5 Topik yang Tidak Perlu Dibahas saat PDKT, Bisa Bikin Ilfeel

Ketika kamu mulai tertarik pada seseorang, saat itulah biasanya proses PDKT dimulai. PDKT merupakan fase penting di mana kamu dan si dia saling mengenal lebih dalam, menggali kepribadian masing-masing, dan mencari kesamaan yang bisa menjadi fondasi hubungan di masa depan. Namun, terkadang dalam proses PDKT, ada beberapa topik obrolan yang sebaiknya dihindari, nih.
Hal ini dikarenakan pembahasan tentang topik tertentu bisa membuat suasana menjadi canggung dan bahkan bisa membuat salah satu pihak merasa tidak nyaman atau tersinggung.
Tidak hanya itu, memilih topik pembicaraan yang kurang tepat juga bisa meninggalkan kesan negatif dan membuat komunikasi menjadi tidak lancar. Hal ini sangat penting karena kesan pertama sangat mempengaruhi kelanjutan hubungan kalian.
Untuk itu, kamu wajib tahu nih lima topik yang tidak perlu dibahas saat PDKT karena bisa bikin si dia ilfeel. Simak, yuk kira-kira ada apa saja, ya?
1. Masa lalu yang penuh drama

Ketika kamu sedang dalam tahap PDKT, membahas masa lalu yang penuh drama adalah hal yang sebaiknya dihindari. Meskipun penting untuk saling mengenal, membicarakan masalah pribadi yang rumit atau pengalaman yang menyakitkan dari masa lalu bisa membuat suasana menjadi tidak nyaman.
Sebagai gantinya, kamu bisa fokus pada hal-hal positif atau minat yang sama yang kamu miliki saat ini. Misalnya, bicarakan tentang hobi yang kamu sukai, acara TV yang baru saja kamu tonton, atau tempat-tempat menarik yang ingin kamu kunjungi. Ini tidak hanya membuat percakapan lebih ringan tetapi juga membantu menemukan kesamaan yang bisa mempererat hubungan.
Selain itu, membicarakan drama dari masa lalu juga dapat memberikan kesan bahwa kamu belum move on sepenuhnya. Ini bisa membuat pasanganmu merasa tidak nyaman atau bahkan meragukan kesiapanmu untuk memulai hubungan yang baru.
Dalam PDKT, kesan pertama sangat penting, dan kamu pasti ingin menunjukkan sisi terbaik dari dirimu. Jadi, alih-alih membahas masa lalu yang penuh drama, cobalah untuk menunjukkan kepribadianmu yang positif dan optimis.
Dengan begitu, pasanganmu akan merasa lebih nyaman dan tertarik untuk mengenalmu lebih jauh, dan hubungan yang kamu bangun bisa berkembang dengan lebih baik.
2. Topik yang terlalu serius

Saat dalam tahap awal PDKT, penting untuk menjaga suasana tetap ringan dan menyenangkan. Membahas topik yang terlalu serius seperti politik, agama, atau masalah keuangan bisa membuat suasana menjadi tegang dan membuat salah satu pihak merasa tidak nyaman.
Sebaiknya, biarkan percakapan mengalir dengan sendirinya dan berfokus pada hal-hal yang lebih ringan dan menyenangkan. Contohnya saja, kamu bisa, lho membicarakan topik mengenai film, hobi, atau mungkin daftar tempat yang ingin sekali dikunjungi setidaknya sekali seumur hidup.
Ini akan membantu menciptakan ikatan yang lebih santai dan positif antara kamu dan pasanganmu, membuat momen PDKT lebih menyenangkan dan bebas dari ketegangan yang tidak perlu.
Tak hanya itu, membahas topik yang terlalu serius terlalu cepat dalam hubungan dapat membuat kesan bahwa kamu terlalu serius atau terlalu tergesa-gesa. Ini bisa membuat pasanganmu merasa tertekan atau bahkan menjauhkan diri.
Dalam tahap awal, penting untuk menjaga percakapan tetap santai dan menghindari topik yang bisa memicu perdebatan atau ketegangan. Kamu juga bisa berbicara tentang hal-hal lucu atau kejadian sehari-hari yang menarik untuk dibahas.
3. Pengalaman PDKT yang buruk

