ilustrasi hubungan pertemanan (pexels.com/Gustavo Fring)
Perlu kesadaran untuk bisa saling menghargai demi kenyamanan bersama sebagai langkah membentuk relasi pertemanan sehat. Tumbuhkan empati dan jalin komunikasi terbuka dengan yang lain. Belajar mendengarkan cerita teman dan coba pahami kondisinya sebelum menilai atau memberi saran dan sejenisnya. Contoh kecilnya adalah dengan gak memotong pembicaraan, selain bikin teman merasa dihargai, kamu juga sembari menyelami apa yang terjadi secara netral.
Nah, penting juga memiliki kesadaran bahwa tiap orang gak selalu sama meski kalian teman sebaya. Pada posisi ini, tetaplah belajar untuk gak saling menjatuhkan, mereka bukan saingan untuk diperdebatkan secara tak sehat, jangan sampai pertemanan rusak.
Yuk, mulai dari hal sederhana, sapa teman-temanmu dengan tulus, datanglah di saat dia membutuhkanmu, hargai pendapatnya, dan berkenanlah minta maaf kalau memang nyatanya kamu bersalah. Bangun suasana pertemanan dengan langkah awal yang indah dan penuh kasih.
Setelah membaca semua ini, coba pertimbangkan seperti apa lingkungan pertemananmu sekarang? Apakah dikelilingi orang-orang yang menaikkan semangat, bikin kamu nyaman dan merasa diterima, serta berani tampil jadi versi terbaik diri?
Atau malah sebaliknya, kamu jadi gampang lelah, kesal karena terus dibandingkan, direndahkan, bahkan gak dianggap?
Nilai ulang dengan kesadaran penuh dan bijak, teman sebaya yang baik juga jadi faktor menaiknya kesehatan mental dari hari ke harinya. Apa pun latar belakangnya dan hal lainnya yang jadi pembeda, intinya ada porsi besar yang sama dan di dalamnya kamu bahagia menjadi diri sendiri.