Bukan Jatuh Cinta, Kenali 5 Tanda Kamu Terobsesi dengan Seseorang

Seorang psikologi forensik, Shincy Nair, dikutip Bonobology menjelaskan, obsesi adalah ketika seseorang memiliki sesuatu dalam pikirannya dan gak bisa menghentikan pikiran tersebut hingga berpengaruh pada segala hal yang dilakukannya. Dengan kata lain, obsesi bisa juga disebut sebagai 'kecanduan'.
Sayangnya, obsesi sering kali memberikan dampak buruk terhadap kesehatan mental seseorang. Ketika kamu terobsesi dengan seseorang, biasanya semua orang bisa melihat hal tersebut kecuali dirimu.
Kamu mungkin hanya merasa sangat mencintai seseorang dan gak mau kehilangannya hingga melakukan segala hal untuk mempertahankannya. Biar gak berlebihan, di bawah ini ada beberapa tanda obsesi yang perlu kamu perhatikan.
1. Merasa cemburu dan cemas secara berlebih

Cemburu merupakan hal yang wajar dan bisa dirasakan oleh setiap orang. Biasanya, perasaan ini timbul ketika kamu melihat pasanganmu bersama orang lain. Namun, hal itu akan jadi berbahaya jika kamu cemburu tanpa alasan yang jelas.
Dikutip Marriage, Anne Duvaux, seorang mindful coach menjelaskan, obsesi menjadikan seseorang mengalami kecemburuan delusi dan menganggap bahwa pasangannya berselingkuh. Anggapan tersebut biasanya hanya berasal dari ketakutan akan pengabaian, serta kecemasan yang besar pada hubungan.
Kecemburuan yang berlebih bisa jadi tanda utama obsesi. Shincy menyebutkan, kamu mungkin akan merasa terancam setiap kali dia berinteraksi dengan orang lain dan ingin bisa mengontrol siapa saja orang yang bisa dia temui.
2. Menguntitnya

Tanda obsesi berikutnya yaitu, saat kamu menghabiskan lebih banyak waktu untuk stalking media sosialnya dan membicarakannya sepanjang waktu bersama temanmu. Sering kali, aktivitas tersebut malah mengganggu sebagian besar harimu, sehingga kamu gak bisa fokus pada hal-hal lain yang lebih prioritas.
"Segala sesuatu yang berlebihan adalah racun. Demikian pula, dorongan untuk menguntit seseorang di media sosial dapat berasal dari rasa suka, tergila-gila, atau cinta. Tapi, melakukannya secara berlebihan adalah salah satu tanda obsesi," ungkap Shincy.
Ketika kamu terobsesi dengan seseorang, kamu akan memeriksa seluruh profilnya di semua platform media sosial dan mengumpulkan seluruh informasi yang berkaitan dengannya. Lebih dari itu, kamu juga berusaha untuk mendekati temannya agar bisa mendapat informasi lebih banyak lagi.
3. Manipulasi emosional

Saat jatuh cinta, rasanya wajar saja jika kamu ingin membahagiakan pasanganmu. Namun, jangan sampai hal tersebut membuat kamu buta dan menjadikan kebahagiaan dia menjadi prioritasmu.
Duvaux menyebutkan, tanda peringatan obsesi lainnya yakni ketika kamu sering kali gak sadar, serta mencoba memanipulasi diri sendiri untuk bisa memenuhi harapan dan kebutuhan orang lain. Kamu cenderung akan abai pada kebutuhan diri sendiri dan hanya fokus pada orang lain, sehingga gak jarang malah akan memberikan dampak buruk untuk diri sendiri.
4. Ingin selalu berada didekatnya dan sering datang secara tiba-tiba

Tanda obsesi ini mungkin sering luput dari perhatian karena beberapa orang menggapnya hal yang keren. Emosi yang gak terkontrol membuat kamu selalu merasa ingin dekat dengannya, sehingga sering kali kamu datang ke rumah atau tempat kerja dia.
"Orang yang terobsesi dicengkram oleh kebutuhan konstan untuk terus bersama 'orang yang disukainya'. Mereka mendambakan tanggapan instan, perhatian, percakapan terus menerus, dan berbagi pendapat. Hal ini dapat dilihat dari kunjungan mendadak ke Kantor atau tempat lain, pengecekan telepon dan email, serta tempat-tempat lainnya," tutur Shincy.
5. Kamu ingin mendapat balasan yang cepat

Selanjutnya, kamu juga akan merasa marah ketika pesanmu gak segera mendapatkan balasan. Kamu cenderung gak peduli, apakah dia sedang sibuk dengan pekerjaan atau mengalami masalah dengan jaringan internet.
Menanggapi hal tersebut, Shincy berpendapat, orang yang terobsesi selalu menginginkan pesannya segera dilayani tanpa penundaan. Ia akan merasa gelisah, bahkan dengan penundaan sekecil apa pun.
Jika kamu mengalami semua tanda-tanda di atas dan ingin berhenti atas obsesi yang ada di dalam diri, sebaiknya segera temui terapis profesional untuk membantumu. Kamu juga bisa meminta dukungan orang lain untuk bisa menemukan hubungan sehat tanpa kecemasan.