Penting, 5 Hal Ini Harus Kamu Ingat Saat Meminta Maaf 

Meminta maaf memang sangat penting. Namun, kadang meminta maaf saja gak cukup, terutama jika kesalahan yang kamu lakukan terbilang besar dan sangat merugikan orang lain. Makanya, untuk membuktikan bahwa kamu benar-benar mau memperbaiki keadaan, mungkin ada hal lain yang perlu kamu lakukan.

Kamu gak sengaja menjatuhkan HP temanmu hingga rusak, misalnya, tentu kamu akan meminta maaf. Namun, permintaan maafmu gak akan otomatis membuat HP miliknya kembali seperti semula, bukan? Temanmu mungkin jadi menderita karena HP miliknya rusak, apalagi kalau ia sedang gak punya uang untuk memperbaikinya.

Jelas, yang perlu kamu lakukan adalah berusaha mengganti kerugiannya. Kamu memang jadi harus keluar uang, tapi itu adil karena memang kamulah yang bersalah. Jika kamu mau bertanggung jawab dan tidak sekadar minta maaf, orang lain pasti akan dengan senang hati memaafkanmu.

Jangan berpikir bahwa kamu gak perlu minta maaf kalau sudah bertanggung jawab mengganti kerugian orang lain. Tindakan memang penting, tapi ucapan gak kalah penting. Meski sudah bertindak untuk memperbaiki kesalahanmu, kamu tetap perlu minta maaf.

Temanmu berutang padamu, misalnya, tapi ia selalu lupa melunasinya hingga membuatmu menderita. Lalu, akhirnya ia membayar utangnya padamu, tapi tanpa meminta maaf seolah gak salah apa-apa. Bagaimana perasaanmu? Pasti kesal, kan?

Itu adalah bukti bahwa tindakan untuk memperbaiki kesalahan tetap harus disertai permintaan maaf. Makanya, jangan lupakan salah satunya karena meminta maaf dan memperbaiki kesalahan sama-sama penting dilakukan.

Saat meminta maaf, kita pasti berharap segera dimaafkan supaya hubungan bisa segera pulih. Namun, ingat bahwa kadang hal itu gak mudah. Orang yang kamu mintai maaf mungkin gak langsung memaafkanmu. Bisa jadi bukan karena ia dendam, tapi hanya butuh waktu untuk memaafkan.

Sadari bahwa memberi maaf itu kadang sangat sulit, terutama kalau ia benar-benar tersakiti oleh perbuatanmu. Jika itu terjadi, pahamilah dan jangan menuntutnya untuk segera memberi maaf. Kamu juga gak berhak menghakiminya sebagai orang yang gak pemaaf. Ingat, kamulah yang berbuat salah. Harusnya, kamu tahu diri.

Selain memberi maaf, menghapuskan rasa kesal juga butuh waktu. Mungkin orang lain sudah memaafkanmu, tapi ia masih sulit membuang rasa kesalnya sehingga hubungan kalian gak langsung pulih. Pahami juga itu dan jangan menuntutnya untuk segera bersikap seperti dulu.

Bahkan, setelah rasa kesalnya hilang, bisa jadi ia masih merasa canggung saat berurusan denganmu. Lagi-lagi, kesabaran sangat penting. Kalau kamu rela bersabar, pasti kamu bisa menikmati hubungan yang harmonis lagi dengannya seperti sedia kala.

Menyakiti orang lain memang manusiawi karena tidak ada orang yang sempurna. Kamu pun gak perlu khawatir jika telah menyakiti karena kamu bisa meminta maaf. Namun, tentu saja pilihan terbaik adalah menjaga sikap dan perbuatan supaya jangan sampai menyakiti orang lain.

Makanya, jangan pernah bersikap atau berkata sembarangan dengan pikiran bahwa "Ah, kalo salah kan tinggal minta maaf." Kalau sikapmu seperti itu, bisa jadi orang yang tersakiti malah gak mau memaafkanmu.

Ada perbedaan besar antara menyakiti karena gak sengaja dengan menyakiti karena gak menjaga sikap. Kalau kamu menyakiti karena memang gak menjaga sikap, orang lain mungkin bisa melihat itu sehingga ia jadi ogah memaafkanmu. Supaya itu gak terjadi, lebih baik mencegah supaya kamu gak menyakiti orang lain.

Itulah lima hal penting yang perlu kamu ingat saat meminta maaf. Dengan mengingatnya, semoga kamu bisa memulihkan hubungan dengan orang yang telah kamu sakiti.