Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
rawpixel.com/388121

"Diem gak kamu!"
"Jangan males-malesan kenapa sih? Ngeselin banget!"
"Kamu kenapa sih kayak gitu? Gak ngerti aku tuh sama kamu sekarang."

Frase-frase tipikal seperti ini sering keluar dengan mudahnya dari mulut seseorang tiap hari. Jadi, adakah yang salah dengan kalimat-kalimat itu? Memang, kita pernah mengatakan hal serupa, paling gak memikirkannya.

Tapi apakah itu verbal abuse?

Tergantung.

Kamu mungkin mikir kalau itu hal yang memang sering dikatakan pasangan kalau sedang dalam hubungan verbally abusive. Tapi masalahnya gak semua orang menyadarinya. Contohnya, kalau kamu dibesarkan dengan orangtua yang sering mengajakmu berbicara dan diskusi, kamu mungkin bisa dengan mudah menyadarinya. Orang yang dibesarkan dengan cara seperti ini biasanya tak suka jika lawan bicaranya meninggikan nada bicara saat bercakap-cakap.

Kemudian, kalau kamu tumbuh di lingkungan di mana orangtuamu saling berteriak satu sama lain dan penuh dengan pertengkaran, kamu mungkin gak bisa dengan mudah menyadari verbal abuse ketika kamu sebenarnya sedang berhadapan dengannya. Kenapa? Karena pola komunikasi dengan cara seperti itu kamu anggap 'normal'. Itu adalah zona nyamanmu karena kamu tumbuh di tengah-tengahnya sehingga itulah yang kamu ketahui tentang komunikasi.

Hanya karena cara ini familiar, bukan berarti cara seperti ini dibenarkan. Verbal abuse tak akan pernah bisa diterapkan di situasi apa pun.

Oke, mari kita mulai dengan melihat karakter verbal abuse secara umum.

1. Apa itu verbal abuse?

rawpixel.com/378614

Verbal abuse bisa diartikan sebagai cara komunikasi yang menimbulkan kerusakan emosional paling tidak pada satu orang. Jika pola ini berlanjut, maka akan memiliki kekuatan untuk merusak rasa percaya diri korbannya dengan serius. Mungkin mereka juga akan percaya bahwa apa yang dikatakan orang tersebut itu benar.

Ketika verbal abuse selalu melukai perasaan, tapi tak semua verbal abuse dengan mudah, biasanya seperti ledakan kemarahan. Kadang hal tersebut juga tersembunyi, hampir tak disadari, kayak menulis komentar negatif di media sosial gitu.

Tapi yang paling penting, verbal abuse selalu bertujuan untuk memanipulasi dan mengontrol korbannnya.

2. Seperti apa sih contoh verbal abuse?

Editorial Team

Tonton lebih seru di