Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Trauma yang Bikin Kamu Merasa Gak Butuh Dicintai

ilustrasi pria dengan kesehatan mental (unsplash.com/cferdo)
Intinya sih...
  • Merasakan cinta bisa menyenangkan, tapi bagi beberapa orang sulit diterima
  • Trauma masa kecil bisa membuat takut akan cinta dan sulit membuka hati
  • Kehilangan motivasi hidup dan merasa terlalu berbahaya untuk mencintai adalah dampak trauma masa kecil

Merasakan cinta dalam kehidupan, bagi sebagian orang akan terasa sangat menyenangkan. Tapi bagi sebagian yang lain, hal ini akan sulit diterima. Pernahkah kamu merasa takut untuk mencintai? Apakah kamu juga pernah menyibukkan diri hanya untuk mencari alasan agar tidak terlalu dekat dengan seseorang?

Beberapa trauma dan kehilangan masa kecil mungkin menjadi penyebab ketakutan tersebut. Trauma akan membekas dalam diri seseorang dan bentuknya bermacam-macam. Bisa jadi itu kematian orang terkasih, perceraian, diabaikan, dilecehkan, ditelantarkan dan sebagainya.

Kamu kesulitan mengendalikan dan menghentikan perasaan di dalam dirimu, sehingga membuatmu menutup diri. Pengalaman di masa lalu tersebut akan terwujud dalam rasa trauma yang membuatmu takut akan cinta sebagai berikut!

1.Kamu sering berpikir 'Aku tidak butuh Dia'

ilustrasi kurangnya rasa percaya diri (unsplash.com/frankiefoto)

Cinta adalah kebutuhan setiap orang, tanpa cinta hidup akan terasa tak bermakna. Rasa trauma akan sering membuatmu merasa seperti tidak membutuhkan siapa pun. Meskipun ada seseorang yang sedang berusaha mendekatimu, tapi kamu selalu berkata ‘Aku tidak butuh Dia’.

Sayangnya, menghindari kehangatan cinta hanya akan membuat dirimu merasa sangat sendirian. Apakah kamu yakin jika kesendirian tersebut akan membuatmu lebih aman dan nyaman? Ini hanyalah caramu untuk meyakinkan diri sendiri karena merasa takut membuka hati.

Kamu malah terkesan putus asa dan terlihat tidak memiliki masa depan. Padahal tak harus seperti itu, biarkan dirimu merasakan hasrat alami yang dimiliki setiap manusia. Biarkan hatimu sembuh dengan banyaknya cinta yang datang, tak masalah jika sesekali terluka.

2.Kamu selalu mengabaikan perasaan diri sendiri

ilustrasi cowok menangis (pexels.com/a-darmel)

Orang yang mengalami trauma masa kecil mungkin akan selalu mengabaikan perasaannya. Semua yang dirasakan akan dipendam dan meyakini bahwa cinta adalah kebahagiaan yang semu dan sementara. Kamu tidak pernah menganggapnya sesuatu yang serius.

Kemungkinan kamu pernah merasakan cinta, tapi kamu percaya itu hanya perangkap yang akan membuatmu terluka. Selalu percaya tidak ada hubungan yang berakhir bahagia, karena mungkin kamu trauma dulu pernah ditinggalkan.

Cara yang bisa kamu gunakan adalah mendebat pikiranmu sendiri. Ini bisa jadi pertarungan besar di dalam dirimu karena takut akan cinta. Tak perlu lari dari kenyataan, kamu hanya butuh ruang dan waktu. Dan perdebatan ini bisa kamu hindari dengan mencoba membuka hatimu.

3.Kamu merasa tidak ada hal yang penting dalam hidup

ilustrasi pasangan (pexels.com/rdne)

Rasa trauma masa kecil juga bisa muncul dalam bentuk kehilangan motivasi hidup. Sepertinya, tidak ada lagi hal penting yang membuatmu bergairah untuk menjalani kehidupan. Bagimu, merasakan cinta akan terasa seperti mendapatkan bahaya.

Kamu mungkin sering disakiti dan ditinggalkan disaat kamu membuka hatimu sepenuhnya. Ketika orang tersebut pergi, maka kamu percaya bahwa tidak ada seorang pun yang akan menjadi penting lagi. Hal ini bisa terjadi ketika orang yang kamu sayang meninggal dunia, kamu diselingkuhin bahkan ditinggalkan tanpa alasan.

Seperti hidup di dalam gelembung, kamu melindungi diri dari lingkungan luar. Dan sayangnya, tidak akan ada yang bisa masuk jika kamu tidak memberi kesempatan. Biarkan orang mendekat, buka hati, dan semua perasaan campur aduk yang dulu akan segera kembali.

Trauma masa kecil memang sering diabaikan dan terbentuk menjadi karakter yang melekat hingga dewasa. Banyak orang tidak menyadari dampak luar biasa yang bisa ditimbulkan dari sebuah trauma seperti di atas.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us