ilustrasi pasangan serius (unsplash.com/Fred Moon)
Beberapa orang merasa sulit untuk mengekspresikan emosi mereka dan merasa lebih nyaman untuk mengintelektualkan perasaannya. Intelektualisasi dalam psikologi adalah ketika seseorang menganalisis tentang suatu masalah, untuk menghindari emosi yang membuatnya tidak nyaman sebagai mekanisme pertahanan.
Contohnya: seorang istri yang fokus mengurus acara pemakaman, dibanding mengatakan secara terbuka bahwa ia pun sedih ditinggal suaminya.
Mereka yang mengintelektualkan emosi melihat kerentanan emosional sebagai tanda kelemahan, karena pengalaman masa lalu. Secara stereotip, sifat ini sering dianggap lebih maskulin, namun, baik pria maupun wanita sama rentannya terhadap intelektualisasi.
Intelektualisasi kronis dapat dengan mudah diartikan sebagai sikap dingin atau kurangnya perhatian dari pasangan. Maka ciptakanlah ruang yang aman untuk berhubungan dengan perasaan sama sama lain dan gunakan cara yang sehat untuk mengekspresikannya.
Apa pun masalahnya, solusi utamanya tetap pada gaya berkomunikasi. Intinya adalah setiap orang dibesarkan dengan dinamika komunikasi yang berbeda dan memengaruhi caranya berinteraksi di masa kini. Untuk memiliki hubungan yang lebih sehat, kamu mungkin perlu melupakan pola komunikasi yang merusak.
Kamu tidak dapat sepenuhnya menghilangkan konflik dalam hubungan kamu, tetapi kamu dapat mengembangkan keterampilan baru untuk memperdalam hubungan yang masih berjalan.