Tahu Pahitnya Putus Cinta! 5 Hal yang Menjadikanmu Jomblo Terhormat

Ya, siapapun yang mengakhiri hubungan, semua akan merasa menjadi korban dan pelaku pada saatnya. Tidak bisa ditutupi jika kita yang awalnya tegar di depan dia, akan menangis hingga marah tanpa alasan yang jelas. Semua emosi rasanya sudah tuntas ditunjukkan dalam satu tarikan napas yang tersengal-sengal.

Bayangkan saja, saat kita sudah mengorbankan semuanya, mencintai tanpa batas, dan membiarkan dia mengambil semua hati dan perhatian di hidup kita. Di saat itu pula kita diabaikan dan ditinggalkan. Dari yang awalnya punya panggilan sayang, kini hanya ada istilah mantan.

Tapi bukan berarti kita bisa membenci dia. Sebagai mantan, kita harus lebih pandai menata hati agar tak mudah baper saat bertemu atau bertatap muka secara langsung. Jomblo berkualitas bukanlah dia yang mendendam dan memusuhi tanpa alasan. Apalagi jika kalian berada dalam lingkungan yang sama. Profesionalitas tetap harus terjada hingga nanti. Jadilah jomblo yang tak pernah menyesali sekalipun masih menaruh hati.

Jika kamu menyibukkan diri dengan pekerjaan, kamu akan kelelahan. Di saat pekerjaan itu selesai, maka kamu akan ingat lagi dengan luka hatimu. Tapi jika kamu menyibukkan diri untuk menjadi bahagia. Maka kebahagiaan itu yang akan menetap di hatimu. Jadilah orang yang bahagia tanpa campur tangan masa lalu. Mereka ada untuk menguatkan bukan untuk menjatuhkanmu lagi.

Lakukan apapun yang kamu sukai. Jika ingin bekerja maka bekerjalah. Jika ingin berlibur, maka berliburlah. Jangan menahan keinginan dan harapanmu. Selagi itu bisa membuatmu bahagia, maka lakukan saja. Kamu berhak menerima ganjaran atas usaha dan kerja kerasmu hari ini. Kebahagiaanmu tak hanya tentang dan bersama dia. Sendiri pun kamu bisa tunjukkan jika tetap mampu menjadi bahagia.

Jika orang tahu kamu memiliki pasangan, dan sekarang kamu sudah menjadi 'jomblo'. Maka kamu adalah santapan lezat bagi mereka. Jangan salahkan mereka yang terus menjejalimu dengan pertanyaan, "kenapa putus? Kok bisa? Siapa yang mutusin?" dan lain sebagainya. Ya, mereka punya hak untuk memberikan dan mengajukan pertanyaan itu. Jika kita sakit hati, ya itu pun hak kita.

Tapi jangan pernah membenci mereka. Mereka ada untuk mengingatkanmu bahwa kini kamu bukan lagi sepasang kekasih. Ada kalanya untuk menyembuhkan luka hati, kita harus memaksa diri mengingatnya. Hingga sakit hati itu tuntas dan berubah jadi bahagia. Biarkan mereka bertanya, jawab saja jika kamu ingin menjawab. Jika tidak, maka jangan paksakan. Beberapa memang peduli, tapi sebagian juga hanya ingin tahu saja.

Sering terjadi, memakan banyak korban sakit hati, tapi tak pernah bikin jera hingga seringkali diulangi. Ya, sosial media menjadi tempat yang berjasa bagi hubungan kita dengan pasangan. Dari awal PDKT, berpacaran hingga putus, semua momen sudah dibagikan di sosial media. Seolah dunia harus tahu, kapan kita jadian, kapan kencan pertama hingga bagaimana perasaan kita saat tak lagi bersama.

Tapi sosial media bukan hanya milik kita. Sosial media milik semua orang di dunia. Ada kalanya mereka tertarik dengan hidup kita. Tapi tak sedikit yang mencela kita secara diam-diam. Meskipun kita memiliki hak untuk diam dan tak menghiraukan. Bukankah lebih baik kita menyimpan cerita itu sendiri? Tanpa bermaksud untuk menarik simpati orang lain. Kita akan berusaha mencari bahagia dengan cara kita sendiri. 

Jadi jomblo bukanlah sebuah hal yang buruk. Malam minggu tak ada agenda pun bukan hal yang patut disalahkan. Semua orang berhak menjalani fase ini. Fase dimana dia menjadi dirinya sendiri tanpa ada orang yang mengintrupsi apapun yang ia inginkan. Justru inilah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri menjadi manusia lebih baik lagi. Sebab tidak ada yang tahu, apakah sang pengganti akan datang cepat atau masih lama.

Tak perlu terburu-buru mencari hanya karena kamu tak ingin dan tak biasa sendiri. Kamu adalah makhluk yang sendiri sebelum bertemu dia. Harusnya juga bisa menjalani hari-hari sama seperti sebelum kalian bertemu. Kamu hanya harus terus memperbaiki diri. Melakukan yang terbaik dan tidak menyalahkan keadaan.

Jadilah jomblo yang berkualitas. Bukan hanya mengincar pasangan, tapi juga mempersiapkan diri untuk bertemu dengan dia yang akan bersamamu hingga akhir nanti.