Membicarakan pengalaman PDKT yang buruk di masa lalu juga merupakan hal yang sebaiknya dihindari. Meskipun mungkin kamu ingin berbagi cerita untuk menghindari kesalahan yang sama di masa depan, membahas pengalaman yang buruk bisa membuat pasanganmu merasa tidak nyaman atau bahkan merasa tidak dihargai.
Saat PDKT, fokus utama yang harus kamu bahas adalah membangun koneksi positif dan menyenangkan dengan gebetan. Ketika kamu mengungkit pengalaman negatif, kamu mungkin tanpa sadar menciptakan atmosfer yang berat dan penuh dengan energi negatif.
Selain itu, pengalaman buruk yang kamu bagikan bisa membuat pasanganmu merasa bahwa kamu masih terpaku pada masa lalu dan belum sepenuhnya siap untuk membuka lembaran baru.
Lebih baik, cobalah untuk membicarakan topik yang lebih positif dan menyenangkan. Misalnya, cerita-cerita lucu atau pengalaman menarik yang bisa membuat pasanganmu tertawa dan merasa lebih dekat denganmu.
Fokus pada hal-hal yang bisa membangun kedekatan dan saling pengertian. Hal ini juga akan membantu untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi kedua belah pihak yakni antara kamu dan juga gebetan.
4. Masa depan yang terlalu jauh

Meskipun penting untuk memiliki visi dan tujuan dalam hubungan, membicarakan masa depan yang terlalu jauh di awal PDKT bisa membuat pasanganmu merasa tertekan atau bahkan merasa tidak nyaman.
Saat baru mengenal seseorang, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menikmati momen bersama tanpa terlalu banyak memikirkan apa yang akan terjadi lima atau sepuluh tahun ke depan. Diskusi tentang rencana pernikahan, jumlah anak, atau tempat tinggal masa depan bisa menjadi pembicaraan yang terlalu berat dan menakutkan bagi seseorang yang baru saja mengenalmu.
Alih-alih, fokuslah pada hal-hal yang lebih dekat dan nyata, seperti rencana untuk akhir pekan atau kegiatan yang menyenangkan yang bisa dilakukan bersama. Ini akan membantu menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan, sehingga hubungan bisa berkembang dengan lebih alami.
Membicarakan masa depan yang terlalu jauh juga dapat memberikan kesan bahwa kamu terlalu tergesa-gesa atau memiliki harapan yang tinggi tanpa mempertimbangkan proses alami dalam membangun hubungan. Ini bisa membuat pasanganmu merasa terbebani atau bahkan takut dengan komitmen yang terlihat terlalu cepat.
Setiap hubungan membutuhkan waktu untuk berkembang dan menemukan arah yang tepat, jadi penting untuk membiarkan semuanya berjalan dengan ritme yang nyaman bagi kedua belah pihak. Daripada membahas rencana jangka panjang yang bisa menakutkan, cobalah untuk lebih banyak mendengarkan dan memahami pasanganmu.
Diskusikan minat, hobi, dan nilai-nilai yang dimiliki saat ini, karena hal-hal inilah yang akan menjadi fondasi kuat untuk hubungan yang stabil dan bahagia di masa depan.
5. Rahasia pribadi yang terlalu intim

Saat dalam tahap awal PDKT, penting untuk menjaga batas-batas privasi masing-masing. Membahas rahasia pribadi yang terlalu intim seperti pengalaman traumatis, masalah keluarga yang rumit, atau bahkan detail medis pribadi bisa membuat pasanganmu merasa tidak nyaman atau bahkan merasa terlalu dini untuk berbagi hal-hal tersebut.
Sebaiknya, biarkan hubungan berkembang secara alami dan fokuslah pada hal-hal yang lebih ringan dan menyenangkan. Dengan demikian, kamu memberikan waktu bagi keduanya untuk merasa nyaman satu sama lain sebelum berbagi hal-hal yang lebih dalam dan pribadi.
Selain itu, membicarakan rahasia pribadi yang terlalu intim juga dapat memberikan kesan bahwa kamu terlalu terbuka atau terlalu memaksakan diri untuk mendekat. Ini bisa membuat pasanganmu merasa terbebani dengan informasi yang belum siap mereka terima, sehingga malah menciptakan jarak daripada kedekatan.
Membiarkan percakapan tetap pada topik-topik yang lebih ringan dan menyenangkan di awal PDKT akan membantu membangun kepercayaan secara bertahap dan membuat hubungan berkembang dengan cara yang lebih sehat dan alami. Sebagai contoh, lebih baik memulai dengan cerita lucu atau hobi yang kamu nikmati, yang bisa memperkuat ikatan tanpa membuat pasanganmu merasa tidak nyaman.
Dalam proses PDKT, menjaga percakapan tetap ringan dan menyenangkan adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dan sehat. Menghindari topik-topik yang sensitif seperti di atas, dapat membantu menciptakan suasana yang nyaman bagi kedua belah pihak.
Ingatlah, tujuan dari PDKT adalah untuk saling mengenal satu sama lain dengan cara yang positif dan alami. Kamu harus ingat, ya jangan sampai oversharing atau jadi kebablasan karena merasa terlalu nyaman. Jangan lupa bahwa kamu masih di fase PDKT.