Surat Cintamu Malam Ini

Surat dari Ayah untuk Ibu

Bersama menjadlin kepercayaan setelah isu poligami yang menghampirimu. Aku sama sekali tidak mempedulikan itu atas pilihanmu jika benar, akau hanya ingin kau tetap selalu bersamaku silahkan jika ada wanita lain yang lebih muda dan cantik dariku. Ajak ke rumah kita, aku mau tahu. Tapi kau malah menentang semuanya. Kau menyalahkan isu yang menghampirimu, dan sudah aku duga itu. Aku tahu kau hanya mencintai aku seorang, seperti surat-surat yang selalu kau kirimkan di antara perjodohanku dengan laki-laki China pilihan ayahku.

Bukan karena harta dan ketampananmu saja yang aku kagumi, tapi kepercayaan dirimu ketika itu datang ke rumah dengan motor kecil. Aku terkagum kau mampu membuat ayahku mendapatkan pilihan baru untuk calon suamiku setelah China itu. Kekayanmu sama dengan china itu hanya saja dia putih dan kau sawo matang. Dia bertubuh tinggi besar dengan perut kedepan yang melingkar sedangkan kau tinggi kurus. Dia tak bertuhan  sedangkan kau bertuhan yang sampai sekarang aku yakini bersamamu.

Aku sempat akan menikah kala aku mulai membalas surat cinta darimu. Awal pernikahan itu ketika aku sering mengaji bersama Ratih sepupuhku. Seorang guru Sekolah Rakyat yang sering memberikan senyuman kepadaku. Tapi aku sama sekali tidak mempedulikanya karena di hatiku hanya ada satu laki-laki, yaitu kau Abdul. Tak lama setelah surat balasan dariku aku heran dengan sikap orang rumah yang memasak segala makanan. Dan menuntutku untuk berpuasa selama tiga hari. Guru itu datang ke rumahku dan melamarku, aku menolaknya tapi ayah menamparku karena tak ada lagi waktu untuk ayah melihat aku menikah karena usianya. Baiklah, aku terima lamarannya.

Dengan perasaan yang amat sedih aku sempat membahas suratmu dan ingin memutuskan hubungan kita yang tak pernah aku ketahui pandangan pertama kita di mana. Aku memeluk Ratih karena aku sama sekali tidak mencintai guru itu. kemudian Ratih menahanku untuk menuliskan akan memutuskanmu. “Jika aku boleh jujur padamu Sari, lelaki manapun dapat kau genggam dengan kecantikanmu. Tapi aku? Memutuskan mereka saja hanya karena mereka tidak aku harapkan tidak seperti mereka yang datang kepadamu dengan segala kehebatannya. Aku mencintai Sulaiman, guru yang melamarmu kemarin.” Tiba-tiba ungkapan Ratih yang mengagetkanku. “Bantu aku agar tetap menjalin hubungan dengan Abdul, aku tidak mencintai Sulaiman.” Rengekku kepada Ratih.

Selama dua hari aku tak melihat Ratih, perasaan resah karena tajut jika Ratih tidak mau menolongku untuk membatalkan pernikahanku dengan Sulaeman. Aku menyempatkandatang kerumahnya, tiba-tiba aku disambut dengan tangisan ayah Ratih yang merengek kepadaku untuk menolongnya agar melepaskan Sulaeman untuk anaknya. Aku tersenyum, kemudian aku mengiyahkan dan meminta agar aku bisa bertemu dengan Ratih. Setelah aku temui, Ratih ternyata memang pura-pura bertingkah seperti orang depresi agar bisa menikah dengan Sulaeman, kemudian aku memeluknya dan berterimakasih padanya.

Mungkin kau mendengar tentang lamaran Sulaeman terhadapku kemarin. Itu sebabnya surat cintaku tak kau balas lagi. Hati ini semakin khawatir padamu Abdul, jika aku memang mau merelakan Sulaeman untukmu mengapa kau tak mau sekedar membalas suratku. Sempat suatu sore aku melihatmu dengan motormu ketika aku berjalan dengan ikan kecil hasil buruanku di ladang. Kau melemparkan kertas yang kau ikat dengan batu kecil ke arahku. Alamaaa betapa bahagianya aku bisa melihatmu Abdul. Aku baca isi suratmu.

Untuk : Sari Pujaan Hati

Sempat aku kecewa akan berita lamaranmu, betapa sakitnya jiwa ini ketika aku tahu kau menerima lamaranya. Aku marah karena kau tak mau menunggu Ayahkku untuk melamarkanengkau untukku, Sari..

Tapi sekarang aku tahu kau tetap mencintaiku, aku bahagia bak purnama yang tak pernah menemui siang. Pujaan Hatiku, katakan pada ayahmu aku Abdul Bin H Munawar siap mempersuntingmu. Berjanjilah kepadaku agar kau mencintaku sehidup semati.

Jiwa raga dan doa aku panjatkan demi Pujaan Hati yang selalu hadir di benakku, Sari kekasihku sungguh aku sangat terkagum kepadamu.

                                                                     Abdul, Kekasihmu

Belum sempat aku membalas suratmu, kau datang dengan ayahmu. Menanyakan Sari gadis cantik yang akan kau lamar dan tak lama akan kau nikahkan. Bahagianya aku Abdul saat kau datang. Tak mampu aku bendung kebahagiaan ketika itu, Ayahmu berkata “Saudara Gofur, kedatanganku kesini untuk mendapatkan merpati putih yang ada di rumah ini untuk merpati yang aku bawa. Bagaimana? Apakah saudara siap mengawinkannya dengan merpati jantanku?” tanya ayahmu. Aku yang saat itu duduk di atas kelambu bersama ibuku menjawab “Iya Ayah aku mau menikah dengannya,” seketika ayah dan ibuku tertawa. “Rupanya merpati ini sudah dipertemukan sebelumnya, haha baiklah segerkan kau mengawini anakku,” kata penerimaan ayah kepadamu.

dm-player

Hidup bahagia bersamamu sampai saat ini, saat dimana aku terbangun dimalam karena aku bertemu denganmu dalam mimpi. Kau tersenyum mencium tanganku. “Terimakasih karena kau tetap engkau yang masih dengan janji sehidup semati denganku,”  Tak ingin aku menjawabnya tapi aku menangis. Aku bangun malam ini, Abdul betapa masih besarnya rasa cintaku padamu. Lima puluh tahun aku bersamamu, dua tahun kau pergi cinta ini tak sedikitpun berkurang padamu. Dalam hidupku kau selalu membuat hal yang paling indah.

Rinduku Padamu Abdul

Oleh: Wanitamu

Mencintaimu sampai kau tak lagi di dunia ini

Sehidup semati yang kau janjikan, dan kau mati duluan

Tapi kau tidak pernah aku serindu ini padamu

Aku tak percaya akan kepergianmu

Aku tak yakini kau pergi

Aku menyimpan cintamu, bukan jasadmu

Sehingga tetap aku satukan cinta kita dalam jiwa

Terimakasih telah hadir di mimpiku, Abdul

Aku teramat mencintaimu

Tunggu aku, untuk hidup bersamamu kembali  

Salsiah Saodah Photo Writer Salsiah Saodah

Mahasiswa Televisi dan Film angkatan 2016 Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya