Sebuah hubungan yang terjalin dalam waktu lama gak bisa selamanya jadi jaminan bahwa perasaan cintanya akan selalu terjaga dalam kondisi penuh dan utuh. Layaknya tangki air, ada masanya rasa cinta juga bisa susut dan berkurang seiring berjalannya waktu hingga hanya komitmen yang tetap membuat hubungan bisa bertahan.
Harus bersiap segera isi ulang “tangki” cinta pasanganmu kalau lima tanda ini mulai muncul dalam hubungan. Ada gejala kekosongan di hatinya, nih.
Cinta dan kepedulian biasanya akan berjalan beriringan. Saat ada cinta yang meluap, seringkali bentuk perhatian untuk pasangan pun jadi makin mudah terlihat. Kalau si dia mulai gak peduli hingga apa pun yang kamu lakukan seolah gak menarik perhatiannya lagi, hal ini jadi pertanda awal kekosongan “tangki” cintanya.
Jangan sepelekan penurunan kadar kepedulian dari pasanganmu hanya karena saat ini kalian tetap bersama dalam sebuah ikatan. Sebab, masih bertahan dalam hubungan gak bisa jadi patokan kalau dia akan terus mencintaimu, terlebih jika perhatian dan rasa pedulinya sudah makin berkurang untukmu.
Berdebat dengan pasangan gak selalu berdampak buruk, lho. Pasalnya, lewat perdebatan kalian justru bisa saling memahami keinginan dan harapan masing-masing dalam menjalani hubungan. Saat pasangan sudah malas mendebatmu, jangan buru-buru merasa senang dulu, nih.
Jika dia makin enggan terlibat dalam diskusi hangat denganmu, kamu pun wajib waspada. Bisa jadi saat ini dia sedang dilanda kecewa atas sikapmu hingga rasa cintanya mulai menurun tapi gak merasa perlu dibicarakan. Kalau sudah begini, jangankan berdebat, bertanya padamu atau sekadar meresponsmu pun mungkin sudah makin malas.
Jika biasanya pasangan sering melakukan komunikasi intens tentang banyak hal, berbeda cerita saat “tangki” cinta mulai kosong. Kalian akan semakin jarang saling menghubungi dan sayangnya malah tidak dipermasalahkan seolah sudah terbiasa dengan ketiadaan komunikasi.
Makin lama keakraban di antara kalian jadi terkikis oleh jarak meski sebenarnya tidak sedang berjauhan secara fisik. Perlahan kalian sama-sama merasa kalau komunikasi hanya dilakukan jika ada hal penting dan mendesak yang perlu disampaikan. Selebihnya, acuh jadi sikap yang dianggap wajar dalam hubungan yang kalian jalani ini.
Pasangan yang mulai mengalami kekosongan “tangki” cinta terkadang juga memperlihatkan perubahan emosi yang cukup kentara. Tidak adanya perhatian dan intensitas komunikasi yang kurang membuat emosi terkesan labil hingga jadi mudah marah. Bahkan kalian juga jadi gampang tersinggung dengan hal sepele.
Seolah keharmonisan juga ikut terkikis, gak ada lagi kemesraan yang tercipta saat sedang berdekatan. Justru hari-hari banyak diwarnai dengan pertengkaran akibat emosi yang mudah tersulut. Sayangnya, ego juga jadi mulai berkuasa hingga tidak ada inisiatif untuk saling mengalah demi memperbaiki hubungan.
Ujungnya, kalian jadi makin kehilangan kepecayaan masing-masing dan saling curiga. Bahkan pikiran dipenuhi dengan asumsi bahwa ada pihak ketiga yang masuk dalam hubungan kalian hingga tanpa sadar malah jadi overthinking terhadap kesetiaan masing-masing.
Saat dia lembur, ada perasaan khawatir kalau jangan-jangan malah pergi bersenang-senang dengan lawan jenis. Bahkan saat si dia didekatmu dan asyik sendiri dengan ponselnya, kamu juga curiga pada aktivitas tersebut. Terlebih jika kekhawatiran ini gak dibicarakan berdua, perlahan kepercayaan pun akan makin hilang.
Jangan pernah berpikir jika cinta bisa bertahan selamanya dengan sendirinya. Tanpa diisi dengan curahan kasih sayang, komunikasi yang intens, dan kemesraan yang terus diciptakan, “tangki” cinta kalian juga bisa kosong dan kelima tanda tadi jadi buktinya. Yuk, rutin mengisi ulang “tangki” cinta pasangan agar keharmonisan hubungan terus terjaga.