5 Tips Bangkit dari Kekecewaan Setelah Kepercayaan yang Disia-siakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kepercayaan memang dibangun perlahan-lahan. Tidak mudah memang percaya seseorang dalam satu kali peristiwa. Menyerahkan tanggung jawab, berarti memberi kepercayaan. Dan harganya cukup mahal, karena berarti memberi kepercayaan sama saja siap untuk kehilangan kapan pun.
Bagaimana menghadapi rasa kecewa yang amat dalam setelah orang yang kamu percayai justru memainkan kepercayaanmu? Ini lima tipsnya supaya hati lebih plong.
1. Menjauhlah sesaat dari dia yang telah mengecewakanmu
Tak perlu berpura-pura kuat hanya agar dicap perempuan kuat. Sesuaikan kemampuan mentalmu. Menjauhlah sebentar saja sebelum mengambil keputusan. Bukan memusuhinya, bukan pula memberinya pelajaran agar ia merasa menyesal. Sebaliknya, justru memberi ruang bagi dirimu untuk merenung dan berkaca sesaat. Berefleksi atas hal yang telah terjadi.
2. Temui orang yang dapat diandalkan
Bila sendirian terlalu menyiksa, temui orang yang benar-benar dapat diandalkan. Yang tak hanya mendukungmu secara moril, tapi juga dapat memberi pandangan dari berbagai sisi. Yang tak akan membeberkan rahasiamu, dan tahu betul watakmu sehingga dapat mengarahkan jawaban yang tepat pula.
3. Menulislah hal-hal yang membuatmu sakit hati
Tak perlu bingung harus menulis dengan gaya tulisan seperti apa. Tak perlu juga harus terlihat enak dibaca. Tuliskan apa isi perasaanmu, sebagai bentuk luapan hati dan pikiran yang menguras energi.
Editor’s picks
Baca Juga: Girls, Ini 5 Tanda Jika Cowokmu Belum Move On dari Hubungan Sebelumnya
4. Menangislah bila tak kuat lagi menanggungnya
Mungkin perkataan orang tua saat kamu kecil selalu terngiang-ngiang di pikiranmu bahwa jadi manusia tak boleh menangis. "Sayang air matamu," kata mereka. Tapi saat kau sedang menangis, sebenarnya kau sedang mengeluarkan emosi yang lama tersimpan. Menangislah sampai kau susah untuk menangis kembali. Tak ada sayang air mata, mereka selalu diproduksi terus kok tiap hari. Bahkan membantumu mengeluarkan zat kimia yang disebabkan oleh stres.
5. Setelah pikiran dan hati dapat berdamai, mulailah berpikir sewajarnya
Bukannya tak boleh berekspektasi, tapi manusia adalah makhluk yang lemah akan keinginan. Bisa saja perkataannya meyakinkan, tapi siapa yang tahu isi hati seseorang.
Mungkin sebelumnya, kepercayaanmu padanya begitu maksimal, tanpa benar-benar memahami karakter dan isi hatinya. Sehingga ketika ia tak memenuhi ekspektasimu, rasa kecewamu membuncah. Kemudian menyalahkan pengkhianatan sebagai biangnya.
Berpikirlah lebih bijak sehingga kamu dapat memaafkan. Bahwa ia hanya manusia lemah yang punya kekurangan. Tak perlu mengungkit kesalahannya. Hanya akan menambah keruwetan hati. Legowo saja bahwa kalau tak dibentuk seperti bejana, maka kamu tak akan sekuat hari ini. Waktu sembuhnya memang lama, tapi belajar percaya pada proses dan Sang Pencipta, bukan pada manusianya.
Setelah itu, kamu boleh mengambil keputusan. Tentunya keputusan yang terbaik untuk kehidupan kalian, bukan salah satu pihak saja.
Baca Juga: 5 Sikap yang Gak Boleh Dilakukan Kalau Ingin Hubunganmu Awet
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.