Meyakini kehadiran Tuhan yang dekatnya melebihi urat leher

unsplash/CristinaGottardi

Sejatinya, kamu tidak sendirian. Nyatanya, Tuhan senantiasa hadir dan dekat dengan kita melebih urat leher. Tuhanlah yang selalu ada di saat kita senang maupun sulit. Dia yang paling mengenal kita. Dia juga yang paling tahu apa keinginan dan kebutuhan kita. Dia pula yang merancang jalan hidup kita dengan apik dan indah.

Hanya kepada-Nya kamu berserah diri. Takdirmu yang menyedihkan hari ini adalah kehendak-Nya. Meskipun, selalu ada dua kemungkinan. Itu bagian dari ketetapan atau balasan atas dosamu di lain waktu.

2. Membuka diri lebih berani tanpa minta dikasihani

unsplash/Kylo

Sejatinya, kamu tak perlu meneriakkan betapa sialnya nasib yang menimpa. Kamu pun tak perlu menutup diri dalam jangka waktu yang lama hanya karena malas atau malu. Semakin kamu jauh dari jangkauan tangan yang tepat, semakin lama kamu berkubang dalam masalah. Bukalah dirimu pada orang yang bisa dipercaya. Bukalah dirimu pada orang yang bisa membantu penyelesaian masalahmu.

Yakinlah, pertolongan-Nya tidak serta merta turun dalam bentuk keajaiban kejatuhan jackpot. Biasanya, pertolongan hadir melalui orang-orang yang mendatangi atau bisa didatangi.

3. Meyakini fase ini adalah cara mendewasakan diri

unsplash/Gbarkz

Tidak ada pilihan lain yang bisa kamu ambil. Selain menyelesaikannya atau menerimanya dengan ikhlas. Masalah hadir dalam rangka mendewasakan kita secara personal. Kita akan diuji hingga titik puncak sebagai batas kemampuan kita kala menanggungnya. Menguji kita hingga tenaga habis dan tidak ada jalan keluar sama sekali. Dewasa dan kepedihan adalah dua pasangan sejoli yang tak terpisahkan. Kamu akan dewasa jika sudah mengalami kepedihan nyata.

4. Berjuang sendiri akan menyeleksi siapa yang tulus dan siapa yang ogah-ogahan

unsplash/PabloHeimplatz

Kesulitan diri kita pun terkadang menjadi ujian bagi orang di sekeliling. Siapakah mereka yang bertahan atau pergi begitu saja? Siapakah yang tetap mengulurkan tangan atau menarik diri agar tak ditemui meski seujung jari? Siapakah mereka yang tetap memeluk erat meski melihat kita tengah menunduk lesu? Mereka yang tetap bersama kita di kala jatuh dan tak meminta imbalan adalah orang yang tulus. Sedangkan bagi mereka yang pergi bukanlah orang yang layak untuk diapreasiasi nanti.

5. Berjuang sendiri adalah cara terbaik mereduksi kecengengan

unsplash/AmadeoMuslimovic

Jika kebetulan kamu merupakan pribadi yang dipenuhi kecengengan, berbahagialah atas ujian hingga yang tersisa kamu seorang. Berjuang sendirian akan mendorongmu lebih banyak berbuat ketimbang mengeluh. Ini bisa terjadi kala mindset-mu sudah benar. Buanglah sifat cengeng selagi ada kesempatan. Habiskan hingga tak bersisa. Jadilah pribadi baru yang lebih dewasa dan berpunggung tegak. Melawan separuh dunia pun kamu akan percaya diri.

Nah, itulah hal-hal yang mesti kamu ingat di kala harus berjuang seorang diri. Sejatinya, kamu tak benar-benar sendiri. Ada Tuhan dan mereka yang hadir sesuai dengan garis takdir. Tunggu saja dan tetaplah melangkah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team