Hari pernikahan adalah hari sakral yang dinanti-nantikan seluruh wanita di dunia. Semuanya telah direncanakan dengan matang demi hari spesial ini. Bayangan pesta pernikahan meriah dan sempurna, sudah ada di depan mata.
Meski semua orang memastikan semuanya akan berjalan dengan mulus, tetap saja hal-hal nyata ini harus kamu hadapi. Huft!
Yah, rata-rata pengantin wanita akan dirias pada pagi buta. Persiapan makeup sekaligus hair do ini akan memakan waktu yang cukup panjang. Padahal saking gugupnya menyambut hari ini, kamu baru bisa memejamkan mata jam 1 pagi. Eh, jam 3 pagi sudah dibangunin buat masang bulu mata palsu. Hoahm!
Konon, menurut pengalaman banyak orang, 10 menit sebelum akad atau pemberkatan dimulai adalah saat-saat paling mendebarkan. Statusmu akan berubah, keputusan yang sudah diambil tak bisa lagi diubah. Lutut lemas, keringat dingin mengucur deras.
Di momen ini, rasa bahagia akan bercampur aduk dengan keharuan luar biasa. Saat sungkeman kepada orang tua tercinta dan bertukar janji pernikahan, momen ini sungguhlah emosional. Jangan sampai momen yang begitu berharga ini harus terusik cuma karena maskara tebal yang meleleh terkena air mata dan merusak tampilan keseluruhanmu ya.
Kue pengantin yang ternyata tak sesuai pesanan, katering yang ternyata rasanya gak sesuai dengan saat food test. Jujur, hal-hal kecil seperti ini akan merisaukan banyak pengantin. Sekalipun semuanya sudah tak bisa diubah dan tamu undangan toh tak begitu mempedulikannya, tetap saja akan mengacaukan konsentrasi.
Ratusan foto akan diabadikan sepanjang hari dengan kamu dan pasangan sebagai 'tokoh' utamanya. Senyum harus mengembang setiap saat karena tamu-tamu terus berdatangan dan ingin berfoto dengan kalian. Pada akhirnya, di foto ke-100, senyumanmu tak lagi sama karena kamu sudah terlalu lelah. 'Cuma berdiri' dan 'cuma senyum' aja ternyata jadi hal yang luar biasa melelahkan ya!
Meski terasa tak layak mengatakannya, tapi seringkali hal ini benar-benar terjadi. Orang-orang yang kita harapkan datang, seringkali berhalangan hadir di hari pernikahan kita. Dengan atau tanpa kabar. Begitu pula dengan 'tanda mata' berupa hadiah atau buwuhan, seringkali tak sesuai harapan.
Well, meski terasa mengganjal, jangan sampai hal ini merusak silaturahmimu dengan yang bersangkutan setelah hari pernikahanmu ya.
Setelah seharian menjadi raja dan ratu, berdiri berjam-jam di pelaminan, tersiksa high heels yang seakan merontokkan tumit, yang kamu butuhkan adalah tidur nyenyak!
Lupakan tentang malam pertama yang sensual dan romantis dengan status baru sebagai suami-istri. Boro-boro, malam pertama seringkali masih disibukkan dengan menyambut tamu dan keluarga yang meminta bantuan membuka aneka hadiah.
Namun, perlahan rasa lelah akan terbayar sempurna, sejak hari ini, kamu menjadi pribadi yang baru dengan sosok yang akan melengkapi hidupmu, selamanya. Dan kamu bersyukur atas acara pernikahanmu.
Semoga selalu bahagia ya.