Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Trauma Bonding: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi

ilustrasi mengalami trauma (pexels.com/Liza Summer)
Intinya sih...
- Kondisi Trauma Bonding: Keterikatan hormonal dari kekerasan berulang dengan perilaku positif sesekali, tidak hanya dalam hubungan romantis tapi juga orangtua-anak.
- Tanda Terjebak: Menolak redflags, isolasi diri, dan membenarkan tindakan pelaku kekerasan.
- Siklus Trauma Bonding: Tension building, the incident of violence, reconciliation, dan calm. Tips: ekspresikan emosi melalui tulisan, minta saran dari orang lain, lakukan positive self talk & care.
Trauma bonding merupakan keadaan ketika seseorang memiliki hubungan yang begitu kuat dengan orang lain yang menyebabkan trauma dalam dirinya. Misalnya, kamu tetap bertahan dengan pacar yang pernah melakukan kekerasan fisik ataupun psikis padamu. Walau sekilas tampak tidak masuk akal dan terkesan 'bodoh', namun kondisi ini merupakan hal yang benar-benar terjadi di dunia nyata.
Beberapa dari kita mungkin bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Kok mau sih tetap bertahan dengan orang yang memberikan trauma dalam diri? Emang di dunia ini hanya ada dia satu-satunya?Trauma bonding memang merupakan kondisi yang cukup kompleks dan rumit. Yuk, kita pahami sama-sama di bawah ini!
Editorial Team
EditorNur Tazkiyah Sejati
Follow Us