Apa Itu Pacaran Virtual? Ternyata Risikonya Bahaya!

Apakah kamu pernah pacaran virtual?

Mungkin banyak dari kamu yang setuju bahwa setelah pandemik Covid-19 banyak hal yang berubah dalam hidup kita. Terutama dalam hal membangun hubungan dengan orang lain, termasuk percintaan. Ya, masa pandemik membuat kita menjaga jarak. Komunikasi pun dilakukan secara online. Bahkan, banyak juga yang pacaran hanya bisa lewat virtual.

Ya, konsep pacaran virtual memang muncul saat masa pandemik. Meskipun ini bukan cara yang ideal, tapi banyak juga orang yang berkencan melalui panggilan video, panggilan suara, chat, hingga sekarang. Lalu apa sih pacaran virtual? Mengapa banyak orang memilih cara ini?

1. Apa itu pacaran virtual?

Apa Itu Pacaran Virtual? Ternyata Risikonya Bahaya!ilustrasi video call (pexels.com/iam hogir)

Mengutip laman resmi Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Putri Aisyiyah Rachma Dewi, S.Sos., M.Med.Kom., selaku dosen Ilmu Komunikasi sekaligus peneliti bidang gender dan anak, menjelaskan seiring berkembangnya teknologi komunikasi, segala kebutuhan mudah terpenuhi di ruang-ruang virtual. Hal ini juga termasuk dalam hubungan asmara.

Menurutnya, pacaran virtual adalah hubungan yang terjalin di dunia maya tanpa adanya pertemuan di dunia nyata. Biasanya, hubungan yang terjalin lebih banyak melakukan komunikasi dan interaksi secara online dibanding bertemu langsung. Bentuk komunikasinya bisa chat dan bisa panggilan telepon atau video call.

Baca Juga: 6 Konflik yang Kerap Terjadi selama Masa Pacaran, Kamu Pernah?

2. Alasan umum memilih pacaran virtual

Apa Itu Pacaran Virtual? Ternyata Risikonya Bahaya!ilustrasi video call (pexels.com/Wendy Wei)

Tentu ada beberapa alasan mengapa orang lebih memilih pacaran virtual. Menurut Putri salah satunya adalah rasa nyaman. Hal ini disebabkan karena konsep diri yang merasa kurang di lingkungannya.

Jadi dalam dunia virtual, orang bisa lebih leluasa menciptakan karakternya sesuai yang diinginkan, baik lewat filter wajah, foto, video, dan sebagainya. Mereka juga bisa memilih lingkungan yang sefrekuensi atau sesuai dengan minatnya. Tapi selain rasa nyaman, berikut alasan lainnya.

  • Dirasa lebih hemat karena uang akan lebih banyak digunakan untuk kuota internet dibanding pergi makan atau nongkrong di luar bersama pasangan.
  • Lebih banyak punya waktu me time karena kamu tidak akan terlalu sulit membagi waktu antara kebutuhan pribadi dan hubungan.
  • Batasan atau privasi masing-masing sangat terjaga karena adanya jarak. Jadi, lebih bisa memilih apa yang ingin dibagikan.

3. Risiko pacaran virtual

Apa Itu Pacaran Virtual? Ternyata Risikonya Bahaya!Ilustrasi pacaran virtual (pexels.com/Vlada Karpovich)

Menurut Putri, pacaran virtual bisa saja sampai ke jenjang pernikahan. Hal ini sangat mungkin terjadi. Tapi, ada juga kasus yang sebaliknya. Pasalnya, pacaran virtual juga bisa memberikan risiko tersendiri.

"Kalau kita kembali ke pola perilaku berpacaran baik itu langsung atau virtual tetap memiliki risiko yang perlu dipikirkan dan dipertimbangkan baik-baik," jelas Putri.

Risiko utama dalam pacara virtual adalah jejak digital yang bisa membahayakan. Selain itu juga berisiko munculnya tindakan kekerasan seksual. Mengenai hal ini, Kepala Sub Direktorat Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual UNESA Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba, S.H., M.H., beberapa kliennya mengeluhkan jejak digital yang tertinggal di mantan pasangan mereka.

Banyak kasus foto atau video dijadikan alat pemerasan atau untuk perilaku paksaan (ancaman) lain. Itulah kenapa jejak digital ini sangat berbahaya jika sampai disebarkan hingga akhirnya korban akan terekspos.

"Menurut saya, jejak digital karena pacaran virtual inilah yang sangat berbahaya yang harus dipikirkan anak-anak muda sekarang," tegas Iman.

Lebih lanjut, Iman menjelaskan orang yang menyimpan dan menyebarkan foto atau video pasangan, terutama yang tak senonoh ke publik bisa terancam UU PPKS, UU Pornografi, UU ITE. Jadi penting untuk memahami batasan saat menjalin hubungan.

“Pahami batasan dan bahayanya, jangan mudah percaya dan berani katakan tidak atau menolak terhadap perbuatan yang tidak nyaman atau berisiko. Intinya waspada, yang fotonya tersebar bahaya, yang nyebarin juga bahaya," tambahnya.

Jadi, pacaran virtual adalah pasangan yang menjalin hubungan lewat dunia maya dan hanya berkomunikasi lewat chat, telepon, maupun video call. Jadi, hubungan ini memang hampir mirip seperti LDR atau long distance relationship.

Baca Juga: 5 Alasan Pacaran Naik Motor Lebih Romantis

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya