7 Pertanyaan yang Harus Dijawab Pasangan Sebelum Naik Kepelaminan

Hal pertama yang sebaiknya didiskusikan adalah prioritas, tradisi dan agama. Apalagi jika kamu memutuskan menikah dengan seseorang yang memiliki prioritas, tradisi dan agama berbeda. Karena nantinya bisa berpengaruh besar untuk keluarga kecil kamu. Ditambah lagi kamu akan berjumpa dengan keluarga baru dari pihak suami/ istri.

Para ahli mengatakan bahwa konflik agama dan tradisional dalam keluarga biasanya dimulai setelah bayi lahir. Orangtua tersebut ingin memberi anak mereka latar belakang budaya yang dianggap terbaik. Latar belakang ini bisa berbeda untuk ayah dan ibu. Sehingga bisa menjadi ide bagus untuk membuat rencana, tujuan utama demi masa depan pernikahan kalian.

Bagaimana kamu dan pasangan melihat masa depan? Apakah kamu bersama pasangan melihat "gambar bahagia"? Kamu bersama pasangan juga bisa melakukan permainan kecil seperti mengambil selembar kertas, dan pada gilirannya menarik segala sesuatu yang ingin kamu lakukan bersama di masa depan. Bisa apa saja. Seperti pernikahan, rumah dan anak-anak, tempat liburan dan lainnya. Hal ini dapat membuat kamu lebih dekat dan membantu mengembangkan hubungan.

Ketika pacaran kalian mungkin tidak pernah bingung memikirkan keuangan. Tapi saat menikah, hal ini menjadi berbeda sehingga perlu kamu diskusikan terlebih dahulu. Ketika sedang pacaran, kamu dan pasangan biasanya berbagi biaya tanpa analisis yang mendalam. Namun ketika menikah, jumlah pendapatan akan jadi berbeda. Karena akan lebih banyak kebutuhan yang harus kamu penuhi. Tentu saja tidak harus dianalisis secara menyeluruh. Namun jika kamu saling mendukung secara finansial, mulailah mendiskusikan keseimbangan dan buat beberapa peraturan yang nyaman.

Sebelum menikah, kamu perlu menanyakan seperti ini kepada pasangan :

Berapa banyak anak yang kamu inginkan, dan kapan waktu terbaik untuk memilikinya? Apakah kamu memilih tinggal dengan orangtua atau terpisah?

Jawaban dari pertanyaan ini bisa menjadi rencana masa depan kamu dan pasangan.

Sebelum menikah, mungkin kalian masih bisa membagi antara hobi dan ruang pribadi. Jika sudah menikah hal ini akan berbeda. Karena kamu dan pasangan harus saling terbuka. Kamu tidak bisa menikmati hobi secara leluasa. Oleh karena itu agar hubungan nanti lebih nyaman, ada baiknya kamu dan pasangan mendiskusikannya terlebih dahulu.

Beberapa pertanyaan yang menghawatirkan lebih baik didiskusikan terlebih dahulu sebelum menikah. Misalnya apakah kamu dan pasangan merasakan hal yang sama tentang monogami, dan bagaimana kalau nanti satu dari kalian harus melakukan perjalanan kerja?

Dari sini kamu akan tahu apa hal yang akan membuat cemburu. Apalagi jika sudah lama menjalani LDR, kamu jika sebaiknya mendiskusikan apakah setelah menikah masih akan tetap LDR.

Terkadang dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengetahui kekurangan pasangan. Tapi ada pula beberapa pasangan yang senang mengetahui semua kekurangan sejak awal hubungan. Semakin dini kamu dapat memiliki kesempatan untuk mengevaluasi kelebihan dan menerima kekurangan pasangan, hal ini akan semakin baik. Sehingga nanti setelah menikah kamu tidak akan merasa kekecewaan.

Sekarang coba lakukan tujuh hal di atas dengan pasangan kamu, agar nanti rencana pernikahan kalian semakin lancar.