7 Tren Wedding Dress 2026, Mulai dari Lace hingga Basque Waist

Tren wedding dress 2026 telah menjauh dari tampilan minimalis maupun clean look. Pengantin kontemporer ingin membedakan diri dan mengekspresikan gaya pribadi mereka dan itu terwujud dengan banyak tekstur, salah satunya dengan lace atau renda.

Penggunaan lace pada tren wedding dress 2026 akan lebih dramatis, daripada nuansa kalem khas elemen ini. Pada akhirnya, tampilannya romantis tanpa terlalu mengingatkan pada dongeng, klasik, dan tanpa terkesan berlebihan.

"Lace terasa baru sekaligus nostalgia, sebuah sentuhan modern dan romantis yang timeless untuk pengantin masa kini," kata Corinne Pierre-Louis, seorang penata gaya pengantin, fashion editor, dan pendiri Forever & Always, dikutip dari laman Brides.

Penggunaan lace pada wedding dress bisa dipadukan dengan coquettecore atau gaun peplum, hingga gaun berpinggang lebar yang jadi tren di tahun 2010-an. Sedikit atau banyak renda yang digunakan, ini membuktikan bahwa pesona klasik tetap terasa segar dan kekinian.

Di awal tahun 2000-an, rok berpotongan gelembung dan mengembang menjadi tren paling trendi. Pada tren wedding dress 2026, bawahan bervolume kembali menjadi tren. Apa pun gayamu, baik model gumdrop, gaun high-low, atau gaun panjang yang anggun hingga ke lantai, siluet berlebihan ini akan menambah kesan dramatis.

"2026 tampaknya akan menjadi tahun drama yang disengaja, bukan hanya siluet bervolume, ini menjadi gambaran emosi yang dapat kamu kenakan dan rasakan. Tren ini bukan sekadar 'tampilan', melainkan sebuah bahasa: busana pengantin sebagai memoar," ungkap Hayley Paige, desainer gaun pengantin terkemuka, dikutip dari laman Martha Stewart.

Artinya, momen-momen penuh makna dengan volume dan detail dramatis yang berani, misalnya peplum dress yang mencolok dan rok gelembung, akan banyak disorot di tahun 2026. Ini bukan lagi soal berpakaian mengikuti tren, tetapi soal berpakaian untuk momen spesial kamu sendiri.

Selain bawahan bervolume, menjelang tahun 2026 para pengantin akan mengadopsi etos panggul yang terlalu ditonjolkan, seperti tren lain yang sempat populer di dunia adibusana.

"Pinggang Basque (basque waist) telah terlihat di mana-mana tahun ini," kata Pierre-Louis.

Para desainer wedding dress merangkul siluet yang sangat menawan ini dengan pembaruan modern, sedikit menurunkan garis pinggang (drop waist), dan menambahkan draping mewah yang pas di tempat yang tepat. Hasilnya? Tampilan yang terasa anggun tanpa terlalu kaku.

Ada fluiditas dalam desain ini yang memberi sang pengantin bentuk tubuh jam pasir (hourglass shape), namun tetap memungkinkannya bernapas. Gaun dengan lekukan pinggul ini juga tampak berani dan avant-garde, serta bergaya mid-century yang klasik.

Tren wedding dress 2026 selanjutnya adalah elemen bulu (feather). Bulu-bulu ini tidak berlebihan dan berat, melainkan ringan, halus, dan biasanya dibentangkan lebar. Misalnya, bulu yang ringan menghiasi ujung rok atau gaun mini dengan sedikit bulu.

Berbeda dengan bulu-bulu pengantin yang menjadi ciri khas musim-musim sebelumnya, bulu-bulu pada wedding dress 2026 akan terasa jauh lebih penting. Para desainer memamerkannya sebagai bagian tak terpisahkan dari gaun pengantin paling klasik sekalipun, menjadikannya jauh melampaui sekadar pakaian dan aksesori pesta yang menyenangkan.

Korset yang secara historis merupakan simbol standar kecantikan, secara tradisional dikaitkan dengan identitas perempuan yang mengutamakan bentuk daripada kenyamanan. Namun, tren wedding dress 2026 menghadirkan perspektif baru, di mana korset mewujudkan pemberdayaan, individualitas, dan ekspresi diri.

Konstruksinya yang bertulang dan mengencangkan pinggang, membuat para perempuan menyukai tampilan yang membentuk tubuh. Ada banyak pilihan untuk tren ini, termasuk garis leher lurus atau sweetheart, punggung bertali, panel transparan dengan boning yang terlihat, atau bahkan beraksen aplikasi bunga.

Layaknya lace, pita hampir bisa dianggap sebagai aksesori wajib pengantin saat ini. Gaun ber-pita melambangkan perayaan, kegembiraan, dan janji awal yang baru. Oleh karena itu, wajar saja jika pita telah lama menjadi bagian dari busana pengantin.

Namun, para desainer wedding dress 2026 terus berinovasi dengan siluet baru yang jauh melampaui aksen fungsional. Dari pita satin besar yang menghiasi gaun mini berbulu hingga susunan pita terstruktur yang tersebar di gaun strapless berkilauan, tren wedding dress 2026 lebih menekankan pada statement.

Gaun berleher tinggi muncul sebagai tren wedding dress 2026, menawarkan alternatif yang canggih untuk desain yang lebih terbuka dan berpotongan rendah yang baru-baru ini mendominasi mode pengantin. Kebangkitan kembali garis leher tinggi ini, baik dalam bentuk turtleneck, halterneck, atau draped high neck, mencerminkan pergeseran budaya yang lebih luas dan sopan.

Namun, pergeseran ini bukan tentang penyembunyian, melainkan, tentang pemberdayaan, individualitas, dan kebebasan untuk berpakaian sendiri daripada mengikuti pandangan orang lain. Yang terpenting, siluet ini menekankan kecantikan alami pemakainya dengan menarik fokus ke wajah, leher, dan bahu, menciptakan keseimbangan visual yang harmonis.

Tren wedding dress 2026 berfokus pada sentuhan ekspresif dan bold yang membuat gaya semakin berkarakter dan mencerminkan kepribadian. Jadi, model gaun mana yang sudah kamu siapkan untuk hari pernikahan?