Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tanda Hubungan yang Diselimuti Obsesi, Jadi Gak Sehat

ilustrasi pasangan (unsplash.com/Tim Mossholder)

Hubungan percintaan yang sehat semestinya memang didasarkan dari rasa cinta, percaya, dan dukungan, sehingga berjalan dengan baik tanpa masalah. Namun, terkadang perasaan cinta yang dimiliki justru bisa berkembang menjadi obsesi yang tidak sehat, sehingga hal inilah yang dapat disalahartikan sebagai perhatian atau kepedulian yang mendalam.

Obsesi dalam hubungan bisa mengarah pada berbagai perilaku tidak sehat yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan, seperti posesif, kontrol secara berlebihan, hingga kehilangan identitas pribadi. Ketahui beberapa tanda utama berikut ini yang menunjukkan bahwa hubungan yang kamu jalani mungkin sebetulnya diselimuti dengan obsesi.

1. Rasa posesif secara berlebihan

ilustrasi kencan (unsplash.com/marqquin)

Tanda pertama yang paling umum dijumpai dari hubungan yang diselimuti obsesi adalah rasa posesif yang cukup ekstream. Pasangan yang obsesif biasanya merasa perlu mengetahui segala hal secara mendetail mengenai dirimu, sehingga secara terus menerus menghubungi atau memantau media sosialmu agar bisa melihat aktivitas yang sedang dilakukan.

Pasangan yang posesif bisa saja merasa cemburu pada hubungan yang sebetulnya tidak berbahaya, seperti hubungan baik dengan teman atau keluarga. Hal ini dijadikan cara kekiru untuk mengisolasimu dari orang-orang terdekat dan memastikan bahwa kamu hanya berfokus pada dirinya sendiri saja.

2. Mengalami ketergantungan emosional yang berlebihan

ilustrasi pasangan (unsplash.com/Becca Tapert)

Pasangan obsesif sering kali menunjukkan ketergantungan emosional yang sangat ekstrem, seperti merasa tidak bisa hidup tanpamu. Hal ini karena mereka seolah membutuhkan validasi dan perhatian darimu secara terus menerus, sehingga akan sangat tertekan apabila kamu tidak meresponnya dengan segera.

Ketergantungan pada pasangan bisa membuatnya cenderung menuntut waktu secara berlebihan, sehingga mengganggu adanya keseimbangan antara urusan prihadi dan hubungan jangka panjang. Tidak heran bahwa hubungan yang seperti ini pastinya akan terasa sangat melelahkan dan tidak sehat untuk kedua pihak.

3. Berusaha mengontrol dan mengendalikanmu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tanda lain yang menunjukkan adanya obsesi dalam hubungan bisa ditunjukkan dari kebiasaan mengontrol pasangan. Biasanya orang yang obsesif mungkin ingin memutuskan apa yang sebaiknya kamu kenakan, ke mana sebaiknya kamu pergi, atau dengan siapa kamu akan bertemu.

Pasangan obsesif bisa jadi akan menggunakan teknik manipulasi, berupa perasaan bersalah atau ancaman untuk memastikan bahwa kamu memang mengikuti apa yang dimintanya. Kontrol seperti ini bukan hanya melanggar batas pribadi, namun membuat hubungan jadi terasa tidak sehat.

4. Kehilangan identitas diri

ilustrasi pasangan (pexels.com/Josh Willink)

Obsesi dalam hubungan sebetulnya merupakan penyebab seseorang jadi rentan kehilangan identitas pribadinya. Pasangan yang obsesif mungkin akan berusaha untuk mengubahmu sesuai dengan harapannya, seperti mengubah cara bersikapmu, cara berpakaian, hingga cara berbicara.

Bukan tidak mungkin jika lama kelamaan nantinya kamu akan merasa seperti kehilangan jati diri karena terus memenuhi apa yang diinginkan oleh pasangan. Kehilangan identitas pribadi merupakan tanda utama dari hubungan yang tidak seimbangan, sebab bisa merusak kondisi mental yang dimiliki.

Mengenali tanda-tanda obsesi dalam hubungan merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan emosional dan hubungan. Sebaiknya segera pertimbangkan ulang dan bicarakan lagi jika hubunganmu memiliki tanda-tanda di atas. Ingatlah bahwa obsesi bukanlah cinta!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us