Putusnya hubungan percintaan memang jadi pengalaman yang cukup menyakitkan. Karena ikatan yang sebelumnya terjalin cukup dekat dan mesra harus kandas begitu saja. Setelah selama ini kamu dan dia bersama dan bertahan selama mungkin.
Meskipun kamu dan dia putus dengan cara yang terbilang baik-baik dan terlihat dewasa. Namun, ada beberapa hal yang sebenarnya cukup wajar kamu lakukan. Contohnya berusaha membatasi segala bentuk komunikasi dengan mantan, mengapa demikian? Berikut poin-poinnya.
Setelah beberapa waktu lalu kamu putus, tentu perasaan sayang dan cinta gak bisa begitu saja hilang dalam sekejap. Oleh sebab itu, masih ada sisa-sisa harapan yang membuatmu merasa kalau dia juga sebenarnya gak ingin putus darimu.
Sehingga kamu mencoba mengetesnya, berharap dia datang padamu lalu menghubungimu atau bahkan mengajakmu balikan. Meskipun kamu tahu hal itu belum tentu sepenuhnya bisa berhasil.
Kamu merasa gengsi kalau harus terus menghubungi dia dahulu, karena gak ingin terlihat lemah usai kalian putus. Kamu ingin memperlihatkan kalau dirimu dalam kondisi yang baik-baik saja, meskipun sebenarnya kamu hanya mencoba tegar serta menerima keadaan.
Kamu hanya gak mau terus menerus dilihat sebagai mantan yang gak bisa move on sepenuhnya. Sehingga dengan mencoba membatasi komunikasi, kamu seolah menunjukkan rasa sayang yang perlahan memudar dan sedang menikmati status jomlomu.
Usai putus wajar saja kamu masih mengalami gejolak emosi yang gak stabil. Perasaan sedih, kecewa dan marah rasanya seperti bercampur jadi satu dan bikin kamu kelelahan secara emosi.
Sehingga dengan membatasi komunikasi dengan mantan, kamu berharap bisa sedikit menjadi tenang. Karena kamu termasuk orang yang butuh waktu untuk menyendiri ketika sedang galau ataupun sedih.
Kamu berpikir dengan terus menjaga komunikasi dengannya, maka akan menimbulkan anggapan kalau kamu masih berharap padanya. Alhasil, kamu berusaha untuk menjaga jarak dengan cara membatasi komunikasi.
Kamu gak ingin kalau mantan menganggapmu sulit melupakannya alias susah move on. Oleh sebab itu, sebisa mungkin kamu bersikap cuek dengan mengurangi intensitas berkomunikasi dengannya.
Memang gak mudah untuk bisa langsung tegar usai gak lama putus cinta. Kamu bahkan sesekali masih menangis karena belum sepenuhnya menerima kenyataan.
Sehingga keterpurukan yang kamu rasakan mendorongmu untuk sementara ini membatasi komunikasi dengan mantan. Agar kamu bisa kembali pulih dan melanjutkan hari-hari tanpa terbebani perasaan gak nyaman.
Kamu tentu berhak membatasi komunikasi dengan siapapun, termasuk pada mantan. Karena bagaimanapun juga, kenyaman dirimu harus diutamakan.