5 Strategi Melindungi Diri dari Pasangan yang Manipulatif

Tingkah laku dari seseorang yang kerap memainkan taktik manipulatif, biasanya memang tak disadari oleh korbannya. Maka dari itu, jatuh cinta sewajarnya saja, jangan terlalu buta dan berlebihan, supaya kamu bisa mengenali tanda-tanda perilaku toksik ini.

Apabila pasangan hanya beberapa kali memainkan peran buruk ini, itu masih bisa ditoleransi, sebab barang kali dia sedang dalam kondisi yang kurang stabil. Sehingga, tak sadar melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Namun, apabila sudah sering dan dilakukan secara terus-menerus, mulailah bersikap waspada agar tak masuk ke dalam hubungan cinta yang toksik.

Saat setiap kali berinteraksi dengannya, kamu merasa seperti dipermainkan, dibuat menjadi ragu dengan diri sendiri, serta seolah-olah bersalah tapi bingung penyebabnya apa. Hal inilah yang menunjukkan bahwa taktik manipulasinya mulai bereaksi padamu.

Segera beri ruang untuk menjaga jarak dengannya. Tindakan membatasi diri dengan pelaku manipulasi, itu sebagai bentuk perlindungan yang perlu diupayakan. Sehingga, saat dia mulai beraksi, kamu bisa menghindari terlalu banyak interaksi dengannya.

Pasangan yang penuh dengan manipulatif, biasanya akan menggunakan berbagai macam taktik ketidakjujuran. Misalnya berbicara yang menjatuhkan mental, hingga membuatmu merasa sangat bersalah, meski dia yang bersalah.

Oleh karena itu, jangan pernah takut saat sedang membangun percakapan bersamanya. Tunjukkan saja keberanian dan ketegasanmu, supaya dia tak semakin memojokkan. Jika kamu lemah di hadapannya, justru dia akan semakin seenaknya padamu.

Pasangan yang memainkan taktik manipulatif, tak bisa diajak berdiskusi secara sehat. Maka, hindari perdebatan selama proses berdiskusi dengannya. Itu hanya akan membuang waktu, dan menghabiskan energi positifmu saja.

Apapun yang nantinya kamu katakan, akan selalu ada upaya darinya untuk membuatmu semakin merasa tak berdaya dan terus memikirkan kesalahan yang sebenarnya tak kamu lakukan. Semakin keras kamu membuktikan kebenaran, tindakanmu semakin membuat diri sendiri stres dan tertekan. Daripada itu terjadi, lebih baik banyak diam dan menghindar saja untuk sementara waktu.

Mencintai diri menjadi sesuatu yang mampu melindungimu dari segala serangan manipulatif yang dimainkan pasangan. Menjalin hubungan asmara dengan tipe orang seperti itu, sangat mengganggu kesehatanmu, baik fisik maupun mental.

Oleh karena itu, agar tak berdampak negatif kepada diri, strategi jitu berikutnya yaitu lebih meningkatkan lagi rasa cinta pada diri. Jangan terlalu fokus memikirkannya, sibukkan dirimu dengan kegiatan yang membahagiakan seperti, menjalankan hobi bersama teman maupun aktivitas menyenangkan lainnya.

Apabila saat masa pendekatan kamu belum menyadari bahwa pasangan memiliki perilaku manipulatif, jangan menyalahkan diri jika sekarang kamu baru mengetahuinya. Tetaplah waspada dan lindungi diri dengan menerapkan kelima strategi melindungi diri dari pasangan yang manipulatif tadi.

Jika masih dalam tahap berpacaran, tinggalkan saja dia. Namun, bagi kamu yang sudah terikat dalam pernikahan, cobalah temukan solusi yang terbaik untuk semua pihak. Sehingga, hubungan masih bisa dipertahankan dengan saling menghormati, menghargai, melindungi, dan membahagiakan.