Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perselingkuhan di kantor (pexels.com/olia danilevich)

Intinya sih...

  • Pola komunikasi intens di luar kebiasaan, tertutup, dan eksklusif

  • Waktu istirahat dan kegiatan informal selalu bersama, batasi lingkup sosial

  • Perubahan emosi, performa kerja tidak stabil, sikap terlalu melindungi satu sama lain

Perselingkuhan di kantor bukan lagi hal asing dalam lingkungan kerja modern. Ketika dua orang rekan kerja terjebak dalam hubungan semacam ini, dinamika tim, produktivitas, bahkan suasana kerja bisa ikut terdampak secara langsung maupun tidak langsung. Sayangnya, hubungan gelap semacam ini kerap terselubung rapat, tidak mudah dikenali hanya dari permukaan.

Namun, ada sejumlah tanda yang secara perlahan bisa terlihat jika kamu cukup jeli memperhatikan perubahan sikap maupun pola interaksi dua orang rekanmu. Tanpa bermaksud menghakimi, memahami tanda-tanda ini penting untuk menjaga batas profesionalitas dan kenyamanan bersama dalam ruang kerja yang seharusnya netral dan sehat. Berikut ciri yang bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang mungkin sedang terjebak dalam hubungan gelap dengan rekan kerjanya.

1. Pola komunikasi mereka menunjukkan intensitas di luar kebiasaan

ilustrasi perselingkuhan di kantor (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Jika dua rekan kerja tampak terlalu sering saling mengirim pesan, berdiskusi lama tanpa alasan jelas, atau kerap terlihat mengobrol bisik-bisik tanpa melibatkan anggota tim lain, pola ini patut diperhatikan. Apalagi jika komunikasi mereka terkesan tertutup, tidak transparan, dan seolah punya kode tertentu yang tidak dipahami orang lain. Intensitas seperti ini bisa jadi pertanda bahwa kedekatan mereka telah melewati batas profesional.

Interaksi kerja seharusnya terjadi secara terbuka, dengan kepentingan yang bisa dilacak dan dipertanggungjawabkan. Ketika komunikasi mulai terlihat eksklusif dan hanya melibatkan dua orang secara berulang, ada potensi bahwa mereka sedang menyembunyikan sesuatu. Meskipun tidak bisa langsung disimpulkan sebagai hubungan gelap, kebiasaan ini menciptakan kesan tidak sehat dalam lingkungan kerja yang idealnya bersifat kolaboratif.

2. Waktu istirahat dan kegiatan informal mereka selalu bersama

ilustrasi perselingkuhan di kantor (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ciri lain yang cukup sering terlihat adalah kecenderungan mereka untuk selalu bersama di luar jam kerja formal. Misalnya, mereka makan siang berdua hampir setiap hari, pulang bersama meski rumah berbeda arah, atau memilih duduk berdekatan dalam setiap kegiatan informal kantor. Mungkin terlihat sepele di awal, tetapi intensitas ini bisa menjadi sinyal bahwa hubungan keduanya lebih dari sekadar kolega biasa.

Rekan kerja yang memiliki hubungan khusus sering tidak menyadari bahwa kebersamaan mereka mulai menimbulkan tanda tanya. Jika sebelumnya mereka cukup terbuka bergaul dengan anggota tim lain namun kini mulai membatasi lingkup sosialnya hanya pada satu orang, situasi ini layak diwaspadai. Apalagi jika mereka mulai menunjukkan sikap defensif saat keberadaan mereka bersama dipertanyakan.

3. Perubahan emosi dan performa kerja jadi tidak stabil

ilustrasi perselingkuhan di kantor (pexels.com/RDNE Stock project)

Kedekatan personal yang terlalu intens di tempat kerja sering memengaruhi stabilitas emosi. Kamu mungkin akan melihat rekan yang mendadak moody, tampak sensitif saat pasangannya ditegur atasan, atau terlihat stres saat terjadi konflik kecil dengan orang tersebut. Dinamika ini bisa memicu ketegangan dan mengganggu fokus kerja.

Produktivitas pun kadang ikut terganggu, terutama jika hubungan tersebut sedang berada dalam fase konflik atau penuh rahasia. Orang yang sedang terlibat dalam hubungan gelap cenderung menyembunyikan beban emosional, tetapi ekspresinya tetap bisa terlihat dari gestur maupun performa hariannya. Mereka tampak gelisah, mudah terpancing emosi, atau justru terlihat terlalu ceria di waktu yang tidak relevan.

4. Sikap mereka jadi terlalu melindungi atau membela satu sama lain

ilustrasi perselingkuhan di kantor (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika satu dari mereka melakukan kesalahan, kamu mungkin akan melihat pasangannya langsung turun tangan untuk membela atau menutupi. Respons semacam ini tidak salah jika dilakukan dalam batas wajar, tetapi jika terlalu sering dan berulang justru bisa menimbulkan pertanyaan. Sikap terlalu membela sering kali tidak muncul tanpa ada kedekatan personal yang lebih dalam.

Orang yang terlibat hubungan gelap akan berusaha keras agar pasangannya tidak terlihat buruk di mata orang lain, termasuk atasan. Hal ini bisa membuat keputusan kerja jadi tidak objektif dan menciptakan ketegangan di antara rekan-rekan lain. Lingkungan kerja jadi terasa tidak adil, karena satu orang seolah mendapat perlakuan khusus hanya karena hubungan pribadi yang tersembunyi.

5. Mereka jadi terlalu reaktif terhadap gosip atau sindiran

ilustrasi perselingkuhan di kantor (pexels.com/Gustavo Fring)

Ciri paling menonjol adalah reaksi berlebihan terhadap candaan, gosip, atau sindiran yang menyentuh soal hubungan pribadi. Jika dua orang rekan kerja langsung menunjukkan sikap defensif, tersinggung, atau bahkan marah saat hubungan mereka disinggung secara tidak langsung, itu bisa jadi pertanda bahwa ada sesuatu yang sedang ditutupi. Respons emosional semacam ini kerap muncul sebagai bentuk tekanan batin karena menyimpan rahasia.

Orang yang menyembunyikan hubungan akan cenderung sensitif terhadap pembicaraan yang menyentuh topik tersebut, meskipun tidak ditujukan langsung kepada mereka. Mereka mungkin mencoba membantah terlalu cepat atau malah diam dengan ekspresi tidak nyaman. Sikap semacam ini, ketika dilihat berulang dan konsisten, dapat memberikan sinyal bahwa hubungan profesional mereka telah berkembang menjadi sesuatu yang lebih kompleks.

Mengetahui ciri-ciri rekan kerja yang terjebak perselingkuhan di kantor bukan malah membuat kamu jadi menghakimi, melainkan memahami dinamika sosial di lingkungan kerja. Perselingkuhan di kantor bisa memicu berbagai dampak negatif jika tidak disadari sejak awal. Maka dari itu, penting bagi setiap orang untuk menjaga batas profesional dan menciptakan ruang kerja yang sehat bagi semua.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team