Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sebab Terlalu Mesra pada Pasangan Juga Bisa Bikin Bosan

Ilustrasi pasangan mesra (pexels.com/katerina-holmes)
Ilustrasi pasangan mesra (pexels.com/katerina-holmes)

Kalau hubungan asmara sama sekali gak ada mesra-mesranya, pasti terasa hambar banget. Bahkan pantas dikhawatirkan gak ada cinta di antara kalian. Namun jika kemesraannya berlebihan, apakah akan tetap menyenangkan?

Kemungkinan malah bikin gak nyaman. Bukan cuma orang-orang di sekitar kalian melainkan yang paling perlu diwaspadai justru kalian sendiri menjadi bosan. Kok bisa? Berikut penjelasannya.

1. Dunia yang terasa terus menyempit

Ilustrasi pasangan (pexels.com/gary-barnes)
Ilustrasi pasangan (pexels.com/gary-barnes)

Kalau baru jadian, wajar kalian ingin bermesraan terus. Namun seiring waktu, kalian juga akan menyadari bahwa merasa memiliki dunia seluas ini berdua saja dengannya tidaklah baik.

Hidup kalian jadi terasa kurang berwarna tanpa hadirnya orang lain. Ke mana-mana, kamu cuma bersama dia. Ngobrolin apa pun juga hanya dengannya. Otomatis pendapat yang kamu dengar pun hanya pendapatnya.

2. Menghilangkan kesempatan kalian berdebat

Ilustrasi pasangan (pexels.com/lauren-brown-14373125)
Ilustrasi pasangan (pexels.com/lauren-brown-14373125)

Siapa bilang pasangan yang harmonis itu gak pernah berdebat? Perdebatan selain biasa terjadi secara alami, juga diperlukan supaya kalian bisa tahu persis isi kepala masing-masing.

Kan, kalian gak mungkin berdebat jika gak didahului oleh munculnya pendapat yang berbeda. Lalu seiring perdebatan, jadi makin jelas latar belakang pandangan masing-masing. 

Dari situlah baru dicarikan titik temunya. Dari perdebatan berubah menjadi diskusi agar keputusan yang diambil benar-benar mewakili pendapat kalian berdua. Bukan asal salah satu selalu mengalah biar kalian tetap mesra.

3. Kalau gak tepat tempat, waktu, dan situasi jadi gak enak sama orang-orang

Ilustrasi kemesraan pasangan (pexels.com/vitor-koshimoto-2662778)
Ilustrasi kemesraan pasangan (pexels.com/vitor-koshimoto-2662778)

Seperti dalam poin pertama, di awal hubungan kalian pasti gak ambil pusing dengan berbagai komentar miring orang tentang kemesraan kalian. Malah kalian bisa terdorong untuk makin pamer kemesraan karena berpikir mereka cuma iri.

Namun seiring waktu dan pertambahan usia kalian, kalian pasti akan bisa lebih dewasa dalam melihat diri kalian sendiri. Ternyata bukan orang lain yang iri melainkan aksi kalianlah yang sudah kurang patut.

4. Semua urutan kejadian gampang banget ketebak

Ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/vanessa-garcia)
Ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/vanessa-garcia)

Misal nih, makan malam bersama. Setelah dia menarikkan kursi untukmu, baru dia akan duduk tepat di hadapanmu. Biar kalian bisa langsung saling menatap, kan?

Terus sambil menunggu pesanan datang, kalian berpegangan tangan, saling menggoda, dan sebagainya. Di tengah-tengah makan, suap-suapan sebentar atau membersihkan noda makanan di bibir pasangan.

Habis makan, kembali lagi berpegangan tangan, saling menggoda, sampai tiba waktunya pulang. Tentu saja, dia juga akan kembali menarikkan kursimu biar kamu gampang berdiri. Malah kayak susunan acara, kan?

5. Menciptakan terlalu banyak kewajiban, gak ada lagi spontanitas

Ilustrasi pasangan (pexels.com/katerina-holmes)
Ilustrasi pasangan (pexels.com/katerina-holmes)

Wajib kasih kembang di hari-hari istimewa. Wajib mencium kening atau tangan saban sebelum berpisah, gak peduli berpisahnya cuma beberapa menit atau jam. Wajib pagi-pagi menelepon pasangan segera setelah bangun tidur padahal sebenarnya kamu lagi tergesa-gesa dan sebagainya.

Kira-kira, akan seberapa kuat kalian menjalani kewajiban-kewajiban seperti ini? Kewajiban yang justru kian lama kian terasa gak penting.

Lalu kalian pun mulai bertanya-tanya, 'Apa gak ada cara lain untuk melanggengkan hubungan? Sesuatu yang lebih natural, yang jika kalian lupa gak akan jadi masalah apalagi tiba-tiba disebut gak sayang.

Nah, jika salah satu dari kalian atau justru kalian berdua sudah merasa gak bisa menikmati kemesraan yang terjalin selama ini, cepat-cepat berpisah jelas bukan solusinya.

Kalian mungkin hanya perlu menyusun ulang definisi hubungan yang mesra biar gak terasa sebagai beban. Jalani hubungan kalian dengan lebih apa adanya, gak dibuat-buat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Robertus Ari
EditorRobertus Ari
Follow Us