Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Long Distance Married (LDM) merupakan istilah yang merujuk pada hubungan pernikahan yang dilakukan secara jarak jauh. Memang tipe hubungan pernikahan seperti ini membuat pasangan suami istri mau tak mau harus terpisah sementara waktu dan menjalani hubungan hanya melalui virtual.

Bukan hal mudah untuk melakukan hubungan pernikahan jarak jauh. Apalagi dengan segala tantangan yang ada, sehingga butuh banyak pertimbangan. Jika kamu dan pasangan akan melakukan long distance married, maka beberapa pertimbangan berikut ini harus dipikirkan dengan cermat.

1. Durasi LDM yang akan dijalani

ilustrasi orang sedang video call (Pexels/Edward Jenner)

Pertimbangan pertama adalah mengenai durasi LDM yang akan kamu jalani dengan pasangan. Biasanya pasangan yang melakukan LDM disebabkan karena urusan perkuliahan atau pun pekerjaan, sehingga mau tidak mau harus saling berjauhan.

Meski mungkin akan memutuskan untuk berhubungan jarak jauh, namun kamu dan pasangan tetap harus membicarakan mengenai durasi LDM tersebut. Entah itu dalam hitungan bulan atau pun tahun, sehingga kedua pihak dapat sama-sama paham.

2. Frekuensi bertemu selama LDM

ilustrasi mengobrol (unsplash.com/@priscilladupreez)

Ada beberapa pasangan LDM yang memutuskan untuk bertemu di tengah jarak yang membentang. Hal ini juga harus menjadi bahan pertimbangan, sehingga frekuensi bertemu di tengah LDM pun jelas.

Pertemuan ini rasanya sangat penting, sebab bagaimana pun juga kamu dan pasangan membutuhkan kehadiran satu sama lain secara langsung. Dengan obrolan yang jelas mengenai frekuensi bertemu, maka kamu dan pasangan bisa sama-sama saling mempersiapkan hal tersebut.

3. Pertimbangan zona waktu

ilustrasi video call (pexels.com/@shvetsa)

Bagi kamu yang melakukan LDM berbeda negara, maka pertimbangan mengenai zona waktu juga perlu dipikirkan. Bahkan ada pula negara yang memiliki rentang perbedaan jam hingga 12 jam lamanya.

Hal ini tentu harus benar-benar dipertimbangkan, sebab mau gak mau akan memengaruhi frekuensi komunikasimu dengannya. Jangan sampai justru kamu dan pasangan jadi tak ada waktu berdua karena perbedaan waktu yang terlalu jauh.

4. Komitmen dan kepercayaan terhadap satu sama lain

ilustrasi pasangan berpelukan (unsplash.com/@candice_picard)

Menjalani pernikahan jarak jauh bukanlah hal yang mudah, apalagi dalam waktu yang lama. Tentunya dibutuhkan komitmen dan kepercayaan yang kuat untuk dapat bertahan dalam hubungan yang seperti itu.

Kamu dan pasangan juga harus sama-sama membicarakan hal tersebut dengan cermat. Bagaimana pun juga kesetiaan menjadi hal utama, meskipun mungkin kamu dan pasangan harus sementara waktu terpisah karena urusan lainnya.

5. Aktivitas rutin yang harus dilakukan

ilustrasi video call (pexels.com/@ekaterina-bolovtsova)

Meski terbentang oleh jarak dan waktu, kamu tetap perlu untuk saling terhubung dengan pasangan. Caranya bukan hanya sebatas dengan mengobrol mengenai keseharian satu sama lain saja.

Kamu dan pasangan juga perlu melakukan beberapa aktivitas lain, misal seperti merayakan ulang tahun bersama, dan masih banyak lagi. Dengan aktivitas rutin tersebut, maka hubunganmu dan pasangan akan terus hangat walau hanya terhubung secara online.

Memang bukan hal mudah untuk melakukan hubungan pernikahan jarak jauh. Meski demikian, kamu dan pasangan tetap harus membicarakan hal ini dengan cermat, sehingga bisa menemukan solusi yang terbaik. Yang terpenting hubungan tetap terus hangat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team