Saat kamu merasa capek dengan hubunganmu dengan pacar yang berantem terus, kamu mungkin berpikir bahwa putus adalah jalan keluar yang baik. Padahal, jika kamu memutuskan untuk putus saat kamu sedang marah, bisa jadi kamu akan menyesalinya nanti.
Selain itu, putus dalam keadaan marah akan membuat hubunganmu bukan hanya hancur sebagai pacar, tapi juga hancur sebagai teman. Sebaiknya, tanyakan 7 hal ini pada dirimu sendiri sebelum kamu memutuskan untuk putus dengan pacar.
Kalau iya, maka jangan minta putus, melainkan bicarakan permasalahan yang kalian punya agar bisa kembali normal seperti sedia kala. Jangan dulu memikirkan gengsi. Jika kamu bahagia dengannya, maka hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah menjaganya tetap di sisimu.
Kalau kamu merasa tidak bisa, maka jelas artinya bahwa kamu harus putus dengannya. Ambil sedikit waktu untuk mendengar kata hatimu. Hati kecilmu tidak akan menuntunmu pada hal yang akan kamu sesali kelak. Kalau kamu merasa kamu bisa, maka perjuangkan hubunganmu itu.
Pertanyaan ini mengacu pada kesiapanmu menerimanya apa adanya. Semua orang punya kekurangan, termasuk dia dan dirimu sendiri. Yang membedakan orang satu dengan yang lain adalah adanya keinginan untuk berubah jadi lebih baik. Jika pacarmu tidak menunjukkan keinginan untuk berubah, maka kamu tidak perlu menyiksa dirimu untuk terus bersamanya.
Kalau tidak, itu artinya hatimu memang sudah dimiliki olehnya. Tapi jika iya, maka yang kamu butuhkan adalah menjadi biasa tentang kesendirianmu setelah putus darinya. Kamu harus memikirkan ini masak-masak. Jangan sampai kamu dibutakan cinta yang membuatmu lupa bahagia. Jangan juga dipenuhi amarah sehingga kamu tidak sadar kamu masih mencintainya.
Tanyakan pada dirimu apa yang kamu inginkan darinya. Apakah kamu mau dia berubah, atau kamu mau dia minta maaf, atau apa? Kamu harus tahu apa yang kamu mau agar kamu bisa lebih jujur saat bicara dengannya. Jika kamu sendiri tidak bisa jujur pada dirimu sendiri, maka lupakan tentang memperbaiki hubungan dengannya.
Sampai dimana sebenarnya permasalahanmu dengannya. Bertambah parah atau tidak. Setiap masalah yang ada jangan dibiarkan dan menunggumu atau dia lupa. Itu sama sekali tidak baik. Lebih baik kamu mengutarakan segalanya daripada diam saja dan bersikap seolah tidak ada masalah apapun.
Pikirkan tentang dampak apa yang akan menghampirimu jika kamu putus dan tidak putus dengannya. Jika hatimu mengatakan kamu tidak ingin putus, maka maafkan dia saat dia salah. Butuh waktu memang, tapi lebih baik kamu sedikit menunggu daripada terburu-buru bilang putus.
Dalam pacaran, masalah pasti selalu ada. Namun, masalah seharusnya tidak bisa dijadikan alasan untukmu langsung saja bilang putus. Jangan mudah mengatakan putus, nanti saat kamu sudah tidak marah lagi, kamu pasti akan menyesali kata-katamu yang keluar terlalu cepat. Ingat, tidak semua orang yang sudah pergi bisa kembali lagi. Bagus kalau pacarmu memaafkanmu dan mau balikan lagi, tapi kalau tidak, kamu yang akan menyesal sendiri.